CINTA TERLARANG

Masih ingat dalam benak ku 23 tahun yang lalu Ani menangis dipangkuan ku. Air mata Ani tumpah ruah di pundak ku, sesugukannya memecah keheningan malam itu. Kerudung merah milik ku pun dijadikan penghapus air mata yang jatuh membasahi pipinya.

"Kak, aku tak mau menikah dengan nya kak, aku benci dia, aku tak mencintai nya kak, tolong aku kak, tolong beri pengertian ke dia kalau aku tak mau menikah dengannya kak" sambil terus meraung.

"Hei kakak tak mengerti apa yang terjadi dengan dirimu. Kenapa kamu tiba-tiba menangis dan menolak Hengki, selama ini kakak lihat kamu dengan nya baik-baik saja, kenapa tiba-tiba sekarang kamu ingin menjauh dari nya? Tanya ku heran. Seingatku, Ani dan Hengki adalah pasangan yang sangat dekat. Bagi orang yang belum mengenalinya menganggap mereka sudah pasangan suami istri. Makan bersama, jalan bersama bahkan Hengki sudah tak sungkan lagi main di kos-an Ani serta sebaliknya. Menurut cerita Ani hubungan nya dengan Hengki sudah di setujui orang tuanya. Sekarang kok aneh tiba-tiba menangis dan ingin menjauh. Ada apa ini? Tanya ku dalam hati.

Sambil ku peluk, ku biarkan Ani mencurahkan air matanya, semoga ia menemukan kedamaian dalam pelukan ku. Dengan sabar ku tunggu tangisnya usai. .......