Best Practice Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
PADA MATERI SISTEM INDERA
KELAS XI SMAN 28 KABUPATEN TANGERANG
Sebagai Best Practice mengunakan STAR
(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Diajukan untuk memenuhi Tugas Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pendidikan Biologi
Disusun oleh :
Desniatul Khotimah, S. Pd.
201503666252
PPG DALAM JABATAN KATEGORI I GELOMBANG 3
PENDIDIKAN BIOLOGI
LTPK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
TAHUN 2024
JUDUL
MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
PADA MATERI SISTEM INDERA
KELAS XI SMAN 28 KABUPATEN TANGERANG
Sebagai Best Practice mengunakan STAR
(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Diajukan untuk memenuhi Tugas Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pendidikan Biologi
PENDAHULUAN
Biologi tidak hanya berisi pengetahuan yang dihafalkan, akan tetapi juga ditekankan pada cara penemuan konsep melalui bantuan media pembelajaran. Agar peserta didik dapat memahami materi, maka dibutuhkan pemahaman konsep yang kuat didukung dengan alat peraga atau media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran lebih berpusat pada peserta didik sementara guru berfungsi sebagai fasilitator. Jadi, guru harus memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakter peserta didik. Pembelajaran dengan PjBL dapat memberikan pengalaman belajar lebih jauh dan memberikan tantangan kepada peserta didik sehingga memiliki efek positif terhadap peningkatan karakter rasa ingin tahu epistemik peserta didik. Alat peraga memiliki peranan penting dalam pembelajaran, yaitu untuk menjelaskan konsep sehingga peserta didik memperoleh kemudahan dalam memahami hal-hal yang dikemukakan guru dan memantapkan penguasaan materi yang ada hubungannya dengan bahan yang dipelajari dan mengembangkan keterampilan. Hal ini tentunya berpengaruh kepada hasil belajar yang diharapkan.
Adapun kondisi yang menjadi latar belakang secara rinci adalah :
§ Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat
§ Penerapan metode atau strategi pembelajaran yang kurang mengikutsertakan
peserta didik dalam prosesnya
§ Materi pelajaran yang kompleks
Model PjBL merupakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. Pengalaman belajar peserta didik maupun konsep dibangun berdasarkan produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran berbasis proyek, student center, bernalar kritis, kreatif, berkomunikasi verbal dengan baik, bergotong royong, mandiri yang peserta didik akan dapatkan dalam memecahkan masalah yang telah dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari secara metode ilmiah.
Literasi sains (sains literasi) adalah pengetahuan dan pemahaman tentang konsep-konsep ilmiah dan proses yang diperlukan untuk pengambilan keputusan pribadi, partisipasi, dan produktivitas ekonomi (Becker, 2011). Hal ini sangat penting untuk mempersiapkan bekal keterampilan yang harus dimiliki siswa di abad ke 21 dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pentingnya literasi sains karena permasalahan berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi. Literasi sains dalam pengukurannya terdiri dari 3 dimensi yaitu konten sains, proses sains dan konteks aplikasi sains.
PEMBAHASAN
Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran kedepannya. Penggunaan media termasuk pembuatan proyek dapat meningkatkan pemahaman peserta didik. Literasi sains dasar terdiri atas pengetahuan dan keterampilan ilmiah dalam mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh informasi baru, menjelaskan fenomena ilmiah dan menarik kesimpulan berdasarkan fakta, memahami kekhasan ilmu pengetahuan alam, kesadaran terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, alam, budaya, lingkungan intelektual, dan lingkungan intelektual. keinginan untuk membentuk dan terlibat dalam hal-hal ilmiah. Literasi sains diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menerapkan konsep-konsep ilmiah untuk menjawab pertanyaan dan membuat kesimpulan tentang berbagai perubahan alam yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Guru menggunakan pembelajaran berbasis sains untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi masalah dan pengetahuan, kosakata lisan dan tulisan yang diperlukan untuk memahami dan berkomunikasi dalam sains, dan hubungan antara teknologi dan sains yang perlu ditingkatkan oleh masyarakat. Penggunaan media dengan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dapat melibatkan peserta didik untuk dapat berdiskusi dalam pemecahan masalah dan peserta didik dapat lebih memahami isi pelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari.
