Deny Rochman

Deny Rochman bukanlah anak seorang penulis. Era reformasi 1998 telah mengubah talenta hidupnya. Ia mulai banyak menulis di media massa. Ada tuntutan moral sebag...

Selengkapnya
Navigasi Web
BELADIRI MENUMBUHKAN TIGA KECERDASAN
Para pendekar Tapak Suci asal Cirebon

BELADIRI MENUMBUHKAN TIGA KECERDASAN

*Tantangan hari ke-115

#TantanganGurusiana

Apa motivasi Anda mengikuti beladiri? Pertanyaan ini sangat penting agar apa yang Anda kerjakan atas dasar kesadaran diri. Motivasi secara umum adalah dorongan seseorang untuk bertindak. Ada dua alasan orang melakukan tindakan yaitu karena imbalan dan karena tujuan (goal setting). Alasan pertama disebut teori insentif dan alasan kedua teori kejelasan tujuan.

Cita-cita seseorang merupakan rangsangan motivasi bagi seseorang. Orang yang punya cita-cita memiliki motivasi dan harapan hidup. Mereka yang tidak memiliki cita-cita, hidup tanpa harapan, tanpa tujuan. Dengan memiliki cita-cita hidup kita punya target.

Banyak orang yang ikut beladiri pencak silat namun tidak banyak tahu manfaat beladiri kecuali hanya tahu bisa beladiri dan meraih kesehatan. Padahal belajar beladiri memiliki berbagai dampak positif bagi kehidupan, baik dampak kesehatan, psikologis, sosiologis, hingga dampak sektor ekonomi.

Manfaat utama yang terasa adalah dampak kesehatan. Orang yang ikut beladiri terbiasa dengan mengolah rawagi sehingga sistem organ tubuh, oksigen dan aliran darah bekerja dengan baik sehingga menciptakan kebugaran tubuh. Jika dilakukan secara rutin maka olahraga akan mengurangi stress, meningkatkan vitalitas hidup dan tidak mudah sakit.

Beladiri juga berdampak psikologis bagi pesilat. Mereka yang ikut aktif beladiri hidupnya lebih percaya diri, optimis, tenang karena dia memiliki kemampuan yang bisa memproteksi diri dari bahaya ancaman dari luar. Kendati perlu keberanian dalam menghadapi ancaman, namun bagi mereka yang bernyali kecil dalam situasi tertekan potensi beladiri itu akan tetap muncul untuk melindungi diri.

Secara sosiologis, memiliki kemampuan pencak silat akan disegani oleh orang-orang disekitar kita. Mereka yang suka jahil dan iseng, akan berfikir dua kali ketika mau iseng ke orang yang memiliki kemampuan beladiri. Dalam pencak silat, akan menambah banyak teman dan pengalaman organisasi yang bisa mengasah kemapuan kecerdasan, khususnya emosional emosional.

Dampak lain mengikuti pencak silat adalah dampak ekonomi. Orang boleh bilang pencak silat tidak bisa dijadikan profesi hidup. Namun itu dulu. Kini banyak atlet silat yang berprestasi bisa menggantungkan hidupnya dari pencak silat. Mereka yang menang dalam berbagai laga tanding mulai tingkat propinsi, nasional hingga antarbangsa, akan pesta bonus rupiah dari berbagai pihak, termasuk sponsor.

Nilainya tidak lagi ribuan tapi sudah puluhan bahkan ratusan juta. Hadiah yang cukup untuk invenstasi rumah, kendaraan dan tanah. Bahkan pemerintah punya kebijakan, atlet silat berprestasi bisa masuk PNS tanpa tes. Manfaat ini belum lagi bagi pesilat bisa bekerja di bidang keamanan, misalnya sekuriti atau pengamanan pribadi pejabat atau pengusaha.

Pencak silat juga bisa menjadi media pengembangan tiga kecerdasan sekaligus, yakni kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Pencak silat Tapak Suci, misalnya, mengasah tiga kecerdasan tersebut dalam proses kegiatannya. Kecerdasan intelektual melalui pengetahuan siswa dan anggota perguruan silat ini dengan memahami konsep Al Islam dan Kemuhammadiyahan, teori beladiri dan organisasi. Setiap ujian kenaikan tingkat, konsep tersebut dievaluasi melalui ujian tertulis.

Kecerdasan emosional dikembangkan dalam kegiatan organisasi silat bernafaskan Islam ini. Dalam organisasi, siswa dan anggota untuk saling bersilaturahim, berkomunikasi, bekerjasama, mengembangkan toleransi terhadap perbedaan. Mereka juga terbiasa membangkitkan semangat motivasi bertanding, melatih kesabaran dalam berlatih dan sebagainya.

Terakhir kecerdasan spiritual dilalui melalui ritual peribadatan, misalnya, doa pembuka dan penutup memohon petunjuk Sang Khalik. Pelaksanaan sholat lima waktu berjamaah dalam kegiatan beladiri ini, termasuk dalam ujian silat. Peningkatan pemahaman dan pengalaman terhadap agama Islam dalam kehidupan berorganisasi Tapak Suci. Maka motto perguruan ini: Dengan Iman dan Akhlak Saya Menjadi Kuat, Tanpa Iman dan Akhlak Saya Menjadi Lemah. Lahaula walakuata ilabilah....(*)

Cirebon, 21 Mei 2020 I 23:27

Deny Rochman

Pegiat literasi Gelemaca

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post