dewi apriliana

Assalamu'alaikum, "Educating the mind without educating the heart is no education at all' - Aristotle. Banyak hal yang perlu kita pelajari sebagai seorang pen...

Selengkapnya
Navigasi Web
Contoh Action Plan PPK di Sekolah

Contoh Action Plan PPK di Sekolah

ACTION PLAN

PROGRAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

I. JUDUL : ‘LASKAR AKSARA: Ayo Baca – Ayo Berkarya!’

Sebuah upaya pengembangan dan pengoptimalan program GLS (Gerakan Literasi Sekolah) di SMA.

Buku terdiri dari aksara – aksara yang bermakna, dengan gemar membaca akan semakin banyak karakter baik siswa terbentuk. Program ini siswa akan dibentuk menjadi berjiwa laskar atau prajurit yang melakukan kegiatan ini dengan sepenuh hati dan penuh komitmen. Dengan tujuan akhir siswa akan meraih banyak manfaat dari program ini dan karakter baik mereka akan semakin berkembang. Kami menamai inovasi program ini dengan judul: LASKAR AKSARA. Dengan tag line sub-judul: Ayo Baca-Ayo Berkarya!

II. LATAR BELAKANG MASALAH

Selama tahun ajaran 2015/2016, telah terlaksana program rintisan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Sekolah kami memandang GLS sebagai sebuah upaya yang sangat positif untuk mengembangkan karakter positif siswa, terutama adalah karakter gemar membaca dan disiplin. Jika kedua karakter utama tersebut terbentuk dengan maksimal diharapkan beberapa karakter baik akan berkembang.

Membentuk karakter positif kepada peserta didik memang bukan hal yang mudah. Dengan kata lain, pendidikan karakter harus dilakukan secara kontinu, berkesinambungan, konsisten, dan melalui proses pembiasaan agar menjadi pemahaman yang menyatu dalam perasaan dan terefleksi dalam tindakan/ perilaku.

Beberapa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan panduan tahapan GLS. Kegiatan-kegiatan tersebut di lakukan oleh siswa dengan didukung kepala sekolah, guru –guru, orang tua dan seluruh stake-holder sekolah kami.

Sebagai contoh, sekolah kami telah menerapkan kegiatan 15 menit membaca buku non pelajaran sebelum pelajaran, pengadaan lomba-lomba yang mendukung peningkatan gemar membaca, misalnya lomba menulis cerpen dan puisi, lomba membaca puisi, serta lomba perpustakaan kelas. Salah satu kegiatan yang terpenting lainnya adalah pengadaan pojok baca secara mandiri oleh siswa di setiap kelas.

Kami memandang semangat siswa untuk terlibat program GLS masih naik turun, belum konsisten merasuk menjadi bagian hidup essensial siswa. Masalah yang kami temukan di lapangan adalah: kegiatannya kurang menarik bagi siswa dan koleksi buku di pojok baca kelas banyak yang kurang berkualitas karena siswa banyak yang tidak mampu menyumbangkan buku yang baik di pojok baca tersebut.

Akibat dari masalah tersebut adalah program GLS tidak menjadi sarana yang optimal sebagai sarana unggulan di sekolah kami untuk pendidikan karakter. Maka kami ingin menyusun program GLS dengan branding yang diperbaharui : GLS menjadi program yang penuh dengan kegiatan yang menyenangkan dan menarik untuk selalu dilaksanakan.

III. INOVASI YANG DITAWARKAN

Kami menawarkan pembaharuan dan pengoptimalan program GLS dengan menamainya menjadi : LASKAR AKSARA: Ayo membaca-Ayo Berkarya!

Kegiatan – kegiatan baru dalam program tersebut meliputi:

1. ‘Tukar Sampahmu Jadi Buku’

Kegiatan ini terinspirasi dari kesuksesan beberapa komunitas yang telah berhasil mengumpulkan dana dari penerapan sistem bank sampah. Salah satu contoh terdekat adalah dari Bank Sampah Giri Tri Habsari yang terletak di lingkungan dekat SMA, satu kelurahan dengan area sekolah kami.

Kami melihat sistem bank sampah dapat juga kami terapkan di sekolah kami. Hanya saja dana yang dikumpulkan nanti diperuntukkan untuk membeli buku yang ditempatkan di pojok baca kelas. Selama ini siswa menyumbang buku alakadarnya karena masalah kekurangan dana, dengan sistem ini mereka tidak perlu menyisihkan uang saku mereka yang pas-pasan untuk membeli buku untuk pojok baca. Mereka juga tidak perlu meminta kepada orang tua. Siswa dapat mengusahakan dana itu secara mandiri dengan mengumpulkan dan memilah sampah di sekitar mereka.

Dalam hal ini kami batasi pada sampah kering non-organik semisal bungkus makanan ringan, botol dan kaleng minuman kemasan atau kertas bekas. Kami melihat sampah-sampah semacam itu cukup banyak dihasilkan oleh siswa itu sendiri di keseharian mereka. Dampak lain yang akan diperoleh adalah siswa akan menjadi peduli dengan sampah di sekitar mereka, dan tidak akan membuang sampah sembarangan lagi.

Siswa juga boleh membawa sampah-sampah yang telah dipilah dari rumah. Dengan cara ini akan menghasilkan dana lebih besar dan lebih cepat. Selain itu yang lebih penting adalah bahwa siswa akan menjadi ‘agent of change’ , menjadi pelopor perubahan di rumah masing masing. Mereka akan menjadi pelopor untuk mengajak anggota rumah mereka untuk peduli sampah dan peduli untuk membeli buku agar lebih gemar membaca.

