Tantangan hari ke-49

#TantanganGurusiana

Permainan Tradisional

Masa kanak-kanak adalah masa paling bahagia. Pada masa ini, anak-anak bergembira tanpa beban. Mereka belajar sambil bermain.Bermacam-macam permainan anak-anak, mulai dari permainan tradisional, hingga modern. Kabarnya, aktivitas anak-anak bermain di waktu kecil, berpengaruh terhadap kreativitasnya ketika dewasa.

Tahun 80-an, permainan tradisional sangat diminati. Karena pada masa itu, belum banyak pengaruh teknologi seperti zaman sekarang. Belum ada gawai, video game, bahkan ada desa yang belum dialiri listrik.

Pada zaman itu, ketika jam istirahat, siswa SD banyak bermain petak umpet, congklak, kelereng, lompat tali, dan lain-lain. Ada pula permainan meloncat- loncat di dalam kotak bergaris yang dibuat menggunakan kapur tulis. Nama permainannya berbeda di tiap daerah. Ada yang menyebutnya dore, selayah, dan pisik.

Selayah/ Pisik, adalah batu tipis berukuran kecil yang dilemparkan ke dalam kotak bergaris. Kotak yang berisi selayah tidak boleh diinjak, sehingga mereka harus meloncat ke kotak yang kosong.

Saya memperhatikan siswa belajar bermain selayah/pisik, di halaman sekolah. Mereka senang dan meloncat-loncat dengan gembira. Manfaatnya adalah:

1. Siswa beraktivitas/ olah raga sambil bermain.

2. Siswa bergembira, membuat mereka semangat belajar.

3 Melatih siswa untuk taat aturan. (tidak boleh menginjak garis)

4 Belajar antri dan melatih kesabaran, ( ketika seorang siswa bermain, siswa yang lain mengamati, dan menunggu giliran bermain dengan sabar)

5.Mengajarkan siswa bersosialisasi dengan teman-teman sebaya. Berbeda dengan internet dan gawai, pemainnya sibuk sendiri.

Karena banyak manfaatnya, alangkah baiknya jika permainan tradisional ini dilestarikan. Jangan sampai punah tergerus perkembangan zaman dan teknologi.