Sedih rasanya, hari ini tidak bisa berdiri diantara dua kapal latih TNI AL KRI DEWA RUCI dan KRI BIMA SUCI untuk menyaksikan persembahan 350 adik adik Pramuka Saka Bahari dalam Pemecahan Rekor Muri Dunia Peniupan Peluit Khas TNI AL. Saya hanya dapat melihat foto dan Vidio kiriman kakak kakak lewat WA. Terharu dan bangga melihat penampilan adik adik yang memukau. Besar hati ini ingin menyaksikan persembahan mereka secara langsung, tapi apalah daya. Saya harus berada di Kelas Menulis Buku Sulsel V .

Bagaikan belahan jiwa antara aku dan Pramuka. Rasa yang sudah melekat belasan tahun akan Pramuka terlebih Saka Bahari ternyata dikalahkan dengan kelas menulis yang diadakan Media Guru. Padahal disetiap kegiatan Pramuka tidak ada yang terlewat olehku.

Masih teringat tahun 2016 lalu saat saya tau akan dilaksanakan Jambore Nasional. Seminggu sebelum pelaksanaannya, saya sudah merencanakan untuk menghadiri pembukaannya. Saya langsung membeli tiket pesawat PP hanya untuk menghadiri pembukaan Perkemahan Jambore Nasional yang diadakan lima tahun sekali yang bertempat di Bumi Perkemahan Cibubur.

Akhir november tahun 2019, lagi lagi saya datang ke Bumi Perkemahan Cibubur. pada saat malam penutupan kegiatan Pramuka yaitu PERTIKAWAN Nasional. Perkemahan Bakti antar Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru. Kedatangan saya kali itu mengunjungi kak Hetty yang sedang bergiat dan melepas rindu akan suasana perkemahan di alam terbuka. Nampak tenda yang beraneka ragam berdiri kokoh dikelilingi gapura yang unik dan menarik.

Bahagianya saya berada di tengah tengah penulis hebat yang sebagian besar berprofesi sebagai guru. Dan tidak kalah keren adalah dua pematerinya. Luar biasa ilmu yang di tularkan. Insya Allah saya pasti bisa dalam waktu tiga puluh hari memecahkan rekor dengan menetaskan buku yang disampulnya tertulis "Desriah Rusman" sebagai penulisnya.

Paling bahagia lagi saat di tanya mengajar dimana, dan saya menjawab. " Saya bukan guru, saya ibu rumah tangga yang mengaktifkan diri di Pramuka ".