DESRIAH RUSMAN

di dunia nyata biasa disapa Desy, ada juga yang memanggil dengan Ecy. didunia travel teman teman memanggil dengan nama Iyya. lahir di kota Sorong Papua. Seorang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lockdown Memisahkan Kami

Lockdown Memisahkan Kami

"Stop! Cuci tangan dulu.  Jaket gantung di luar, masker dan  hand skun masukkan di tempat sampah, sepatu dan kaos kaki buka diluar, dan cuci tangan lagi.” Mama menahanku di depan pintu bagai  petugas kesehatan untuk mensterilkan rumahnya. “Baruka sudah cuci tangan ma...” Jangan meki  berlebihan deh... Jawabku memprotes.  Sambil tersenyum mama mempersilahkan ku masuk. “Silahkan masuk, anda sudah steril” candanya lagi.

Dua hari setelah adanya edaran untuk siswa agar melakukan segala aktifitas belajarnya di rumah, saya sudah menyediakan sabun cuci tangan dan menaruhnya disamping keran depan rumah. Jadi sebelum membuka pintu rumah setidaknya tangan kita sudah bersih.

Mama yang selalu update berita dan mulai me Lock Down rumah beserta anak, menantu dan cucu yang tinggal bersamanya.  Mama jadi over clean dan sudah melengkapi  bahan makanan di dapurnya mulai dari bumbu dapur hingga lauk untuk porsi 15 orang dengan sehari makan 3x dalam waktu sebulan. Saya pun mulai di larang untuk ke rumahnya. Malah kedua anakku yang di suruh tinggal bersama mama, dan saya diminta kembali ke rumah. Karena saya tidak  bisa tinggal diam di rumah. Takut si Covid-19 menempel di saya dan menularkan mereka yang ada di dalam rumah mama.

Saya pun menyetujui tawaran mama.  “Baiklah ma... Karena  ada kerjaanku lagi untuk buat 50 masker di rumah teman. Jadi anakku di rumah mama ya..?” tanyaku lagi untuk memastikan.  “Iya, dan jangan kembali ke rumah mama hingga batas waktu yang tidak ditentukan”. Balas mamaku lagi dengan senyum lebar hingga membuat matanya yang sipit menjadi semakin sipit. “deh, jahatta ma...,sedihku mi mendengarnya.”(sambil memasang wajah sedih dan memeluknya). “Terima kasih ma...”bisikku .

Sedih, iya.  Demi memutus rantai  Covid-19 mau tidak mau kami harus melakukanya.  Kami bisa saja berkomunikasi  lewat WA tapi tidak dengan masakan mama. Pastinya akan ngiler,  karena hampir tiap hari jika waktu makan siang tiba, saya selalu menyempatkan makan siang di rumah mama.

 

#tantanganmenulishari-1

#Tantangan Menulis Hari ke-1

#JejaktaSangatMembantuDikolomKomentar😊

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post