Tagur 6

Tahun ke - 2

Koordinator

Zeefana mengepal tangan lalu memberanikan diri untuk segera masuk kelas. Ia tidak ingin ketinggalan jauh dalam mata kuliah ini.

"Uhmmm sial gue hari ini. Berkali-kali ketemu si pria aneh. Eehh ternyata dia dosen yang paling ditakuti mahasiswa. Ya Allah beri hamba kekuatan untuk masuk. Sepertinya tu cowok belum jauh menjelaskan materi." Zee terus saja mengoceh dalam hatinya.

"Assaalamualaikum. Maaf pak saya terlambat." suara Zeefana terbata.

"Hmm.iya. Silahkan duduk Zeefana." saut Frans sembari menunjuk korsi kosong dengan markernya.

"Uhhh. Alhamdulillah.Gue pikir bakal kena omelan. Ternyata ohh ternyata tidak yang seperti gue bayangin. Terima kasih pak. Hatimu jauh lebih ganteng dari wajahmu pak."Zeefana terkekeh dalam hatinya.

Frans terus melanjutkan materinya. Semua mahasiswa memasang wajah serius untuk memperhatikan dan mendengarkannya.

"Baiklah,sampai disini ada yang ingin ditanyakan? Jika tidak, saya anggap anda semua sudah memahaminya. Jangan sampai mengecewakan saya untuk pertemuan selanjutnya. Zeefana." panggil Frans.

"Eehh ii.iya pak." Zeefana kaget saat Frans memanggil namanya.

"Dikarenakan kamu terlambat dan belum memiliki anggota kelompok. Saya akan menggabungkan kamu dengan kelompok Nancy dan Ari. Kalian tampil perdana minggu depan. Tolong jangan buat saya kecewa. Dan satu lagi.Zeefana,kamu sebagai koordinator dalam kelompokmu,dan juga koordinator kelas selama belajar dengan saya. Apapun yang saya dan kelas ini butuhkan kamu yang handle."

Zeefana mengiyakan perintah Frans. Tanpa membantah sedikitpun. Mahasiswa keluar kelas untuk mencari angin segar sambail menunggu kedatangan dosen berikutnya.

"Nan. Anehh ya. Tu si dosen aneh kok bisa tau nama gue ya?"tanya Zeefana.

"Hmm bisa jadi dia udah kenal lo kali."

"Ahh ada-ada aja deh. Mana ada gue kenal tu cowok."

"Dia yang kenal lo,bukan lo yang kenal dia.oon."Nancy melentikkan telunjuknya kedahi Zeefana.

"Itu hal mudah bagi seorang dosen. Jangan kepedean dulu. Saya kan punya daftar absen semua mahasiswa. Dan cuma kamu satu-satunya mahasiswa yang telat saat mata kuliah saya. Saya hampir lewat 30 menit mencek daftar hadir mahasiswa, dan nama kamu yang belum saya centang."

Zeefana wajahnya memerah. Ternyata dosen Frans mendengar obrolannya dengan Nancy. Tanpa berkata apapun Frans meninggalkan keduanya. Zeefana mencubit pinggang Nancy. Keduanya ribut kecil-kecilan. Frans menoleh kebelakang berdecih saat menyaksikan tingkah kedua mahasiswi itu.

**

Hari ini Zeefana bergegas mengantarkan semua pesanan kuenya. Ia juga menitipkannya diwarung-warung. Ia juga membawanya sebagian ke tempat bekerjanya. Zeefana akan tampil menjadi pemakalah hari ini. Ia terus saja mengingat pesan dari pak frans,bahwasanya tidak boleh terlambat.

"Yaaa ampun. Ternyata warungnya tutup." Zeefana menatap 5 box kue basahnya. Ia berlalu lanjut menuju SPBU. Warung yang bisa dia menitip kue tiba-tiba tutup tanpa kabar.

"Mungkin Bu e ada hal mendadak sehingga menutup warungnya tanpa mengabari ibu" Zeefana berkata dalam hatinya.

**

"Joy. Gue ngampus dulu ya. Takut telat nihh. Mana kue gue banyak lagi. Doain yaa agar habis banyak mahasiswa yang beli." pinta Zee.

Zeefana mengatur laju motornya. Sedikit tergesa-gesa ia menuju kampus. Perlahan lampu merah berusaha ia jalani dengan tenang. Zeefana terus saja menatap kedepan tanpa memperhatikan orang sekitar.

Tanpa ia sadari Frans juga berada dalam lampu merah yang sama.

"Gadis itu. Zeefana. Iya Zeefana, kalau tidak salah Zeefana namanya. Hmm ternyata ia juga berjualan dikampus. Gadis yang suka perjuangan."Frans mangguk-mangguk melirik Zeefana. Menutup layar kaca mobilnya dan mengisyaratkan supir untuk melanjutkan perjalanan.

Sesampai dikampus area parkiran Zeefana menawarkan kuenya kepada mahasiswa lainnya. Masih ada waktu satu jam lagi sebelum perkuliahan dimulai. Hari ini Zeefana berusaha hadir lebih awal. Disamping akan menjadi pemakalah ia juga harus menghabiskan 5 box kue yang batal di titip di warung bu e. Tak terbayang bagaimana murkanya Ibu Mirna sang ibu tiri yang kejam.

Zeefana lanjut berkeliling ke area perpustakaan. Disana lebih banyak mahasiswa yang nongkrong. Zeefana lanjut ke blok M,ia duduk menunggu pembeli. Disana banyak mahasiswa lain yang juga ikut berjualan.

Mobil Alphard Frans melaju santai dari arah gerbang kampus. Tanpa ia sadari kedua bola matanya langsung tertuju kearah Zeefana yang sedang asyik melani pembeli. Beberapa mahasiswa yang ganteng-ganteng juga ikut meramaikan lokasi berjualan Zeefana. Mata Frans terus saja memperhatikannya.

"Ciihh. Membeli tidak. Cuma numpang duduk saja."wajah Frans mulai mengganas

Frans masuk kedalam ruangannya lalu meletakkan barang bawaannya. Mengambil beberapa berkas dan masuk kekelas BSI-C. Setelah itu baru mengajar di kelas BSI-A kelasnya Zeefana.

Frans sudah menempati lantai 2, sebelum masuk kelas ia terus saja memutar bola matanya kearah Zeefana nongkrong menjual kuenya.

"Ehh iya. Kamu anak bahasa inggris??"

"Tidak pak,saya jurusan perpustakaan."

Frans mengeluarkan beberapa lembar uang dan menyerahkannya kepada mahasiswa tersebut.

"Ambillah. Tolong borong semua dagangan Mahasiswa yang berhijab mint di Blok M itu. Silahkan kamu bagikan keteman-temanmu."

"Baiklah pak. Terima kasih pak."

"Ambil saja kembaliannya untukmu"

Bersambung

Payakumbuh,18 Maret 2021