Desfitri Surya Nengsih,SPd.SD

Hidup adalah pilihan untuk menanam kebaikan dan belajar sepanjang hayat. Nama : DESFITRI SURYA NENGSIH,SPd.SD, No HP/WA 085263918183, email : desfitri112@gmai...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kerja, Bekerja untuk Siapa?

Kerja, Bekerja untuk Siapa?

TANTANGAN HARI KE-279

#TANTANGANGURUSIANA

Kerja keras merupakan sebuah perbuatan yang mulia. Kerja keras bisa bermakna seseorang melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh untuk bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Tujuan yang ingin dicapai dari kerja keras bisa berbagai macam. Bisa dengan tujuan mencari rejeki, belajar, berkarya, karir, dan lain sebagainya.

Jika kita melihat ke sekitar di kehidupan kita sehari-hari, begitu banyak kita melihat orang yang bekerja sangat keras siang dan malam demi untuk mendapatkan rejeki. Lebih banyak lagi orang yang terlihat seakan-akan mendedikasikan hidupnya hanya untuk mencari kesejahteraan hidupnya di dunia, hingga melupakan ibadah dan ‘investasi’ untuk kehidupan akhiratnya kelak.

Kita mengetahui bahwa kerja keras ternyata juga diwajibkan dalam Islam, bahkan dalam kegiatan duniawi. Kita diajarkan untuk tidak boleh hanya memikirkan kehidupan akhirat saja, melainkan kita juga harus memperjuangkan kehidupan kita di dunia. Kedua hal ini, dunia dan akhirat, harus seimbang diperjuangkan, tidak berat sebelah. Sangat baik untuk kita memaksimalkan ibadah kita untuk akhirat dan sangat baik pula kita untuk bekerja keras pula untuk kesejahteraan hidup kita di dunia.

Sebenarnya, kerja keras seorang manusia dalam bekerja pun ternyata juga merupakan bentuk keimanannya kepada Allah. Kita harus ingat bahwa tujuan hidup kita di dunia adalah untuk mencari ridha Allah. Maka, jika kita mengingat hal tersebut, kita akan bisa meluruskan niat kita dalam bekerja dan melakukan kegiatan apapun dengan niat ibadah mencari ridha-Nya.

Dengan pola pikir seperti ini, akan terbentuk kesungguhan dalam hati setiap kali kita bekerja atau mengusahakan sesuatu, karena kita percaya bahwa semua yang kita lakukan bernilai ibadah di hadapan Allah.

Kesungguhan dalam berusaha ini selanjutnya akan memunculkan kerja keras dalam setiap usaha dan pekerjaan kita. Kita tidak akan bertindak sembarangan, melainkan akan berusaha sebaik mungkin dalam menjalani segala sesuatu. Hal ini tidak lain karena seorang muslim diajarkan untuk selalu berharap hasil yang baik untuk hidupnya.

Bekerja keras tidak hanya berbicara tentang usaha untuk mencapai keinginan atau cita-citanya. Dalam ajaran agama Islam, manusia wajib beriman tentang ketentuan takdir. Namun, di saat yang bersamaan, umat muslim juga percaya bahwa takdir atau nasib seseorang bisa berubah dengan adanya usaha dari manusia itu sendiri.

Dengan kita bekerja keras dan terus berusaha, insyaa Allah kita akan bisa mendapatkan apa yang kita inginkan. Selaras dengan ayat di atas, lagi-lagi Allah mengajarkan manusia untuk bekerja keras karena apa yang kita usahakan, maka itulah yang akan kita dapatkan. Hal ini tertulis dalam surat an Najm ayat 39 yang memiliki arti, “Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya”. Oleh karena itu, kita harus yakin, semakin kita bekerja keras, maka makin maksimal pula hasil yang akan kita dapatkan.

Bentuk kerja keras tentu beragam. Bekerja keras bukan berarti seseorang harus kerja dari pagi hingga malam, hingga melupakan kewajiban dan hak dirinya. Bukan berarti pula seseorang yang bekerja keras hanya melulu bekerja selama atau sebanya mungkin dari segi kuantitas waktu dan usahanya. Namun, bekerja keras lebih kepada bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu sehingga bisa diperoleh hasil yang diinginkan.

Tidak hanya itu, bentuk kerja keras dalam Islam adalah bersikap profesional atas segala hal yang menjadi tanggung jawabnya. Dia menepati janji dan komitmen yang telah dibuatnya, bukan hanya sekedar mengerjakan tugas sekenanya. Maka, seorang muslim yang bekerja keras pasti akan mendapatkan hikmah dan kebaikan dari apa yang telah diusahakannya.

Beberapa hikmah yang mungkin bisa langsung dirasakan oleh seseorang yang senantiasa bekerja keras adalah dia bisa meningkatkan taraf hidupnya, memenuhi kebutuhannya, hingga mencapai target atau cita-citanya. Namun, ada banyak hikmah lain dari kerja keras yang dilakukan seorang muslim, yang mungkin tidak bisa langsung dirasakan manfaatnya saat di dunia. Misalnya, dia mendapatkan pahala dari Allah, berkah atas segala usahanya, meningkat derajatnya di mata Allah.

Dari banyaknya hikmah di dunia dan akhirat dari kerja keras, maka mengapa kita masih bermalas-malasan? Mengapa kita masih cepat menyerah ketika mengalami sebuah kegagalan, padahal Allah telah menyiapkan kejutan di balik kegagalan yang kita alami. Jika kita telah mengetahui hal ini, maka sebagai seorang muslim kita harus mulai belajar untuk selalu bekerja keras untuk sesuatu yang kita inginkan. Bahkan, kita juga harus selalu bekerja keras terhadap semua komitmen yang telah kita buat di awal.

Namun, meski bekerja keras untuk kehidupan dunia memang dibolehkan dan sangat dianjurkan dalam ajaran Islam, kita tetap harus bisa menyeimbangkan usaha tersebut dengan usaha kita menyempurnakan ibadah kita untuk akhirat. Jangan sampai usaha kita dalam bekerja untuk dunia justru membuat kita lalai dalam beribadah. Keduanya harus berjalan seimbang, tidak boleh berat sebelah.

#ikhtiartuklebihbaik

#belajarsepanjanghayat

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post