dessi safitri

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Anak sholeh yang merugi......MWC 11 Agam

Amril adalah anak yang tumbuh dari keluarga yang sangat taat beragama. Sejak sekolah SD hingga Madrasah dia sekolah di kampung. Setiap tiba waktu shalat suara Amril yang merdu menyerukan suara azan. Semua orang kampung dan lingkungannya sangat menyayangi Amril yang gagah ramah dan mudah senyum.

Amril selalu mendapat juara di sekolahnya. Ilmu agama dan ilmu umum sangat dikuasainya. Waktu tamat Madrasah ia diterima disekolah favorit di kota karena nilainya yang bagus. Dia pun kembali mendapat prestasi yang baik di sekolah favorit dikota. Setamat SMA dia diterima di Universitas Andalas Padang. Lagi lagi karena prestasi belajarnya yang bagus dia pun lulus wisuda dengan nilai terbaik dan dalam waktu yang singkat dia diterima bekerja ditempat yang bonafit sebagai seorang akuntan.

Amril anak tertua dalam keluarganya dan dia juga yang paling sukses diantara saudara saudaranya. Setelah sekian lama bekerja di Jakarta diapun melamar pujaan hatinya, seorang gadis Sunda yang terkenal dengan lemah lembut bahasanya. Memang cocok dengan Amril yang juga anak yang sopan dan lemah lembut. Selama dia berkeluarga Amril tidak melupakan keluarganya. Secara rutin dia membantu keuangan orang tua dan saudaranya.

Suatu hari ayah Amril berkunjung kerumahnya di Jakarta. Malam itu Ayah Amril melihat anaknya baru pulang kerja jam 10 malam. Istrinya menyambut dengan mesra. Menyambut tas suaminya dan memijat mijat suaminya.

“Mas,capek ya? sini aku pijitin “kata istrinya sambil memijit mijit punggung suaminya.

“Ya sayang ..mas capek banget” jawab Amril dengan wajah kelelahan

Setelah beberapa menit dipijit istrinya.

“Maaas...”panggil istrinya dengan manja.

“Ya sayang..” jawabnya

“Cucian udah kurendam 2 baskom mas...mending mas kerjain sekarang ..daripada besok keburu kerja” kata istrinya bermanja lagi

“Iya ntar mas cuciin, kamu tidur aja dulu” jawab Amril pada isrinya dengan penuh kasih.

Ayah Amril yang saat itu diam diam menyaksikan anaknya itu jadi menggigil karena marah.

“Ya Allah anakku sudah capek pulang kerja, sampai dirumah harus mencuci lagi, seharusnya dia dirumah kan istirahat dan tidak melakukan pekerjaan rumah tangga “kata ayah Amril dalam hati sambil menahan marah karena tida suka dengan perlakuan menantunya terhadap anak kesayangannya

Esok harinya ayah Amril bicara empat mata dengan anaknya,

“Bagaimana sih kamu mendidik istrimu?Apa tidak kamu ajari apa apa saja kewajiban istri? Apa kamu harus ngerjakan urusan rumah tangga lagi saat kamu baru pulang kerja?”

Kata Ayah Amril sambil menahan marah karena dia tidak rela anak kesayangannya diperlakukan seperti itu oleh menantunya.

“Aku sudah ajari semua sesuai agama ayah. Tapi ia malah ngambek dia bilang kecapean ngurus anak, aku capek tidak mau ribut sepulang kerja ayah” jawab Amril dengan bahasa yang sangat santun pada ayah yang disayanginya.

“Jadi hanya karena kamu tidak mau ribut trus kamu biarkan istrimu bersikap yang tidak semestinya, seharusnya dia yang mengerjakan semua pekerjaan rumah saat kamu bekerja, benar benar lemah kamu sebagai seorang suami. Kenapa tidak kamu tegaskan pada istrimu tentang kewajibannya sebagai istri? ”kata ayahnya

Amril hanya diam menunduk, dia memang tidak mau berdebat dengan ayahnya atau siapapun.

Sepulang dari tempat anaknya ayah Amril yang saat itu duduk sama sama dengan penumpang angkot lain, menceritakan semua perilaku menantunya yang manja dan lemah lembut tapi menyakitkan buat Amril dan ayahnya. Ayah Amril bercerita dengan nafas yang sesak karena dia benar benar tidak terima dengan perlakuan menantunya terhadap anak kesayangannya. Mungkin tidak pantas rasanya ayah Amril menceritakan kelakuan menantunya di hadapan orang banyak. Tapi karena usianya yang sudah tua, hampir 80 tahun, dia tidak kuasa menahan sakit hati makanya dia ceritakan di depan orang banyak.

Tidak lama setelah peristiwa itu ayahnya yang sangat disayanginya itu naik haji dengan biaya dari Amril.Tidak lama setelah ayahnya pulang haji ayahnya itu meninggalkannya untuk selamanya.

Seiring berjalan nya waktu ,terdengar kabar Amril sakit stroke, kemudian terdengar lagi kabar setelah itu dia sembuh dan menikah lagi untuk kedua kalinya. Sungguh malang nasib masa tua Amril hanya karena dia tidak bisa mendidik istrinya dengan baik. Dia telah melukai perasaan ayahnya sebelum ayahnya berpulang kerahmatullah. Setelah ayahnya berpulang rumah tangganyapun tidak bisa lagi dipertahankan dan dia menikah lagi.

Saran untuk para suami,kalau memang istri berbuat tidak sesuai dengan syariat agama, nasehatilah dan bersikap tegaslah sejak awal,jangan dibiarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan hati nurani hanya karena malas ribut atau hanya karena istri ngambek. Kalau didiamkan maka dalam jangka waktu tertentu akan menjadi bom waktu yang bisa meledak pada waktu yang tidak diketahui.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post