Den Santoso

aku seorang pengembara pengejar cinta , karena cintaku lari di kejar dijerat dikuasai cinta cinta yang lainnya cintaku lenyap ditelan asa_ asli nama Didik bento...

Selengkapnya
Navigasi Web
tanjung pinang

tanjung pinang

Mustafa Kamal Nurullah warga Kijang Bintan Timur, tersangka pelaku penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Jokowi, mantan Presiden RI, pejabat tinggi negara, dan ujaran kebencian SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) terhadap etnis Tionghoa serta agama Kristen, diancam dengan hukuman maksimal 6 tahun penjara. Ditambah denda maksimal Rp1 miliar. Perbuatan tersangka diancam dengan UU ITE. Ujaran kebencian SARA dan penghinaan itu disebarkan dua kali oleh tersangka melalui media sosial Goggle Plus (Goggle +). Pertama dilakukan tanggal 10 Agustus 2017. Dan, kedua tanggal 19 Februari 2018. Hal itu terungkap dalam konferensi pers yang disampaikan Kapolres Tanjungpinang AKBP Ardyanto Tedjo Baskoro,

Unggahan pertama tersangka dilaporkan ke polisi oleh Suaeb (24/8/2017). Sedangkan unggahan kedua dipolisikan oleh Billy Apriansyah Saputra (21/2/2018). Karena, ujaran kebencian kedua juga menghina mantan Wako Tanjungpinang, H Lis Darmansyah. “Saat ditangkap di kos-kosannya di Kijang, tersangka tidak melakukan perlawanan,” kata Kapolres. Ikut diamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya tablet merek Asus, sim card dan kartu wartawan Media Rakyat. Tersangka Mustafa Kamal Nurullah saat ditampilkan di konferensi pers sudah berganti pakaian. Dia tak lagi mengenakan kemeja lengan panjang yang rapi. Tapi baju tahanan warna oranye. Rambutnya juga tak lagi tersisir rapi ke samping. Yang masih sama hanya ekspresi wajahnya, murung. Meski sesekali tampak berusaha untuk tersenyum ke awak media

Apakah polisi yg arogan seperti ini diproses secara hukum?? INGAT!!!...Kalian digaji dgn uang rakyat bukan uang penguasa Ayoo Share Jika Kalian Tidak Suka Tindakan ini.

Diundang bersilaturahim dan berdiskusi oleh Imam Besar Masjidil Haram dan Pimpinan Pengurus Dua Masjid Suci, Syaikh Abdurrahman as Sudais. Di akhir pertemuan, Syaikh Sudais memberikan sebuah Mushaf Al-Qur'an. Pada satu halaman Al-Qura'n tersebut Syaikh Sudais menuliskan sebuah surat yang berisi pesan dan harapan. Melalui surat tersebut, beliau menitipkan pesan untuk tetap menjadi pemimpin yang baik dan adil. Foto dari terjemahan surat beliau terlampir.

Berikut terjemahan surat yg ditulis di Mushaf itu:

Hadiah

Tanda cinta, sayang, terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya serta untaian doa yang tidak terputus-putus untuk Saudaraku Dr. Anies Baswedan (Semoga Allah selalu menjaga beliau)

Ucapan selamat teruntuk beliau atas apa yang Allah Subhaanahu Wa Ta'ala anugerahkan berupa menjadikan beliau Gubernur Jakarta.

Saya berwasiat kepada beliau agar senantiasa bertakwa (takut) kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'ala dan berpegang teguh kepada Al-Qur'an Yang Agung ini dalam setiap hal.

Saya memohon kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'ala untuk beliau semoga senantiasa diberikan taufik dan bimbingan dengan doa yang tulus dari Negeri Haramain yang Mulia dan untuk Bangsa Indonesia Tercinta

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post