Desmiarti Usman

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mother in Law Warakawuri

MOTHER IN LAW WARAKAWURI

Tiga belas Januari Sembilan belas Sembilan puluh lima Ema memiliki menantu yang kedua, yaitu istrinya Chandra yang bernama Mia. Saat itu Bima belum menikah diana masih menjadi tulang punggung keluarga semenjak Soer meninggal dunia. Ema masih merasa kesulitan sekiranya sehari-hari hanya bergantung dari uang Pensiun yang ditinggalkan Soer. Untungnya saat itu Biima memiliki pekerjaan yang sangat menjanjikan di bidang pariwisata di Sumatera Barat. Waktu itu begitu banyak turis turis Mancanegara yang berkunjung ke Ranah Minang untuk melihat indahnya alam Minangkabau ramahnya masyarakat Minang Kabau. Berbekal kemampuannya berbahasa Asing , Bima menjadi pemandu wisata dan alhamdulillah sering dipilih untuk menemani para wisatawan yang datang.

“Ma, alhamdulillah, bulan depan aku full bawa tamunya Ma”, suatu hari Bima membawa berita gembira kepada Ema.

“Wah, alhamdulillah ya Bim, kebetulan, bulan depan juga kita butuh biaya, Diana minta ikut les Fisika dan Matematika”, Ema menyambut baik kabar tersebut.

Bima memang sangat mengerti kondisi Ema, dia tahu, dia kini yang bertanggung jawab atas kelangsungan kehidupan ibu dan adik-adiknya, terutama Diana yang masih butuh banyak biaya melanjutkan sekolahnya. Akbar yang di rantau sudah memilki tanggung jawab sendiri terhadap keluarganya.

Tak lama setelah Chandra menyelesaikan kuliahnya, Chandra lulus menjadi guru PNS, hal ini semakin membuat Ema bahagia, jauh di lubuk hatinya, dia berharap Chandra pun bersedia membantu biaya sekolah Diana. Tak beberapa lama setelah menjadi PNS, Chandra menemukan tambatan hatinya, yaitu Mia.

Semenjak Mia bergabung dengan keluarga besar Soer ,Mia bersyukur kepada Allah sudah disandingkan dengan keluarga yang baik dan lebih kemampuannya dari keluarga Mia .Dibandingkan dengan keluarga Mia yang tidak ada apa-apanya dari segi kemampuan berpikir nya. Bagi Mia semenjak menikah dengan Chandra, dia merasa sangat beruntung sekali. Di samping mendapatkan suami yang baik dan kakak dan adik ipar yang baik .Mungkin kasih sayang yang kurang didapatkan dalam keluarganya didapatkan pada keluarga baru bersama suaminya.

Pada akhir tahun Sembilan empat awal mula bertemu Candra dengan Mia ,Candra baru bertemu dengan Mia langsung mengungkapkan rasa yang ada dihatinya ,Tidak pakai lama Mia juga merespon dengan baik maksud hati yang ingin disampaikan Candra .Satu Bulan menjalin kisah cinta yang begitu singkat ,Candtra ingin mengenalkan gadis tambatan hatinya kepada keluarganya ,dan ingin mengajak Mia kerumahnya untuk dikenalkan kepada adik dan kakaknya .Mia takut untuk menemui keluarga Candra masalahnya baru saja menjalin hubungan Dia belum saling mengetahui lebih jauh ,baru beberapa kali bertemu sudah mau dikenalkan ke orang tuanya .

Baru saja Mia menerima cintanya Candra .Candra dengan semangat menyampaikan ke orang tuanya bahwa dia sudah menemukan gadis pilihan hatinya ,orang tua dan adik candra menjawab bawalah ke rumah kenalkan ke kami ,” kata adik dan kakaknya ,apakah bisa kami terima,Kami tes dulu kata adiknya ‘” Mendengar itu Mia jadi takut kalau tidak diterima di keluarga Candra .

“Besok kita ke Padang ya, ketemu Mama”, ujar Chandra pada Mia.

“Apa Mas? Besok? Aduhh, saya takut Mas, saya takut Mama tidak bisa terima saya, saya takut mama kecewa, masa anaknya baru jadi PNS udah mau nikah aja”

“Lho memangnya kenapa? Aku rasa Mama bisa ngerti kok”

“Setiap orang tua pasti pengen Mas, nyicipin dulu gaji anaknya, dibahaagiain dulu sama anaknya, baru deh anaknya nikah”

“Apa sih kamu mikirnya kejauhan, pokokknya besok kita ke Padang temu Mama, ok?” Chandra meyakinkan Mia kalau semuanya akan baik-baik saja.

