SURAT CINTA UNTUK WATI

Tangisan Ani semakin menjadi ketika aku ingatkan dia tentang hubungannya dengan Hengki. " Hubungan kalian sudah sangat dekat. Kakak berfikir sebaiknya kalian segera menikah saja. Tidak baik dilihat orang kalia ke mana-mana selalu bersama. Dimana Ani di situ ada Hengki. Kakak doakan kalian awet sampai tua" sambil ku hapus airmata di pipinya Ani.

"Kak, aku kecewa kak, Hengki mengkhianati ku kak. Aku sudah berikan apa yang ia mau. Akunsudah serahkan segala rasa di hati ku. Bahkan aku rela di sakiti agar ia tetap bersama ku kak. Tapi kini ia telah mengkhianati ku kak, aku tak mau lagi sakit ke sekian kalinya kak" sambil meratap. Melalui matanya Aku bisa merasakan pedihnya hati Ani saat ini. Aku merasa kan apa yang ia rasakan. Kasihan Ani yang sudah berkorban segalanya untuk Hengki

====================

Hengki sejak awal kuliah aku kenal sebagai laki-laki suku jawa polos berekonomi rendah. Paras nan elok serta kerendahan hatinya membuat Hengki disayang banyak orang. Kerajinan nya menuai kebaikan buat dirinya. Dan diam-diam Ani jatuh hati pada Hengki. Ani harus berjuang merebut cinta Hengki. Ani menerima kondisi Hengki sebagai teman walau anak orang miskin yang jauh dari kata mewah. Ani sering memberi bsntuan materi kepada Hengki.

Sore itu Hengki berkunjung ke asrama Ani. Malam sudah larut. Hengki, Ani dan Wati masih bercengkrama di teras depan, sambil menyantap cemilan ringan kesukaan Hengki. Tak terasa waktu sudah menunjukan jam 12.00 malam. Diluar hujan lebat menambah makin dingin udara malam. Tiba- tiba wati pindah duduk ke tangga sebelah kamar Ani dan membaca sebuah surat. Ani penasaran kenapa wati harus menjauh dari dirinya hanya untuk membaca sebuah surat. Betapa kecewanya Ani, ternyata surat itu adalah surat lamaran Hengki untuk Wati. Wati merasa kikuk, surat yang dikirim Hengki untuk dirinya menyatakan cinta padanya, padahal Wati tahu kalau Ani suka sama Hengki. Akhirnya Wati meminta maaf kepada Ani karena dia tidak tahu kalau Hengki suka padanya. Wati berjanji akan menjauhi Hengki. Wati hanya diam dan Hengki tidak mengerti kenapa Wati berubah usai membaca surat....

" Ani... Hengki... maaf ya, ayah ku sudah menjemput ku, aku balik dulu ya. Besok aku main ke sini lagi, daaaah", Sambil berlari di sela-sela hujan menuju mobil nya. Tinggal lah Ani dan Hengki berdua......