Tangisan Sunyi
Tantangan hari ke 82
Sejuta pahit meracuni sukma
Nafas tersendat menyesakkan dada
Tangis menyusup di sela rinai hujan
Terasa keras cambukan menghantam
//
Derai air mata tertumpah pasrah
Mengingat memori lautan berapi
Mengendap dalam pori- pori jiwa
Mengayam tangis hanya sendiri
//
Ingin berteriak di remang malam
Suguhkan tangis pilu pada rembulan
Tersiksa dalam lara mendera
Rasakan kesedihan yang tak bertepi
Solok, 3/10/2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisinya keren, menghanyutkan rasa. sukses selalu Bun.
Mkaih bun
Keren puisinya bu
Mksih bun
Mantap diksiny bu
Mksih bun
Ikutan sedih .....keren buk Desdel .....
Mksih bun
Puisi nan menawan. sukses selalu bucantik
Mksih bun
Keren puisinya bunda
Mksih bun
Mantap puisinya Bu, Diksinya oke sekali. Sukses Bu.
Mksih bun
Keren pemilihan diksi puisinya, sukses budes.
Mksih pak
Kesedihan yang tiada bertepi
Mksih bun
Diksi yang sungguh menawan
Mksih bun
Bagus sekali uni pilihan diksinya
Mkaih cantik
keren.... sukses selalu
Mksih bun
Puisi yang keren dengan diksi yang indah. Salam sukses selalu.
Mksoh bun
Makin keren puisinya bu. Sukses selalu
Mksih pak
Keren sekali bu puisi nya... Salam sukses
Misih bun
Keren.Jadi ikut sedih bacanya.sukses selalu bu
Mksih bun
Wow...keren say...yuk kita koloborasi puisi.
Ayuk bun hhh
Waw keren banget puisinya bun... mantap diksinya... salam sukses selalu
Mksih bun
Diksi yang indah, Bunda. Salam sehat dan bahagia selalu
Puisinya semakin keren Bun, salam sukses selalu untuk Bunda
Misih bun
Keren bu... Ikut terharu.... Salam sukses selalu..
Mksih pak
Keren diksinya say
Misih bun
Bundaku... Kereeeeen, puisi yang begitu indah meresap pori-pori jiwa...mantap..sukses selalu
Mksih bun