Terinspirasi dari sebuah cerita dalam unggahan vidio yang dibagi di FB grup Forum Guru Republik Indonesia (FGRI) yang bercerita tentang dua orang pensiunan yang hidup bertetangga. Keduanya mempunyai hobby yang sama yaitu merawat bunga dan tanaman lainnya. Perlakuan keduanya terhadap tanaman sungguh berbeda. Thomas rajin menyiram tanamannya setiap hari sehingga tanamannya subur dan rimbun sedangkan Marco jarang menyirami tanamannya sehingga tanaman Marco tidak serimbun tanaman Thomas.

Pada suatu malam terjadi hujan badai semalaman, sehingga tanaman Thomas rusak dan tercabut dari akarnya, sedangkan tanaman Marco dapat bertahan dari badai. Hal ini ternyata karena tanaman Marco yang jarang disiram sehingga akar tanamannya berusaha mencari air sendiri kedalam tanah yang menyebabkan akarnya semakin rimbun dan kokoh sehingga dapat bertahan terhadap badai yang melanda.

Cerita ini ibarat pengasuhan terhadap seorang anak, anak yang selalu diberi kemudahan dalam hidupnya maka dia tidak akan pernah tau arti perjuangan dan ketika cobaan datang dia tidak mampu bertahan. Sedangkan anak yang sudah terbiasa berjuang, mereka akan tumbuh menjadi orang yang kuat dan kokoh ibarat akar tanaman yang berjuang mencari air. Dan jika cobaan datang dalam hidupnya dia akan mampu menghadapinya.

Hal ini seing terjadi dalam kehidupan, kita sebagai orang tua tidak menyadari bahwa secara tidak langsung kita menyebabkan anak kita menjadi lemah. Karena sayang yang berlebihan terhadap anak, maka berusaha memenuhi segala kebutuhan bahkan segala keinginannya, sehingga anak terbiasa aman dan tidak pernah merasakan perjuangan.

“Ajari anak cara berjalan, tetapi biarkan dia menapaki jalannya sendiri”

#Payakumbuh,12072020