SULUK SANG GURU
Anakku…
jika pertemuan masih serupa garis bayangan
maka kesejahteraanmu adalah harapan
meski matahari menutup rindu
namun masih ada celah bayanganmu
Anakku …..
dalam malam gelap yang membisu
kututup erat telingaku
kuusap jelaga pilu rinduku
namun celoteh riuh itu
senantiasa mengejarku.
Agar jejak-jejak indah itu
tak hanyut dalam pilu
kutulis nada rindu ini untukmu
rembulan sebagai saksi bisu
Jika masih ada asa
mendungpun senantiasa bicara
dia kan berpesan pada mentari
‘tuk beri setitik hujan di pagi hari
bagi secercah harapan pada negeri
Meski mentari samar menutup rindu
tak segan kusapa nama-namamu
hendak kutitip puisi ini
kualamatkan pada bumi
seperti doa kupanjatkan bersama mimpi
meski tanpa tanda baca dan irama
namun masih terasa penuh makna
canda ria masih terasa
asa dan cita terukir indah di sana
Anakku …..
jika pertemuan masih serupa garis bayangan
izinkan aku mengayuh angan
dan secercah harapan
Ketika kau belum mampu berbagi
Goreskan ujung runcing penamu di sini
di bumi pertiwi
agar kau bisa berbagi menu elegi
yang kelak akan jadi energi
buat bekal jiwa esok pagi
Surabaya, 02 Agustus 2021
Pandemi Covid-19
Denny Sofiastuti, lahir di Solo 12 Desember 1965.
Saat ini mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di
SMA Negeri 21 Surabaya
E-mai : [email protected].
WA: 085234171587
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar