Deswanti,S.Pd

Saya lahir tanggal 17 Desember 1989.Kuliah S1 sastra inggris IAIN IB PADANG, namun gagal akibat razia akreditasi Ban PT. lanjut kuliah pendidikan bahasa inggris...

Selengkapnya
Navigasi Web

Mimisan

Tagur 384

Mimisan

Entah kenapa ada yang aneh dalam diriku hari ini. Diawali saat pukul 03.00 dini hari. Aku tersentak oleh mimpi yang tidak begitu baik, namun juga tidak terlalu buruk. Orang sekitarku dalam mimpi semua yang hadir para kerabatku yang telah tiada. Seakan kami bersenda gurau layaknya didunia nyata. Mereka menyuguhkan beberapa makanan dan minuman untukku. Adapun yang memberiku beberapa hadiah. Bahkan ada pula yang memarahiku, entah apa yang aku lakukan saat itu sehingga memancing emosi mereka.

Aku terbangun dan terus memikirkan makna mimpiku. Biasanya tiap kali terbangun aku selalu membersihkan diri dan salat tahajud, namun tidak kali ini, karena ada halangan. Subuh menjelang aku masih larut memikirkan mimpiku. Kebiasaanku jika bermimpi dengan sanak daudara yang telah meninggal dalam waktu dekat selalu ada orang terdekatku atau orang yang aku kenal yang meniminggal dunia. Siang semakin menyingsing, aku tepis hayalan burukku. Akibat beban pikiran yang menumpuk akhirnya penyalit lamaku kambuh kembali. Saat dikamar mandi aku mimisan. Kali ini darah segar mengalir deras. Sangat banyak tisu yang aku gunakan. Sembari mrmbersihkannya pikirakubterus saja melayang membayangkan mimpi malam tadi.

"Apakah nyawaku semakin pendek? Apakah Allah akan menjemputku?"Dadaku semakin semakin sesak. Perasan takut terus menghantuiku. Sesungguhnya begitu masih sedikitnya bekal yang akan aku bawa.

**

"Ya Allah panjangkanlah umurku, sehatkanlah aku dan seluruh keluargaku. Berikanlah limpahan rakmat dan nikmat untuk kami ya Allah." Lantunan doaku semakin deras malam ini. Putra sulungku melamun sambil menonton youtube.

"Loo kok melamun bang?" tanyaku sam menatapnya melihat sesuatu.

"abang melihat foto bunda dan ayah."jawabnya terbata

"Kenapa?" aku semakin takut dan pikiran kacau bukan main

"ada yang aneh dalam foto bunda dan ayah."jawabnya santai

Aku sebenarnya takut bukan main. Pikiranku semakin berkecamuk. Namun aku tepis, dia hanya anak kecil suka beralusinasi. Tapu tidak bisa aku pungkiri setan selalu menghasut pikiranku. Esok malam kami akan pergi pesta kerabat jauh. Aku memohon kepada Allah semoga melindungi kami, selamat pulang pergi. Tidak ada sesuatu yang buruk selama perjalanan.

Malam ini pun mimisanku semakin bertambah. Kepalaku semakin sakit, terlebih setelah mendengar kabar atas meninggalnya orang tua tetanggaku yang masih satu rt denganku.

Payakumbuh,1 april 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post