Denny Boy Roha

Adalah guru dan juga principal di SMA Negeri Jakarta. Alumini IKIP Padang, jurusan Akuntansi. Wakil Ketua MGMP Ekonomi DKI, Intstruktur Kurikulum 13, ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Aduh, Melissa

Aduh, Melissa

#tanthar_383

#berpentigraf

Aduh, Melissa

Aku tidak tahu, kenapa dia selalu cemberut, dan tidak banyak obrolan denganku semenjak aku sudah disuntik vaksin pertama. Setiap kutanya, selalu dia menjawab “tidak apa-apa”, jawaban yang membuat aku bingung. Aku mencoba mencari-cari dimana kesalahanku, tapi tidak jua kutemui. Kenapa dia berobah? Tidak semanis dulu lagi saat pertama kami jalan bersama? Dedemit apa yang sudah mengganggunya, sehingga dia begitu acuh padaku. “Dek… nanti pulangnya bareng ya?” pintaku ingin membicarakan hal itu. “Duluan aja, aku udah janjian dengan Ita beli alpukat.” Ujarnya, dan langsung ngeloyor pergi.

Hari ini, sudah memasuki hari yang ke sebelas, aku diperlakukan seperti itu. Ingin rasanya aku berpaling saja darinya, namun hati ini masih mencintainya. Pagi tadi dia lewat di depanku, tanpa menyapa sedikitpun, apalagi senyum, wajahnya masam, matanya tajam menatap koridor. Ingin rasanya menyapa, takut dia tidak menjawab dan membuatku malu. Kuikuti langkahnya, tepat di ujung gang dia berhenti seperti mengerti aku mengikutinya. “Dek… nanti temani aku beli alpukat ya?” ajakku lembut. “Sendiri aja, aku mau ke toko buku bersama teman”. Dug… hancur rasanya diperlakukan begitu, aku tertunduk dan dia berlalu.

Semua kalimat sudah kupersiapkan, apapun yang akan terjadi aku sudah menyiapkan diri, sekalipun harus menanggung berkeping-kepingnya hati ini. Aku tidak mau lagi dibuat bulan-bulanan dia. Aku juga masih punya harga diri, dan martabat sebagai seorang laki-laki. Tepat jam istirahat siang, kutarik tangannya ke kantin, dan aku mengambil tempat di meja paling pojok, agak terhindar dari pandangan orang-orang. “Dek… kenapa kamu membenci aku seperti itu, apa salahku? Jika memang salah aku siap menerima semua perlakuanmu?” ujarku minta penjelasan. “Siapa itu Melissa? Kenapa ada nama Melissa di sms mu?” lantang suaranya, dengan mata mendelik. “Oalaaahhh… itu sms dari petugas vaksin, yang salah mengirimkan sertifikat vaksinya ke nomor aku, aku sendiri belum nenerimanya. Jadi aku nggak kenal sama sekali dengan Melissa”. Jelasku atas kecemburuan yang membabi butanya.

-salamsertifikat

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post