Devi hariyanti umbara

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru nyasar vs guru sadar
Mereka anak-anak istimewa titipan Allah

Guru nyasar vs guru sadar

Menjadi guru itu adalah panggilan hati, bagai menanam pahala di ladang amal. Guru adalah manusia syurga yang ditahan dibumi, ketika segala pengabdiannya tak dibayar pantas di dunia maka menjadi guru iklas akan mengambil bayarannya kelak di akhirat. Begitu mulianya Allah memberikan tempat yang istimewa bagi para guru-guru mulia berhati emas.

Namun tak bisa dipungkiri istilah pahlawan tanpa tanda jasa membuat guru-guru masa modern merasa tidak dihargai. Sangat jarang sekali guru umar bakri yang benar- benar tulus memberi kebahagian kepada para siswanya. Tuntutan zaman yang membuat biaya hidup semakin tinggi kebutuhan semakin meningkat. Sehingga banyak diantara kita yang menjadi guru sebagai pekerjaan untuk mencari ladang rezeki bukan lagi sebagai ladang amal. Dan kita juga terkadang lupa bahwa tugas utama seorang guru bukanlah memberi ilmu karena sumber ilmu yang sebenarnya adalah buku, pengalaman hidup, dan bahkan dengan kemajuan teknologi banyak sekali aplikasi-aplikasi pembalajaran tempat mencari ilmu. Lalu apakah tugas guru sebenarnya? Guru terlahir sebagai orang yang memberi pendidikan, pendidikan yang mengajarkan bagaimana seoranga beretika, mengajarkan bagaimana seseorang berproses menjadi baik, mengajarkan bagaimana mengenal kuasa Allah, mengajarkan kepedulian dengan sesama mengajarkan bagaimana mencintai ilmu. Jika seorang guru memahami tugas mereka adalah memberi maka akan banyak kebaikan yang diberikan kepada siswa-siswanya. Karena sejatinya manusia lahir memiliki fitrah kebaikan. Setiap anak manusia yang terlahir adalah manusia pilihan, dari ribuan sel sperma dari seorang ayah, dan hanya ada satu sel yang terpilih untuk membuahi satu sel telur dari ratusan sel yang dimiliki oleh seorang ibu. Oleh sebab itu setiap kebaikan itu ada pada setiap anak, tangkaplah kebaikannya. Tumbuhkan rasa percaya dirinya jadikan dia manusia - manusia yang bahagia karena guruny telah memberikannya kebahagian. Bukan cuma memarahinya menghujamkan cacian dan makian yang setiap hari iya dengarkan tidak hanya dari orang tuanya tapi juga gurunya. Sungguh kasian sekali anak- anak yang tidak punya tempat atas ketidaktahuannya, anak yang benar-benar membutuhkan kita untuk mengajarkannya kebaikan. Untuk bersama- sama menemukan solusi permasalahan mereka. Kita gurunya lah yang memberikan obat ketika ada anak- anak yang sakit, jangan malah menjadi sakit yang menambah penyakit baru bagi siswanya. Jangan beri celah siswa memberikan istilah- istilah negatif kepada kita karena ketidak pedulian kita, kemarahan kita atas segala kenakalan mereka dan ego kita agar mereka mengikuti keinginan kita, memaksa mereka mendengar kita. Kita lupa memberi apa yang sebenarnya mereka butuhkan. Jadilah guru yang mampu membuka pintu hatinya dengan memberi cinta kepadanya, buka pintu hatinya dengan berbagi bahagia bersama mereka. Beri kan doa-doa terbaik kepada siswamu, jangan mencercanya dengan kata-kata yang buruk. Karena ucapan yang baik adalah doa yang baik, ucapan yang buruk adalah doa yang buruk. Mari kita jadikan diri kita menjadi guru yang dicintai siswanya, guru yang memberi kebahagian kepada siswanya. Perubahan itu dari diri kita jangan berharap siswa kita akan berubah menjadi baik kalau kita sendiri tidak pernah menjadi orang baik bagi mereka. Dhu

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post