Denny Boy Roha

Adalah guru dan juga principal di SMA Negeri Jakarta. Alumini IKIP Padang, jurusan Akuntansi. Wakil Ketua MGMP Ekonomi DKI, Intstruktur Kurikulum 13, ...

Selengkapnya
Navigasi Web
D A D A H

D A D A H

Suasana lebaran sudah mulai memudar, seiring berangkatnya para perantau kembali ke daerahnya masing masing. Hanya beberapa orang saja yang masih tinggal. Malanca agak senang hatinya, karena jalanan ke Jam Gadang tidak begitu macet.

Dari kejauhan Jam Gadang terlihat jelas. Awan nan berarak tipis tipis menghiasi langit nan biru. Sejumput arah lain, dua pendekar penjaga Jam Gadang berdiri gagah, yang sebelah kiri bernama Merapi, dan yang kanan disebut Singgalang. Seolah olah dua gunung ini menjaga Jam Gadang. Malanca mulai melangkahkan kaki menikmati segarnya udara pagi. Langkahnya pelan, ia sangat menikmati alam ranah minang. Abak dan amay nya ditinggalkan di rumah si Baiduri ransanaknya. Di persimpangan jalan, malanca menghentikan langkah. Dipandangnya berkeliling sangat indah mempesona. Sawah yang hanya beberapa petak ikut menghiasi lukisan alam. Burung burung gereja yang masih bertahan bertengger di untaian kabel PLN. Beberapa mobil pemudik mulai meninggalkan kota ini. Malanca masih membayangkan kalau saja ada ransanak yang akan mengajak dia merantau, supaya tiap lebaran dia bisa pulang dengan rindu.

Sebuah mobil minibus hitam berjalan pelan, seorang gadis manis melambaikan tangannya ke arah Malanca dari balik jendela mobil. Malanca bingung karena tidak tahu namanya. Perlahan tangan Malanca naik dan mengembangkan jemarinya sambil menggoyangkan pula. "Dadah... Dadah... Tunggu aku kembali ya, akan kubawa kamu ke rantau". Ujar suara gadis di mobil itu sambil melambaikan tangan ke arah Malanca. " I... I... Iya, kutunggu kamu datang", jawab Malanca ragu ragu, dengan tangan melambai pula. "Shinta... si mpus gak boleh dibawa!" Sebuah suara lantang dari balik pagar rumah belakang Malanca berteriak sambil menggendong seekor kucing. Malanca ternganga, "oh... lambaian tadi bukan buat saya?" Malanca membathin dan berlalu menundukkan kepala, malu. -adoadose-

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya keren

08 Oct
Balas



search

New Post