DESRIAH RUSMAN

di dunia nyata biasa disapa Desy, ada juga yang memanggil dengan Ecy. didunia travel teman teman memanggil dengan nama Iyya. lahir di kota Sorong Papua. Seorang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dag Dig Dug

Dag Dig Dug

Dag Dig Dug

Bagian Dua

 

"Daeng lagi dimana ?” bunyi pesan WA Dara ke Daeng. 

“Lagi di rumah, tapi mau ke kantor sebentar ada yang mau di urus.” Jawab Daeng.

“Ada apa ?” tanya Daeng lagi

“Saya mau ketemu, ada yang ingin saya bicarakan.” Jawab Dara.

Mereka pun membuat janji temu di tempat mereka biasa makan dan berbincang.

Dara yang tiba lebih dulu mengambil tempat di sudut ruang makan agar saat mereka berbicara tidak ada yang terganggu oleh kebisingan mereka. Tak lama kemudian Daeng pun tiba dan mereka mulai memesan makanan. Sambil menunggu makanan mereka disajikan, Dara dan Daeng sedikt berbagi cerita tentang apa yang dilakukannya seharian. Tak lama kemudian makanan yang mereka pesan pun tersaji, tanpa banyak bicara keduanya langsung menyantap makanan yang ada di hadapannya.

“Ada yang ingin Dara tanyakan Daeng.” Dara membuka pembicaraan setelah melihat Daeng selesai menikmati makanan nya dan terlijat Daeng sudah dalam kondisi santai.

“Apa yang ingin kamu tanyakan Dara” Daeng mempersilahkan

“Apa Daeng punya teman bernama Iren ?”

“Iya” jawab Daeng dan lanjut menritakan siapa Iren.

“Ada apa dengan Iren, apa dia mengganggumu ?” tanya Daeng dengan nada yang mulai tidak bersahabat.

Belum sempat Dara menjawab pertanyaan Daeng, tiba – tiba Daeng membuka HP nya dan mulai menghubungi satu persatu temannya yang juga mengenal Iren. Dengan nada yang tinggi dan jelas terlihat jika Daeng sedang marah, Dara terkejut dengan Daeng yang duduk dihadapannya. Sebelumnya Dara tidak pernah melihat Daeng dalam keadaan emosi.

“Agung, tolong hubungi Iren. Bilang, jangan asal bicara, sudah ditolong malah gak tau diri.” Daeng memulai percakapannya dengan nada emosi. Tak lama kemudian Daeng menutup HP dan meletakkan kembali dimeja.

Dara terdiam, seolah yang duduk di hadapannya adalah Hulk monster hijau besar yang sedang marah, bukan Daeng. Detak jantung Dara semakin tak terkendali, dingin menusuk tubuhnya dengan dukungan hujan yang deras membasahi bumi. Jika saja tidak banyak orang disekelilingnya, Dara juga ingin menumpahkan air mata nya yang hampir tak terbendung.

Setelah terdiam beberapa menit, dan melihat emosi Daeng yang mulai mereda. Dara pun mengajak untuk meninggalkan lokasi.

“Masih ada ternyata orang tempramen” batin Dara sepanjang jalan menuju rumahnya, tak berhenti memikirkan kejadian itu. Padahal Dara bertanya baik – baik dengan nada yang sangat tenang dan senyum sumringah. Tidak menampakkan kecemburuannya. “Ahh sudahlah” Dara berusaha menenangkan diri.

Tak ingin berlama dalam irama detak jantung yang terus menemani hari – harinya datang secara tiba – tiba bagai derap langkah kuda di pacuannya. Bergegas Dara mengambil kunci motor, menyalakan mesin dan melaju menuju tempatnya beberapa tahun lalu di Ruqiah. Dara sadar, ada yang tidak beres didalam yang membuat jantungnya tiba – tiba berdebar kencang.

Setibanya di tempat Ruqiah, Dara langsung menuju meja pendaftaran. Tidak perlu menunggu lama Dara pun langsung di tangani. Dalam proses ruqiah Dara bereaksi dengan merintih kesakitan, menangis sejadinya dan bahkan muntah – muntah. Kata ustadzah yang meruqiahnya hal itu normal jika seseorang sedang di rasuki Jin. Alhamdulillah setelah melakukan terapi Ruqiah selama tiga hari kondisi detak jantung Dara sudah mulai normal. Dara sudah bisa mengendalikan emosi dan cemasnya. “Tak ada yang perlu dipikirkan, karena apa yang saya miliki hanya titipan Allah SWT” batin Dara.

Pikiran Dara tentang Daeng nya kembali normal dan hari – harinya kembali seperti biasa.

 

Tulisan ini seharusnya sudah saya kirim semalam, dan menjadi tantangan menulis hari kedua. 

Memulai dari awal

#TantanganMenulisHari1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sama seperti saya dulu menulis hari pertama, namun tidak ditulis ,menulis hari ke-1.Ya, hari kedua dijadikan hari pertama. Saya kirim ulang dengan sedikit rambahan. Pokoknya semangat terus Bun. Salam kenal juga salam literasi. Sudah saya folow.

04 Jan
Balas

Terima kasih bunda Inah encey Salam kenal dan salam literasi.

04 Jan



search

New Post