dessi safitri

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Doa seorang pendosa

Sol adalah pemuda Pakistan yang bekerja di Arab saudi. Dengan bahasa Inggris nya yang sangat lancar aku dan diapun berkomunikasi lewat mesenger. Awal komunikasi dengannya dia selalu marah dengan cara mengirim emoji marah berkali kali. Akupun jadi kesal juga melihat emoji marah yang dia kirim untuk merespon aku. Dia marah karena balasan dari aku terlalu lambat dia terima. Aku bilang sinyal memang jelek di daerahku. Awalnya dia tidak percaya, tapi akhirnya dia mau juga memahami.

“Kamu kok lelet sekali membalasnya”dia mengirim emoji marah

“Bukan aku yang lelet tapi sinyal disini lelet” ku balas lagi dengan emoji marah

“Oke lah kalau sinyal yang jadi alasan aku akan mengerti ”

“Tapi kamu jangan marah terus, sedikit sedikit kamu kirim emoji marah” akupun marah karena kesal.

“Yeah aku tidak akan marah lagi, aku janji” jawabnya dengan mengirim emoji senyum.

Kamipun mulai berkomunikasi, ternyata dia yang kelihatannya kasar ,wajah yang dingin, kumis tebal, jambang yang tidak terlalu lebat, punya hati yang lembut.

Sol bercerita tentang kekasihnya di Pakistan. Dia sangat kecewa ketika kekasihnya menikah. Diapun pergi ke tempat prostitusi dan melampiaskan kekecewaannya disana. Itulah untuk pertama dan terakhir kalinya dia pergi ketempat prostitusi.

Dia merasa sangat menyesal dan memikul dosa yang sangat berat. Dia bilang dia tidak akan mengulanginya lagi. Dia bekerja di Saudi Arabia untuk bekerja meninggalkan ibunya yang menderita sakit lever.

Kutanya kenapa ia belum menikah padahal umur sudah 30 .Dia bilang karena belum ada biaya. Setiap bulan dia harus mengirim uang belanja untuk mengobati orang tuanya. Sehingga ia tidak punya tabungan untuk menikah. Sungguh seorang anak yang punya pengabdian besar kepada keluarganya. Dan semuanya dia lakukan karena Allah

Aku tersentuh mendengar ceritanya ,begitu besar perhatiannya pada keluarga.

“Aku orang yang penuh dosa, aku jelek, kalau kamu tidak mau berteman denganku akupun mengerti “katanya

“Aku tidak peduli dengan masa lalu kamu, yang penting kedepannya kamu harus jadi lebih baik”

“Ya, aku akan berusaha menjadi lebih baik demi kamu”

“Jangan demi aku tapi demi Allah”

“Okelah”katanya sambil tersenyum

Hari itu dia pamit padaku untuk pergi umrah pada hari Kamis. Itu adalah umrah ketujuh yang dia lakukan ..Jarak tempat tinggalnya dengan Mekah hanya 70 mnt naik taxi.

“Aku melakukan sesuatu untuk kamu di Kakbah” pesannya disela kesibukan umrah

“Sesuatu apa?”

“Nanti ya aku ceritakan ,sekarang masih ada syarat umrah yang harus kulakukan”

“Okelah kalau begitu” jawabku penasaran

Setelah melaksanakan seluruh rutinitas umrah akhirnya dia pulang ke tempat kerjanya. Dia pun kembali menghubungi aku.

“Aku lagi dijalan menuju kerumah “katanya

“O ya,aku penasaran apa yang sudah kamu lakukan untuk ku di Kakbah”

“Aku menulis namamu dan nama ibuku di dinding Kakbah,kemudian aku berdoa supaya kamu dan ibuku bisa sampai ke Mekah sekali seumur hidup. Biasanya orang yang namanya yang tertulis di Kakbah akan sampai ke Mekah,InshaAllah”ceritanya panjang lebar

Tanpa kusadari bulir air mata menetes membaca pesannya.

“Ya Allah semoga benar apa yang dikatakan Sol kalau suatu hari nanti aku akan sampai di Mekah”doaku dalam hati

“Kenapa kamu lakukan itu untukku Sol?”

“Karena kamu dan mamaku adalah orang istimewa buatku” jawabnya dan mengirim emoji tersenyum

“Makasih ya Sol kamu baik sekali”

“Makasih juga karena kamu juga baik telah peduli sama aku dan mau mendengar ceritaku”

Suatu malam dia kirim pesan lagi

“Perasaanku tidak enak sebagai lelaki aku butuh wanita,kamu mengerti apa yang kumaksud. Besok aku dan temanku akan pergi ke tempat prostitusi yg pernah kami kunjung 3 tahun yang lalu”

“Apa,kamu mau kesana lagi”aku bingung harus bilang apa dan bagaimana cara menasehati dia.

“Ya aku akan ke sana besok”

“Trus kamu bayar perempuan”

“Tentu saja, aku akan mencari orang India harganya lebih murah hanya 150 dinnar”

Akupun berpikir kata apa yang harus kusampaikan agar dia membatalkan rencananya, aku tidak mungkin melarang secara langsung, kemudian aku balas pesannya.

“Sol dengar ya, aku tahu kamu berbohong,mana mungkin kamu pergi ketempat itu sepulang kamu dari umrah. Aku yakin Allah mengampuni dosa masa lalu kamu. Apalagi ibu kamu sekarang lagi sakit. Lebih baik uang kamu untuk beli obat ibu kamu yang sakit daripada dikasih sama perempuan. Aku benar benar yakin kalau kamu tidak akan sanggup melakukan dosa lagi dalam keadaan sekarang ini”

Dia tidak menjawab, hanya mengirim emoji menangis

“Kenapa kamu menangis Sol?”

“Karena kata katamu sangat menyentuh hatiku.Kamu benar aku tidak akan sanggup melakukan dosa lagi, walau ku akui sebagai lelaki normal aku sekarang membutuhkan itu”

“Alhamdulillah kalau kamu mau mendengar kata kataku”

“Malam ini aku tidur di tempat kerja,beralaskan karton” kata Sol

“Oh ya,emang nggak sediakan tempat tidur di kantor kamu tu”

“Tidak ada “katanya

Ahh aku berpikir,kalau Sol bekerja keras di rantau orang untuk menghidupi kedua orang tuanya dan saudaranya. Betapa besar pengabdianmu untuk orang tua dan saudaramu. Dia bilang semua dia lakukan karena Allah. Subhanallah

Hari hari berikutnya kami sering komunikasi. Dia selalu pamit kalau mau pergi kerja atau pulang kerja dan dengan sedikit dialog singkat aku selalu mengingatkan dia tentang shalat 5 waktu. Alhamdulillah kulihat dia mulai meniti jalan lurus sejak kenal dengan ku. Dan dia juga selalu minta agar aku mau mendoakan dia dan ibunya yang lagi sakit.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sang pendosa telah bertaubat, namun orang yang dibalik taubatnya sang pendosa yang luar biasa. Sukses selalu dan barakallah

22 Jan
Balas

inspiring

23 Jan
Balas

Thanks Ani

24 Jan

Mksh bu Siti

22 Jan
Balas



search

New Post