Semoga praktik baik ini dapat diterapkan oleh rekan guru lainnya. Kita sebagai guru harus berusaha menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar.
Peran dan tanggung jawab penulis dalam praktik ini adalah merancang perangkat pembelajaran dengan baik dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perangkat yang telah dibuat. Sebagai fasilitator, guru harus mampu memfasilitasi peserta didik dalam belajar, model yang diterapkan harus dapat memfasilitasi berbagai kecerdasan peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Beberapa tantangan untuk mencapai tujuan yaitu :
1. Jaringan internet atau wifi yang kurang memadai sehingga harus melakukan pembelian yang membutuhkan dana pribadi untuk pembuatan proyek.
2. Waktu yang terbatas. Dibutuhkan manajemen waktu yang sangat teiliti selama proses pembelajaran agar semua tahap dapat terlaksana.
3. Persiapan yang matang dalam merencanakan pembelajaran menggunakan media LKPD dan menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan menggunakan PjBL.
Yang terlibat dalam praktik pembelajaran ini yaitu penulis sebagai guru Biologi yang berperan sebagai fasilitator, satu rekan kerja (guru Biologi SMAN 28 Kabupaten Tangerang) dan dua orang peserta didik yang membantu proses perekaman video, kepala sekolah sebagai pemberi izin pelaksanaan kegiatan PPL di SMAN 28 Kabupaten Tangerang dan seluruh siswa kelas XI MIPA 1 sejumlah 35 orang.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan tersebut sesuai hasil wawancara, kajian literatur dan bimbingan dosen serta guru pamong kemudian penulis menentukan solusi penyelesaian masalah. Selanjutnya, penulis merancang perangkat pembelajaran kemudian melaksanakan perangkat, melakukan penilaian dan mengevaluasi hasilnya. Pertemuan pertama dan pertemuan kedua dilaksanakan dengan lancar dan berjalan sesuai yang diharapkan. Kedua pertemuan dilaksanakan di kelas XI MIPA 1 yang berjumlah 35 peserta didik.
Pada proses pembelajaran, penulis mencoba meyakinkan peserta didik bahwa biologi itu tidak sulit dan menyenangkan. Penulis berusaha menimbulkan suasana belajar yang nyaman dan tidak menegangkan seperti membuat candaan pada peserta didik sehingga pembelajaran tidak kaku dan tidak membosankan. Penjelasan konsep materi pembelajaran harus benar-benar dipahami peserta didik dengan menyajikan contoh mekanisme proses indera peraba yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum menyampaikan materi mekanisme proses alat indera yang dipelajari, terlebih dahulu memberikan konsep berkaitan dengan sistem indera dan fungsinya yang dikaitkan dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Penulis juga menggunakan metode diskusi dan tanya jawab agar tercipta komunikasi dua arah antara guru dan peserta didik. Penulis menerapkan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) guna meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik dalam pemanfaatan media yaitu merancang charta digital mekanisme proses alat indera.
Dampak dari penggunaan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) adalah terjadinya perubahan pada kemampuan literasi sains dan respon peserta didik dalam proses pembelajaran. Karena model PjBL dengan bantuan LKPD membuat peserta didik berkolaborasi dalam kelompoknya untuk merancang, menganalisis, mengolah dan mempresentasikan proyek yang dibuat. Maka dapat dilihat pembelajaran abad 21 (4C) terwujud dengan penerapan PjBL. Dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran, model PjBL juga efektif dalam meningkatkan hasil belajar, aktivitas dan keterampilan psikomotor peserta didik. Hasil yang didapatkan efektif, terbukti dengan meningkatnya nilai asesmen sumatif peserta didik pada akhir pembelajaran. Peserta didik juga merasa puas dan bangga dapat merancang sebuah proyek media pembelajaran untuk materi sistem indera.
