Tantangan hari ke 90

Tubuh tinggi semampai, kulit hitam manis, kumis tipis menggoda dan senyuman yang mempesona. Ya, dialah Pak Bayu yang sedang berjalan dengan gagahnya menuju rumah temannya yang letaknya tak jauh dari rumah Ayu. Secara kebetulan Ayu berpapasan dengan Pak Bayu, Ayu yang hendak ke warung untuk membeli makanan. Jantung Ayu kembali berdegup kencang jikala bertemu dengan Pak Bayu.

“Sore Pak, mau kemana?” Tanya Ayu dengan malu-malu

“Sore juga, Ay. Mau kerumah teman,” jawab Pak Bayu dengan senyuman manisnya dan terus melangkah menuju rumah temannya.

Debaran di dada begitu hebatnya, binar cinta terpancar di manik mata Ayu. Tatapan Pak Bayu selalu teringat dan membius jantung. Ayu ingin sekali melihat Pak Bayu setiap hari karena jika tidak memandang Pak Bayu, ada yang kurang dalam hidup Ayu.

Selesai membantu ibu di rumah Ayu pergi ke rumah Dian. Ayu ingin menceritakan perasaannya pada Dian dan ingin mengetahui lebih dalam tentang Pak Bayu.

“Assalamu’alaikum, Yan ni aku Ayu,” mengetuk pintu rumah Dian

“Wa’alaikumussalam,” sahut Dian dari dalam rumah,” berjalan menuju arah pintu dan membukakan pintu

“Hai,Ay tumben kemari . ada apa?" Tanya diam dengan ramah

“Nggak, mau main aja sekalian ingin curhat,” menarik tangan Dian ke ruang tamu

“ Pasti kamu mau curhat tentang Pak Bayu, asal kamu tahu aja, Ay, Pak Bayu itu orang baik, ibadahnya juga rajin dan pikirannya dewasa. Pokoknya pasti kamu nggak rugi lo mendapatkan Pak Bayu.”

“kamu pasti sudah jatuh cinta pada Pak Bayu, “ canda Dian sambil mencubit pipi Ayu

“Iya, Yan tapi apa Pak Bayu juga suka denganku?” Tanya Ayu sambil menarik nafas panjang

“Tenang aja pasti jauh dilubuk hati Pak Bayu dia juga suka padamu, Ay dan nggak usah khawatir,” ujar Dian, membuat Ayu tenang

“Kamu tenang aja pasti malam Minggu ini Pak Bayu main ke rumahmu," canda Dian

“Ah kamu, Yan sok tahu,” tertawa bahagia

Hari berganti , Ayu tak sabar menunggu malam minggu, apakah benar ucapan Dian itu kalau Pak Bayu akan ke rumahnya. Ternyata Dian dan Pak Bayu memang merencanakan semua ini. Malam minggu yang indah dengan kerlap kerlip ribuan bintang, bulan sabit yang lucu menambah keindahan malam. Indahnya malam seindah hati Ayu, Pak Bayu menemui Ayu di rumahnya. Wajah Ayu cukup tegang saat membukakan pintu untuk Pak Bayu.

“Silahkan masuk Pak,” kata Ayu dengan gemetar

“Makasih,Ay,” melangkah menuju ruang tamu

Orang tua Ayu sangat senang Pak Bayu main ke rumah. Cukup lama mereka bercerita, orang tua Ayu meninggalkan Ayu dan Pak Bayu di ruang tamu agar mereka lebih leluasa bercerita.

“Baju kamu bagus, Ay. Beli dimana?" Canda Pak Bayu dengan maksud menyindir Ayu yang memakai baju agak ketat

“Ah, Pak Bayu bisa Aja,” tersipu malu. Mungkin Pak Bayu tak suka dengan cara berpakaian Ayu.

“Cantik ya, orang yang ada di televisi itu, hijabnya juga bagus,” menunjuk kearah televisi

Dari ucapan-ucapan Pak Bayu, Ayu semakin yakin kalau Pak Bayu lebih suka dengan wanita yang pakaian menutup aurat apa lagi yang berhijab.

“Berarti Pak Bayu tak menyukaiku,” guman Ayu

“Ai, sudah malam aku pamit pulang,”ujar Pak Bayu menatap dalam pada Ayu

“Ya, Pak,” sahut Ayu melangkah menuju teras mengantarkan Pak Bayu

Malam yang begitu indah, seolah-olah Pak Bayu masih ada dihadapan Ayu. Ayu tak Ingin malam ini cepat berlalu. Ayu sangat berharap Pak Bayu sering main ke rumahnya, tapi ada yang mengganjal di hati Ayu, tentang perasaan Pak Bayu kepadanya. Ayu sangat mencintai Pak Bayu tapi bagaimana dengan Pak Bayu apakah Pak Bayu juga memiliki persaan yang sama. Ayu takut jika cintanya bertepuk sebelah tangan, Ayu hanya bisa menunggu sampai waktu berpihak padanya.sampai masa itu tiba, Ayu juga tak ingin mengutarakan lebih dulu perasaannya pada Pak Bayu.

bersambung

Solok, 11/10/2020