BDR

Semenjak diberlakukannya belajar di rumah (BDR) secara online oleh pemerintah terhadap seluruh instansi pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi menyebabkan motivasi belajar dan mengajar sontak berubah. Seolah seluruh pemangku pendidikan mengalami cultural shock. Kerkejutan terhadap budaya baru terutama dalam hal penggunaan gawai.

Seluruh pelaku pendidikan sekolah dipaksa untuk mendadak cerdas dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Banyak hal yang menjadi dilema menjadi bagi sebahagian orang baik bagi siswa orangtua bahkan guru. Belajar dirumah online ini hampir mengecewakan banyak pihak seperti guru, siswa dan orang tua, karena disamping membutuhkan sarana prasarana seperti gadget, paket dan atau internet. Siswa sulit beradaptasi dengan dunia per HP-an dan sulit memahami materi. Guru juga menemukan kendala dalam menyampaikan materi, ada beberapa hal pokok materi sangat perlu guru untuk bertatap muka dengan siswanya.

BDR sampi saat ini belum bisa maksimal dalam memotivasi siswa untuk belajar. Kondisi hanya baru sampai adaptasi dengan ketrkejutan budaya ini. Rasa ingin tahu dalam penggunaan gadget harus terpecahkan dulu melebihi rasa ingin tahu materi pelajaran yang dikirim oleh gurunya. Bahkan ada siswa yang menggandeng bersamaan waktu belajarnya dengan chat bersama teman atau game online Yang akan pecahkan konsentrasi belajar.

Semoga bangsa ini lebih dewasa menyikapi kultural shock ini. Tekhnologi lebih bernilai positif ketika kita menganggap ini positif. Dan waktu full BDR entah kapan akan berakhir .