Sebuah kisah yang membuat hatiku resah. Menggapa tidak, dari semalam kepalaku pusing dan badan terasa sempoyongan dibawa berjalan. Aku tidak tahu kenapa seperti ini. Rutinitas kegiatan seperti biasanya tetap ku lakukan. Pagi ini aku mengantarkan suami ke kantor. Karena beberapa hari ini mobil dinas tidak dibawa ke rumah. Sepanjang perjalanan kepalaku sudah mulai terasa semakin sakit dari semalam. Saat menuju ke rumah, aku sudah tidak tahan lagi. Segera ku parkir kendaraan. Setelah agak kurang rasa sakitnya ku segera menuju rumah.

Sampai di rumah, aku berlari ke kamar dan tidur. Rasa sakit kepala belum juga berkurang. Aku sendirian di rumah. Karena takut terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, akupun menelpon keponakan suami yang bisa menemaniku jika ada keperluan. Dia bernama Cici. Cici memiliki teman seorang yang biasa mengukur tekanan darah. Aku minta Cici untuk meminta bantuan temannya.

Tak berapa lama kemudian dia datang membawa alat pengukur tekanan darah. Keringat dingin mulai bercucuran dari mukaku. Sambil tersenyum dia mengukur tekanan darahku. Ku lihat wajah nya keheranan. Sambil mengulang beberapa kali. Ternyata tekanan darahku tinggi. Tekanan darahku 190/110. Dia berpesan agar aku menjaga pola makan dan banyak istirahat. Aku diminta untuk melakukan kegiatan yang tidak menguras tenaga. Mudah mudahan aku segera sehat seperti sedia kala. Aamiin....