Dra. Deswita, M.M.Pd

Guru PPKn di MAN 1 KOTA PADANG, SUMATERA BARAT...

Selengkapnya
Navigasi Web

Keberkahan

Sabtu, Mar@Cerpen

Oleh: Dra. Deswita, M.M.Pd

 

#

Hampir setiap bulan puasa tiba, keluargaku tak pernah cukup untuk berkumpul bersama. Aku punya keluarga kecil, yang terdiri dari suami istri dan tiga orang anak. Dua perempuan satu laki-laki.

Anak gadis sulung dan anak gadis bungsuku, lumayan sering bisa di rumah untuk berbuka puasa bersama. Sekalipun, itu hanya untuk beberapa hari saja. Masih cukup untuk melepaskan rindu dan berbagi rasa bahagia disaat berbuka. Tapi, anak bujangku satu-satunya, sudah tak terhitung tahunnya tidak berbuka bersama dengan kami orang tuanya.

Aku tidak bisa bercerita tentang semua ini. Aku tak sanggup mengungkapkannya dengan kata-kata. Anak bujangku hanya pulang setiap lebaran saja. Oleh sebab itu, aku harus kuat untuk menerima dan menjalaninya.

Bulan puasa ini, ke-dua putriku ada di rumah, tapi hanya untuk beberapa hari saja. Besok pagi, mereka sudah harus berangkat ke tempat mereka masing-masing. Putri sulungku ke tempat kerjanya ke suatu daerah di kepulauan Riau. Sedangkan putri bungsuku akan kembali ke pemondokan.

Ke-dua putriku mulai berdebat untuk keberangkatan mereka. Karena ke-duanya harus diantar dengan arah yang berbeda dan berlawanan. Satu ke Utara dan satu ke Selatan. Untuk pulang lebaranpun demikian.

" Gimana pulangnya nanti, Kakak siapa yang jemput, adek mau di jemput juga. Adek ndak mau nompang sama orang do. Pokoknya tidak mau," kata anak gadis bungsuku.

Meskipun mereka sibuk dengan perdebatannya, berbagai alasan dan komentar mereka katakan, tapi aku tetap merasa senang dan bahagia. Si bungsupun mengemukakan kekhawatirannya, jika Ia sudah kembali ke asrama. 

" Nah, Ayah mau pergi-pergi untuk turba ramadhan, ibu sering tinggal sendirian  sama siapa berbuka di rumah," ucap putri bungsuku.

" Tidak usah khawatir dengan ibu, ibu sudah biasa sendirian nak. Yang penting, ayah kalian bisa bersama tim dan pejabat lain melaksanakan tugasnya, " jawabku menjelaskan.

Semakin tahun usiaku semakin senja. Anak-anakku ke-tiganya berada pada tempat yang berbeda. Anak bujangku senang merasakan di negeri orang ketimbang berkumpul dengan keluarga. Mereka punya pilihan dan pandangan masing-masing dalam hidupnya. Namun, tidak semua pilihan menurut mereka itu bisa aku kabulkan.

Biarlah di awal ramadhan ini, aku hanya berkumpul bersama ke-dua putriku. Apa jalan yang diberikan oleh Allah, semua itu keberkahan. Bisa berkumpul untuk beberapa hari tanpa anak yang laki-laki, itu juga keberkahan. Perdebatan yang terjadi diantara mereka untuk kembali atau pulang nanti, itu juga keberkahan.

Semoga Allah SWT melindungi kami semua di manapun berada. Semoga anak-anakku selalu menjadi anak-anak yang saleh dan soleha, serta berbakti pada ke-dua orang tua, aamiin yarobbalalamiin.

#

 

Sijunjung, 25 Maret 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah, sudah tayang hari ini

25 Mar
Balas

tulisannya keren. rumahku surgaku, rumah keberkahan

25 Mar
Balas

Terimz kasih Mas Rahman motivasinya, salam sehat dan sukses selalu

26 Mar

tulisannya keren. rumahku surgaku, rumah keberkahan

25 Mar
Balas

tulisannya keren. rumahku surgaku, rumah keberkahan

25 Mar
Balas

tulisannya keren. rumahku surgaku, rumah keberkahan

25 Mar
Balas

tulisannya keren. rumahku surgaku, rumah keberkahan

25 Mar
Balas

tulisannya keren. rumahku surgaku, rumah keberkahan

25 Mar
Balas



search

New Post