#tagur 18

Puisi Prosa

Punggungmu yang semakin menjauh membelah pagi mengais rejeki, teriring doaku kelak sinar surya mulai surup kita ramaikan kembali istana ini dengan kecerian dan gelak canda ria seperti hari-hari kita lalui bersama dan kutunggu waktu kita.

Burung malam terdengar berkoar, saat kulihat tidurmu yang pulas dalam damai. Tapi raut wajahmu sayang mengatakan bahwa kebersamaan kita cukup sampai disini, kau pergi menghadap Sang Khalik. Usai sudah kebersamaan kita dan tak kan terulang kembali mengukir hari-hari indah bersamamu lagi cintaku. Perjalanan hari kita bersama sudah Tuhan tentukan batasnya tanpa bisa kita tentang.

Pergilah sayang, aku takkan menahanmu disini. Karena kita tak tahu rahasia Sang Pemilik, kita dipertemukan untuk dipisahkan dan kelak akan dipertemukan kembali pada surga-Nya permohonan kita berdua selalu dipersatukan kembali. Dan kini kan kulalui dengan keikhlasanku.

Karangampel, 2 Juni 2022