Di sepanjang perjaalanan dari Batusangkar ke Padang Mia terus menerus memikirkan takut tidak diterima di keluarganya sehingga mabuk kendaraan, karena kekhawatirannya akan bertemu dengan calon mertua .Tapi Mia sudah siap kalau seandainya tidak diterima ya apa boleh buat cukup sampai disitu.

Sesampainya di Padang ternyata semua yang dikhawatirkan Mia tidak terjadi. Nenek, Mama, kakak serta adik Chandra menerimanya dengan tangan terbuka, dan mereka setuju jika Mia dan Chandra menikah dalam waktu dekat.

Dan Mia berjanji dalam hati tidak akan merenggut kebahagiaan ibu dan anaknya, walaupun sudah jauh dan terpisah dengan anaknya, Ema tidak akan merasa kehilangan karena Mia dan Chandra anaknya selalu berusaha buat Ema bahagia .Tapi belum apa-apa dibandingkan pengorbanan orangtuanya mendidik dan mengasuh anaknya.

Hubungan Mia dan Ema tak selayaknya seperti menantu dengan mertua, Mia begitu nyaman bersama Ema, begitu banyak ilmu yang diberikan Ema kepada Mia. Mulai dari memasak hingga masalah kehidupan, Mia belajar banyak dari Ema. Tak jarang Ema memarahi Mia, tapi Mia menerimanya sebagai bentuk kasih sayang Ema pada Mia.

“Kriiing....kriiing”

“Halo Assalamu’alaikum:, Ema menjawab telpon

“Wa’alaikumussalam Ma, ini Mia”, ternyata Mia yang menelpon.

“Ooh Mia, bagaimana kabarnya Mia? Sehat? Ummi sehat?’ “alhamdulilah semua sehat Ma, Mama sendiri gimana? Sehat? Puasa lancar Ma?”

“Alhamdulillah Mama sehat dan berpuasa. Ngomong-ngomong kenapa nih tumben telpon?”

“Iya nih Ma, biasa, mau tanya resep kacang telor”

“ Ya Alloh Miaaa....mia....udah berapa tahun kamu jadi mantu Mama? Udah berapa kali juga mama kasih tahu resepnya, masih belom ngerti juga”

“Mama jangan marah dooong, iya Mia salah, Mia lupa catat, heheheh, kasih tahu lagi ya Ma”

Demikian kedekatan Mia dengan Ema, layaknya seperti orang tua dan anak, mereka begitu akrab.

Mia mengenang Ema sebagai mertua terbaik di dunia. Selalu mengistimewakan setiap momen bersama anak menantunya. Setiap kali Mia mengunjungi Ema, dia selalu mendapati makanan kesukaannya yang disiapkan oleh Ema. Ema hafal semua kebiasaan Mia, hal ini yang membuat Mia begitu merasa dicintai sepenuh hati oleh Ema. Hingga akhir hayatnya Ema masih terus memikirkan semua menantunya, termasuk Mia.

Ketika seseorang menikah ( laki-laki atau perempuan ) maka secara otomatis dirinya juga akan memiliki orang tua baru ,atau yang dalam kultur Indonesia disebut dengan mertua . Mertua adalah orang tua dari pasangan kita orang yang sedang mengasuh dan merawat pasangan kita dari kecil sampai dewasa.

Namun tak jarang ditemukan ketidak cocokan antara mertua dengan menantu karena alasan-alasan tertentu .Biasanya hal ini sampai menimbulkan pertikaian besar.Padahal mertua adalah orang tua kita juga .

Berkat ridho dan doa restunya jugalah pernikahan kita dengan pasangan kita terlaksana.Itulah dasarnya Mia menyayangi mertuanya sepenuh hati karena mia kurang mendapatkan perhatian dari orangtuanya yang selalu sibuk berusaha untuk memenuhi kebutuhan keluarga .

Ema adalah mertua dan juga nenek buat menantu dan cucunya yang total sayangnya .jarang ada seorang nenek di ranah minang sayang sekali kepada anak dari anak lelakinya .Sebab di ranah minang nenek lebih sayang kepada cucu dari anak perempuannya .Dia adalah seorang janda dari pensiunan tentara yang tangguh tak pernah mengeluh walaupun tak ada lagi yang mau dimakan .Maklum Ema hidup dengan anak dan dua orang cucunya dari uang pensiunan almarhum suaminya .Alhamdulillah cukup ,Ema tidak merasa kekurangan begitulah kekuasan Allah .Ema adalah seorang mertua yang tiada duanya ,sayangnya total ke ank menantu dan cucunya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post