Respon kepala sekolah, rekan guru biologi dan wakil kepala sekolah bagian kurikulum terhadap penerapan model ini sangat positif dan mendukung, begitu juga respon rekan guru yang tertarik untuk mengadopsi untuk materi / mata pelajaran lainnya. Respon peserta didik terhadap penerapan model ini juga sangat baik, terbukti saat refleksi di akhir pembelajaran peserta didik merasa senang dan seru melakukan aktivitas pembelajaran serta mereka merasa lebih memahami konsep materi yang dibahas. Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh penguasaan guru terhadap media pembelajaran, metode, model dan langkah-langkah pada modul pembelajaran yang telah dibuat.
KESIMPULAN
Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses aksi adalah penulis mendapatkan feedback yang positif dari kepala sekolah, rekan guru biologi dan wakil kepala sekolah bagian kurikulum, rekan kerja dan peserta didik dengan penerapan model PjBL dalam pembelajaran. Selain itu, penulis semakin paham bahwa guru merupakan pembelajar sepanjang hayat yang harus terus mengembangkan diri untuk kemajuan proses pembelajaran baik dari segi model, metode, media, penilaian, dan lain-lain agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
Rencana tindak lanjut pembelajaran ke depannya yaitu saya akan menerapkan model Project Based Learning untuk mendorong peserta didik dalam mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan sains dan komunikasi selama merancang proyek dengan menggunakan media nyata yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari agar peserta didik merasa pelajaran biologi itu tidak sulit dan sangat menyenangkan. Saya juga akan menggunakan metode praktikum, tanya jawab, diskusi dan pembelajaran berpusat pada peserta didik agar dapat meningkatkan keterampilan, motivasi dan hasil belajar peserta didik. Saya sebagai guru akan meningkatkan kompetensi untuk menjadi model bagi guru lain, berkolaborasi dengan teman sejawat dan pihak sekolah dalam menyiapkan alat dan media yang diperlukan dalam menerapkan model pembelajaran Project Based Learning.
RENCANA TINDAK LANJUT
Rencana tindak lanjut untuk menjadikan inovasi pembelajaran akan berjalan lebih baik ke depannya dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning dalam kurikulum merdeka bahwa student center / berpusat pada peserta didik, sehingga guru memiliki tanggung jawab memonitor peserta didik dengan monitoring dilakukan dengan cara memberikan pendampingan yang lebih pada kelompok yang kurang aktif dalam berdiskusi dan peserta didik yang kesulitan dalam menentukan praktik membuat produk, serta pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang menyenangkan, sehingga peserta didik terasa nyaman dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Yoga Wicaksana, pembelajaran berbasis proses dalam peningkatan rasa ingin tahu epistemic siswa, 2018
https://ejournal.uksw.edu/ecodunamika/article/view/1742
H. Lestari, L,Banilla, R. Iskandar, PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA BERDASARKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS STEM. 2019.
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/biodidaktika/article/download/6134/4331
Inspektorat Jendral Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Inodnesia. Cara Meningkatkan Literasi Pada Siswa. 2023. https://itjen.kemdikbud.go.id/web/cara-meningkatkan-literasi-pada-siswa/
F. Huryah, R. Sumarmin, dan J. Effendi, Analisi Capaian Literasi Sains Biologi Siswa SMA Kelas X Sekota Padang. 2017.
https://jep.ppj.unp.ac.id/index.php/jep/article/view/70
N. Pratiwi, C. Cari, dan N.S. Aminah, Pembelajaran IPA Abad 21 dengan Literasi Sains Siswa. 2019.
https://jurnal.uns.ac.id/jmpf/article/view/31612
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar