Pengambilan Keputusan Monolog Refleksi Dilema Etika
Pengambilan Keputusan “Monolog Refleksi Dilema Etika”
#Tantantanganmenulisgurusianaharike-311#
Oleh: Deswati, M.Pd
Mengikuti Pendidikan Calon Guru Pengerak sudah Saya lewati lebih kurang 6 bulan. Banyak pengetahuan didapatkan. Saya memahami arti Pendidikan yang sesungguhnya. Saya menyesal,telah membuat kesalahan di masa lalu. Tapi, sudahlah semua terlanjur, dan tidak akan mengualngi kesalahan yang sama.
Dilema etika merupakan permasalahan yang sering terjadi di sekolah. Perang bathin, perang mulut, adu argument selalu mewarnai dalam mengambil keputusan di antara sesama guru. Diskusi yang Panjang dengan banyaknya interupsi, terkadang menimbulkan konflik di antara guru. Bahkan air mata seoraang pendidik, tercurah demi sebuah keputusan yang bertanggung jawab.
Saya akan berdiri di antara rekan-rekan sejawat, untuk tampil memberikan pengetahun yang telah Aku dapatkan selama menempuh Pendidikan sebagai calon guru pengerak ini. Saya bagian dari pengambilan keputusan yang bertanggun jawab untuk kebaikan dan ketentraman rekan sejawat.Saya tidak akan berdiam, jika ada permasalahan.
Untuk mewujudkan ini maka langkah yang Saya lakukan adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pengetahuan 4 Paradigma pengambilan keputusan kepada rekan sejawat di sekolah. Yang meliputi pemahaman paradigma (1) individu lawan masyarakat. memberikan pemahaman kepada rekan sejawat, bahwa masalah yang sedang dihadapi merupakan pertentangan antara individu dengan kelompok. Penjelasan pertentangan antara seorang guru dengan beberapa orang guru. (2) rasa keadilan lawan rasa kasihan. Saya menjelaskan bahwa ada kalanya aturan tertulis dapat dilangar dengan membuat keputuskan karena rasa kasihan. Tentu saja situasi yang dihadapi oleh sesorang membuat seseorang( siswa bertindak)melanggar aturan. Oleh karena itu peraturan dapat saja tidak berlaku karena ada pengecualian (3) kebenaran lawan kesetian. Paradigma ini tidak kalah penting untuk dilihat, karena menyangkut hubungan antara individu satu dengan yang lainnya. Dalam kehidupan kita membutuhkan orang-orang yang setia untuk dapat menjalani hidup menjadi bahagia.
2. Saya menjelaskan bahwa etika bersifat relatif, bergantung pada kondisi dan situasi, dan tidak ada aturan baku yang berlaku, namun demikian ada prinsip-prisip berpikir yang dapat digunakan ketika menghadapi permasalahan yang menantang. Penjelasannya adalah (1) berpikir berbasis hasil akhir. Saya menjelaskan bahwa pengambilan keputusan harus melihat hasil akhir, agar orang lain tidak dirugikan dengan keputusan itu. Apalagi menyangkut masa depan seseorang (siswa) (2) berpikir berbasis peraturan. Penegakan peraturan tidak selamanya berpatokan pada peraturan yang berlaku, hal ini dapat merugikan individu, jika peraturan yang menjadi dasar pengambilan keputusan itu, dan (3) berpikir berbasis rasa peduli. Sebuah keputusan mengambarkan bahwa kita bertindak karena rasa peduli terhadap individu (siswa), karena berkaitan dengan kehidupan yang akan dilalui di masa yang akan datang. Dalam masalah prinsip pengambilan keputusan ini, saya akan memberikan contoh-contoh riil yang sudah terjadi di sekolah saya itu.
3. Menjelaskan pengujian terhadap pengambilan keputusan . Penjelasan ini saya jelaskan dengan mengingatkan kembali kasus-kasus yang telah terjadi di sekolah. Dan menjelaskan cara menguji kasus tersebut. Agar rekan sejawat mengetahui bahwa pengambilan keputusan bertanggung jawab. Saya menjelaskan 9 langkah pengambilan keputusan dan pengujian keputusan dalam masalah yang dihadapi. Selain itu sikap kritis, kreatif dan kritis harus disertai dalam pengambilan keputusan itu. Sembilan langkah itu di mulai dari (1) mengenalkan kepada rekan sejawat bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi. Oleh karena itu saya meminta rekan sejawat untuk melakukan identifikasi terhadap sebuah kasus. Selanjutnya menyaring apakah masalah ini betul-betul berhubungan dengan aspek moral, bukan berhubungan dengan sopan-santun dan norma. Selanjutnya (2) menentukan siap yang terlibat dalam situasi ini. Dalam penjelasan, saya akan mengajak untuk melihat siapa saja yang mengalami dilemma, dan diharpak semua harus terpanggil dalam situasi ini. (3) kumpulan fakta-fakta yang relevan dengan situasi. Jadi penekanan bahwa permasalahan itu ada fakta yang relevan. Untuk mengambil keputusan harus memiliki data yang lengkap dan detail.(4)pengujian salah dan benar. Dimulai dengan uji legal, uji regulasi/standar professional, uji intuisi. Yang tidak kalah penting penekatan pada uji halaman depan koran. Uji panutan/idola. Saya menekankan kelima uji tersebut sejalan dengan prinsip pengambilan keputusan. Penting penekanan bahwa ketika uji itu gagal, maka pengambilan keputusan tidak membahayakan diri sendiri, karena situasi bukan dilema etika tetapi ternyata bujukan moral. (5) pengujian paradigma benar -lawan benar. Penekanan saya pada situasi yang terjadi. Individu lawan masyarakat, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetian dan jangka pendek lawan jangka Panjang. Selanjutnya saya menjelaskan (6) melakukan prisnsip resolusi (7)investigasi Opsi Trilema (8) buat keputusan (9)lihat lagi keputusan dan refleksikan
Langkah di atas akan saya jelaskan secara perlahan, dalam sosialisasi dalam pertemuan dengan seluruh rekan guru yang dihadiri oleh kepala sekolah. Pelaksanaan rencana sosialisasi sudah saya sampaikan kepada kepala sekolah, dalam pertemuan rapat dengan guru. Dalam minggu ke dua bulan April 2021, jika waktu tidak mencukup maka saya akan mencoba meneruskan sosialisasi saya melalui group whatshap.
Memulai penerapan sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan tentu saja tidak menunggu waktu, jika ada permasalahan dilemma etika Saya akan ikut dalam pengambilan keputusan itu.
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab tentu saya harus memiliki orang yang dapat mendukung saya. Tentunya kepala sekolah dapat membantu, Saya bisa mengandeng guru bimbingan konseling, yang lebih bijak dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab di sekolah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar