Disaat Pandemi covid 19 semua orang masih merasa ketakutan apalagi yang berhubungan dengan Rumah sakit, dan  Puskesmas.Meskipun tetap dengan protokol kesehatan yg kita kenal dengan pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Hampir semua masyarakat bersetitment dan berkata-kata biarlah beli obat di apotik dari pada ke rumah sakit, biarlah minum jamu dari pada ke puskesmas, biarlah ke tukang urut dari pada ke Rumah sakit, Ih ngeri  Ada apa, kenapa, dan  bagaimana..

          Bila anda sakit segeralah ke Rumah sakit itulah kata-kata yang selalu di sampaikan oleh petugas kesehatan.Jika kita pergi ke Rumah sakit sudah  pasti kita akan di Rapit test jika kita punya keluhan sakit.Yang selalu terjadi sakit lain susudah di rapit penyakit baru akan datang, ya penyakit corona. Biasanya Rapid test Reaktif akan menunjukan gejala Demam tinggi di atas 38  derajat celcius,  batuk dan sesak Napas.Bagaimana dengan mereka yang tidak bergejala? Tetapi pada saat rapid tes menunjukan Reaktif, sudah pasti pasien akan melalukan karantina Mandiri.Meskipun hasilnya nanti belum tentu Positif.

            Reaktif kata yang membuat orang selalu ketakutan,kata yang menunjukan seolah -olah orang tersebut pasti terjangkiti virus corona atau covid 19.Rapid test biasanya sebagai screening atau pemeriksaan awal untuk mendeteksi sesorang terjangkiti virus corona apa tidak yang diikuti dengan hasil akhir positiv apa negatif.

          Inilah yang sering terjadi, apabila ada pemeriksaan awal    menunjukan reaktif pasien sudah ketakutan,panik dan akhirnya mengambil keputusan sendiri.