DESDEL MELIA

Mengajar di SDN 12 Cupak. Tempat tinggal di dusun Sawah Baro Cupak Kabupaten Solok Sumatera Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Prahara Cinta (8)

Prahara Cinta (8)

Tantangan hari ke 79

Mendengar pernikahan Andi dan Tania, ibu Andi jatuh sakit di kampung dan dirawat di rumah sakit daerah. Ibu selalu mengigau menyebut nama Andi. Ibu berharap Andi pulang kampung untuk menemani ibu yang sedang sakit. Andi dan Tania baru menikmati pernikahannya namun Andi dharuskan untuk pulang kampung. Andi bermaksud mengajak Tania pulang kampung namun Kak Lila tak mengizinkan karena pasti akan menambah sakit ibu. Keluarga Andi tak akan pernah menerima Tania sebagai menantunya, yang ada hanyalah Wina menantu kesayangan Ibu Andi. Akhirnya Andi memutuskan pulang kampung bersama Wina.

“Win, maafkan anak ibu.”

“Dia telah melukai hatimu,” ujar Ibu Andi

“Iya, Bu aku sudak ikhlas.”

“Semoga Andi cepat mendapat momongan dari Tania,” menangis terisak-isak dipangkuan sang mertua.

Dua minggu Andi dan Wina di kampung, mereka balik lagi ke Jakarta. Sepanjang perjalanan saat Andi tidur, Wina Menatap wajah suaminya dengan penuh cinta dan air mata. Rasa sakit yang begitu dalamnya terpaksa ditutupi dengan senyuman manis saja.

“Bang, kenapa kau tega melakukan ini?” guman Wina

Sampai di Jakarta, Andi harus membagi waktu antara Wina dan Tania. 3 hari bersama Wina dan 4 hari bersama Tania. Andi yang sudah lama tak membuka pangkas rambutnya kini mulai buka kembali tapi para pelanggan Andi banyak yang pindah karena Andi jarang buka. Sehingga pangkas rambut Andi sangat sepi dari pelanggan.

Andi menceritakan hal ini kepada Wina, Wina menyarankan agar Andi mencari tempat yang baru. Lagi-lagi wina membantu Andi untuk menyewa toko yang baru. Sejenak Andi sadar akan kebaikan Wina. Andi merasakan sakitnya Wina, rasa bersalah muncul di hati Andi tapi bagaimanapun nasi sudah menjadi bubur Andi tak mungkin juga melepaskan Tania karena Andi sangat mencintainya.

“Maafkan aku, Win.”

“Aku telah menyakitimu.”

“Aku tahu aku bersalah dan pasti tak akan kau maafkan.”

“Aku telah menyakitimu tapi kau tetap mau membantuku, sekali lagi maafkan aku, Wina,” bersujud di hadapan Wina

“Aku sudah ikhlas, bang.”

“Sebelum kau minta maaf aku telah memaafkanmu,” Andi memeluk erat Wina

Andi memohon pada Wina Agar dia mau menerima Tania dan diperbolehkan untuk ikut mencari toko baru. Entah hati Wina terbuat dari apa, Wina menyetujui itu semua. Wina menerima Tania dengan lapang dada. Keesokkan harinya mereka berkeliling kota untuk mencari tempat baru untuk pangkas rambut Andi. Tak dapat dibayangkan Wina berjalan beriring dengan madunya. Mereka tak banyak bicara, begitu juga dengan Tania rasa ketakutan akan dikatakan sebagai pelakor sangat menghantuinya. Wina tetap menebarkan senyum manisnya, dia tak mau kelihatan lemah di depan Andi dan Tania. Walau dihati terasa bagaikan ditusuk belati tajam yang tepat menembus jantung. Cukup lama mereka berkeliling akhirnya mereka menemukan toko yang cocok untuk Andi buka pangkas rambut . tempatnya cukup bagus dan ramai.

Rasa lelah telah kelihatan diraut wajah ketiganya, apalagi Tania. Wina meminta Andi untuk segera mengantarkan Tania pulang karena Tania tampak kelelahan sekali. Wina juga mengizinkan Andi untuk menginap di rumah Tania walau sebenarnya sekarang giliran Andi bersama Wina. Wina tak mempermasalahkan itu, Wina memang wanita yang sabar dan ikhlas. Tapi Andi tak menyadari itu, Andi hanya mengikuti ego dan nafsunya.

bersambung

Solok, 30/9/2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hatimu terbuat dari apa Wina?? Kereen bu

30 Sep
Balas

Mksih bun

01 Oct

Wina yang luar biasa. sukses selalu Bu cantik

01 Oct
Balas

Mksih bun

01 Oct

Duuh, kshan Wina. Ditunggu klnjutannya, mantspp

30 Sep
Balas

Mkaih bun

01 Oct

Keren say

01 Oct
Balas

Mksih bun

01 Oct

Cerpen yang menarik bunda. Salam sukses selalu

30 Sep
Balas

Mksih bun

01 Oct

Andi teganya dirimu pada perempuan yang sangat tulus dan sabar... Jadi gergetan saya ibu cantik... Kisahnya makin menarik dan mempesona.. Tak sabar menanti lanjutannya... Salam santun

30 Sep
Balas

Andi teganya dirimu pada perempuan yang sangat tulus dan sabar... Jadi gergetan saya ibu cantik... Kisahnya makin menarik dan mempesona.. Tak sabar menanti lanjutannya... Salam santun

30 Sep
Balas

Misih bun

01 Oct

Cerpennya bagus Bunda. Baru sekali baca sudah terhanyut. Salam kenal, Salam literasi.

30 Sep
Balas

Mksih bun

01 Oct

Kasian Wina, cerita yang keren Bunda. Salam sukses selalu.

30 Sep
Balas

Mksih bun

01 Oct

alhamdulilah bisa mengunjungi lagi....cerita yang keren...sukses bun

30 Sep
Balas

Mkasih bun

01 Oct

Kasihan Wina...semoga kesabarannya berbuah manis

30 Sep
Balas

Mkaih bun

01 Oct

Semoga Andi bisa melihat kemuliaan hati Wina... keren ceritanya bun.. ditunggu lanjutannya.. salam sukses selalu

30 Sep
Balas

Mksih bun

01 Oct

Sukses selalu bu

01 Oct
Balas

Mksih bun

01 Oct

Sakitnya begitu tajam, semoga Wina selalu diberikan kekuatan, dan Andi bukalah matamu hihihii... Ditunggu kelanjutannya bundaku.sukses dan semangat selalu

30 Sep
Balas

Mksih bun

01 Oct

Sakit yg sangat perih...dah ku follow...follow balik Bun he he

30 Sep
Balas

Mksih pak

01 Oct

Smoga sabar Wina ad hikmahnya

30 Sep
Balas

Aamiin

01 Oct



search

New Post