Desri Lova

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Latihan Artistik Sejak Dini

Tantangan Menulis Hari ke-41

#TantanganGurusiana

Artistik merupakan salah satu cabang senam dan telah lama terkenal dalam olimpiade. Senam artistik mulai dikenal di Indonesia pada saat menjelang pesta olahraga negara-negara berkembang I (GANEFO) di Jakarta tahun 1963. Dikarenakan artistik menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan, sehingga perlu dibentuk satu organisasi untuk menyiapkan para pesenam (atlit). Organisasi ini disebut dengan PERSANI dan telah dibentuk pada tanggal 14 Juli tahun 1963.

Sesuai dengan penjelasan yang terdapat di Wikipedia, Ada dua kategori artistik, yakni untuk pesenam putri dan putra. Alat yang dipakai di antara keduanya pun berbeda. Biasanya, alat yang dipakai oleh pesenam putra lebih banyak jika dibandingkan dengan pesenam putri. Alat yang dipakai oleh pesenam putra yakni sebanyak enam alat di antaranya; lantai (floor exercise), meja lompat, gelang-gelang (stil rings), kuda pelana (pomel horse), palang sejajar (parallel bars), palang tunggal (horizontal bar) sedangkan untuk pesenam putri hanya empat alat yakni; lantai (floor exercise), meja lompat, palang bertingkat (uneven bars), dan balok keseimbangan (balance Beam).

Dari beberapa alat yang dipakai oleh pesenam putri, rupanya ada satu alat yang disukai oleh anakku ketika berlatih, yakni meja lompat. Ketika ditanya kenapa ia suka melakukan gerakan meja lompat, yakni katanya karena seru bisa lompat-lompat. Lalu aku kembali bertanya" gerakan lantai kan ada melompatnya juga mba? Kenapa ga suka alat lantai? " Karena kalau gerakan di lantai, kaki mba terasa lebih sakit, sedangkan meja lompat, ga sakit ma" katanya menjelaskan alasannya. "Oh gitu rupanya" kataku sambil menganggukkan kepala tanda mengerti apa yang anakku jelaskan.

Memang, saat ini, selain ke sekolah, sorenya TPQ (Taman Pendidikan Qur'an), khusus hari Selasa dan Jumat, anakku juga ikut latihan senam artistik, dari TK sampai dengan sekarang (kelas 3 SD), ia rutin diajak oleh ayahnya ke tempat senam. Anakku begitu senang ketika diajak oleh ayahnya ke tempat senam untuk ikut latihan. Lagian tempat senam di mana suamiku melatih, jaraknya juga tidak jauh dari rumah, yakni Persis di seberang jalan depan rumah kami.

Selain itu, suamiku juga bertekad ingin menjadikan anak kami sama seperti dirinya, punya prestasi di luar bidang akademik. Memang, dulunya, suamiku adalah seorang atlit senam dan sudah banyak prestasi yang pernah diraih olehnya (mudah-mudahan ke depannya mba Hani dan dek Kiya bisa menjadi pesenam yang selalu unggul dibidangnya, Amin Yarobbal Alamin...)

Adapun kegiatan yang dilakukan di tempat senam, tidak hanya untuk senam artistik saja, tetapi juga ada senam ritmik, aerobik dan yoga yang dilakukan pada sore harinya (jam 4 sore, yang ikut biasanya kebanyakan ibu-ibu). Khusus untuk senam ritmik dan artistik, biasanya dimulai dari jam 3 sampai jam 5 sore. Terkadang, kalau ada perlombaan, bisa saja latihannya dilakukan sesering mungkin, bahkan latihannya bisa dilakukan sampai malam.

Kebanyakan, senam ini diikuti oleh beberapa anak, kalau dilihat dari kategori umur, yakni dari umur 4 tahun sampai dengan umur 17 tahun. Bagi anak yang sudah ikut senam dari sejak dini, biasanya akan terlihat dari gerakan yang mereka lakukan sudah terlihat luwes dan tentunya lebih "matang" jika dibandingkan dengan anak yang baru ingin memulai.

Dikarenakan sekarang Indonesia darurat Corona (covid-19), pemilik tempat senam otomatis meliburkan anak-anak untuk tidak senam dahulu selama lebih kurang satu bulan, ini sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh pemerintah bagi masyarakatnya agar melakukan sosial distanting. Dampak dari keputusan ini tentunya akan menghambat anak-anak untuk tetap latihan senam. Oleh karena itu, agar gerakan senam anak kami "matang", suami berinisiatif untuk tetap melatih anak-anaknya senam di rumah. Koreo (gerakan senam) juga telah dipersiapkan oleh suamiku untuk diajarkan ke anak, sehingga ketika waktu pertandingan tiba, ia bisa menghadapinya dengan baik dan lancar.

Selain itu, latihan senam di rumah juga bermanfaat untuk mengisi waktu anakku agar tidak bosan, hingga sampai masanya, ia kembali masuk dan belajar di sekolah seperti biasanya. Insyaallah, senam artistik yang terus dilakukan di rumah, berdampak baik bagi ketahanan daya tahan tubuh anak.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Nak ikut juak tp la kedaluwarsa tuwir

22 Mar
Balas

Hehe..kan nanti bisa cucunya nek, yang ikut senam

23 Mar

Siplah, ajarek ibu senam e

22 Mar
Balas

Hahaa.....mending bang idho aja Bu yg senam artistik, kalau ibu aerobik aja

23 Mar



search

New Post