Sewaktu SMP kelas VIII tepatnya saat belajar matematika. Saya dikagetkan dengan suara hempasan kursi dari salah satu teman saya. Hempasan kursi itu terjadi karena brontakan hati teman saya yang tidak terima dirinya disuruh membuang sampah dengan cara yang tidak baik, yaitu memukul badannya.

Saat belajar matematika, Pak guru berkeliling di kelas kami. Saat berkeliling ternyata Pak guru menemukan sampah yang berserakan, karena ada rasa peduli kebersihan lingkungan Pak guru menyuruh salah satu teman saya yang berada di dekat sampah itu untuk memungut dan membuangnya ke tong sampah. Saat menyuruh teman saya, tak sengaja Pak guru memukul bahunya dengan tenaga yang cukup kuat. Pukulan ini membuat teman saya kesakitan dan akhirnya membrontak dengan cara menghempaskan kursi.

Pemberontakkan itu dibalas Pak guru dengan kata-kata ejekan. Kata-kata ejekan itu membuat teman saya merasa tidak nyaman, akhirnya dia melawan perkataan Pak guru. Perlawanan teman saya ini membuat Pak guru semakin marah dan kesal sehingga menampar teman saya. Kejadian ini membuat kami semua terdiam dan ketakutan. Semenjak kejadian itu, setiap belajar matematika saya selalu tidak serius. Padahal pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang paling saya sukai dan selalu saya nanti.

Peran guru dikelas sangat penting dalam proses belajar. Setiap kegiatan yang dilakukan dikelas selalu diingat siswa. Maka dari itu kita sebagai guru jangan menciptakan hal-hal yang bisa melemahkan dan bahkan menghilangkan semangat belajar siswa. Seharusnya kita sebagai guru harus bisa membangkitkan semangat siswa dalam belajar. Baik belajar di rumah maupun belajar di sekolah.