Ulasan tentang Puisi Mirat Pak Sultan
Kesadaran akan diri sangat penting saat sebuah puisi ditayangkan selain menjadi semakin matang dalam menitipkan makna juga puisi jadi bukan sebuah kepura-puraan. _____ Mirat adalah cara kita mematut diri hendak kemana wajah juga hati kita bawa dalam kehidupan ini. Barangkali hanya Miratlah yang paling jujur menilai kita apa adanya.Sesumbar telah berlalu menjadi butir dan buih adalah sebuah pengakuan kelemahan diri yang "humble".Hari ini saya belum menulis apapun di Gurusiana. Komentar ini akan saya salin dan lengkapi sebisanya. Salam literasi.
Bila membaca komentar seperti ini apa yang dirasakan sahabat Gurusiana?
Ada yang beranggapan it's fine, cocoklah. Ada pula yang menganggap istimewa dapat komentar sepanjang kereta akan tetapi bukan tak mungkin ada yang merasa ini orang kehabisan ide rupanya. Hehehe...
Untuk anggapan terakhir saya teramat setuju. Saya jadikan cermin bahwa kerap sekali berbuat tergesa-gesa hingga memgimbas pada tulisan kali ini yang seakan asal jadi.
Untunglah inspirasi tentang Mirat justru membobolkan kebekuan ide yang terjadi akibat banyak hal. Saya harus berterima kasih kepada seorang Muhammad Sultan yang sudah membantu melompatkan pikiran dari hasil pikirannya tentang Mirat.
Inilah pesan puisi sebenarnya. Sebuah sumber inspirasi yang tiada henti. Silakan membaca puisi Mirat Pak Sultan dan Anda bisa jadi mendapat hal cemerlang dari hasil kontemplasi baik di depan cermin maupun membaca dan memandangi Mirat.
Salam literasi.
8 Oktober 2020
Tulisan kejar tayang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen...Mirat itulah yang sejujur jujurnya. ...salam santun dan sukses
Terimakasih ulasan bu Desi Oktoriana, atas tulisan saya, saya orang yang selalu ingin belajar, Apalagi back ground saya sarjana Kimia, buta akan segala hal tentang sastra, Hanya keinginan untuk menulis yang aku miliki sahabat
Saya pun menulis kata mirat, adalah padanan kata dari fatamorgana, cermin, saya menghindari judul yang sama Tetang fatamorgana, karena tulisan sebelumnya saya sudah gunakan judul itu
Menurut yang saya pahami puisi itu makna sesungguhnya hanya penulis nya sendiri yang mengetahui nya. Kamu hanya bisa menilainya , Tapi TDK tahu hakikatnya
Mantab bu ulasannya..sukses selalu, tetap semangat, salam literasi
Terima kasih Pak atas dukungannya. Salam literasi.