Nasabah bank sampah ini adalah kelas-kelas di sekolah kami. Sebagai mana layaknya sebuah bank, setiap kelas sebagai nasabah akan memiliki sebuah buku rekening. Setiap hari Sabtu mereka menyetor sampah kemudian ditimbang dan dicatat sesuai nominalnya di buku rekening mereka. Dari uang yang terkumpul mereka dapat menukarkan dengan buku untuk pojok baca kelas. Pengelolaan Bank Sampah ini sekaligus menjadi media pembelajaran yang baik bagi mata pelajaran KWU (Kewirausahaan).

Buku-buku yang ingin mereka beli sebelumnya dibuat daftar dahulu, kami akan menamai daftar tersebut sebagai ‘Wish List’. Daftar tersebut merupakan hasil diskusi siswa-siswa sekelas tersebut. Sebelumnya ‘Wish List’ ditunjukkan kepada guru wali kelas atau guru bahasa Indonesia untuk menentukan buku mana yang bermutu untuk ditempatkan di pojok baca kelas. Penukaran buku-buku tersebut dapat dilakukan lewat koperasi sekolah.

2. Kegiatan ‘HOLY FRIDAY’

Kegiatan hafalan ayat sesuai kitap suci yang dianut siswa. Misalnya: Hafalan ayat di Injil untuk siswa Nasrani, kegiatan hafalan surah Qur’an bagi siswa muslim, kegiatan membaca kitap suci agama masing-masing. Kegiatan ini dilaksanakan setiap Jum’at pagi pukul 07.00 – 07.15 WIB. Hafalan dan bacaan siswa dapat disetorkan atau dipantau guru – guru Agama saat pelajaran.

3. Kegiatan ‘CERITAKAN BUKUMU’

Kegiatan ini dilaksanakan setiap Senin, setelah upacara di lapangan. Siswa bisa sambil duduk-duduk istrahat di bawah pohon di area lapangan upacara. Pada setiap kegiatan, akan ditunjuksecara acak sejumlah 3 – 5 siswa untuk maju ke mimbar upacara, menyampaikan ringkasan singkat sebuah buku yang mereka baca minggu ini.

Pada kegiatan ini sekaligus menyampaikan kelas yang sudah mampu menukar sampahnya jadi buku. Siswa yang tampil menceritakan buku dan kelas yang mampu menukar banyak buku akan mendapat apresiasi berupa hadiah.

4. Kegiatan ‘BOOK CARNIVAL’

Kegiatan ini dilaksanakan setiap akhir semester pada masa jeda setelah PAS (Penilaian Akhir Semester). Pada acara ini diadakan lomba-lomba yang menarik misalnya:

a. Lomba Tahfidz Qur’an – lomba Hafalan ayat kitap suci lain

b. lomba Pemilihan ‘RAJA DAN RATU KUTU BUKU’.

c. lomba pojok buku terbaik – terbanyak dan terbaik koleksinya dari hasil menukarkan sampah mereka.

d. lomba menulis puisi atau cerpen, lomba membaca puisi.

e. Bedah buku oleh pengarang populer

f. Bazaar Buku

IV. TUJUAN

Dengan menata ulang pelaksanaan program literasi sekolah agar lebih baik dengan komunikasi efektif kepada semua warga sekolah, diharapkan gerakan literasi ini sekaligus sebagai sarana dalam implementasi pendidikan karakter di SMA.

Karakter yang ingin dikembangkan melalui program LASKAR AKSARA: Ayo membaca-Ayo Berkarya! adalah :

a. Karakter Gemar Membaca dan Disiplin sebagai karakter utama

Dua karakter utama tersebut merupakan modal penting bagi siswa bagi hidupnya. Saat kedua karakter itu menjadi bagian hidup siswa, maka otomatis karakter-karakter baik lainnya akan terbentuk sebagaimana dijelaskan berikut ini.

b. Karakter disiplin dan bertanggungjawab

Melalui kegiatan pembiasaan setiap pagi sebelum belajar, siswa akan jadi lebih disiplin dan bertanggung jawab. Mereka akan bertanggungjawab pula saat mereka mengelola pojok baca kelas.

c. Karakter religius dengan kegiatan ‘HOLY FRIDAY’.

d. Karakter komunikatif , berani tampil dan menghargai prestasi.

Saat siswa terlibat dalam kegiatan ‘CERITAKAN BUKUMU’ dan ‘BOOK CARNIVAL’ siswa akan mengembangkan karakter komunikatif dan berani tampil dalam diri mereka. Saat berkompetisi, karakter menghargai prestasi juga akan terbentuk.

e. Karakter cinta lingkungan

Melalui kegiatan ‘Tukar Sampahmu Jadi Buku’ siswa akan mengembangkan karakter cinta lingkungan karena mereka peduli untuk memilah dan memberdayagunakan sampah untuk menjadi barang bermakna.

f. Karakter kreatif dan bertanggungjawab

Saat siswa sudah berhasil menambah banyak buku bermutu dengan menukarkan sampah mereka jadi buku, mereka akan lebih terdorong untuk mengaktifkan pojok baca. Mereka akan lebih kreatif mendesain pojok baca dan bertanggungjawab mengurus buku di pojok baca tiap kelas itu.

V. MANFAAT

a. Manfaat jangka pendek : siswa dan seluruh warga sekolah akan lebih tertarik mengikuti program pembaharuan GLS : LASKAR AKSARA: Ayo membaca-Ayo Berkarya!

b. Manfaat jangka menengah: siswa dan seluruh warga sekolah sudah semakin terlibat dengan antusias mengikuti berbagai kegiatan-kegiatan di program ini. Karakter-karakter baik siswa semakin terbentuk.

c. Manfaat jangka panjang : karakter –karakter baik tersebut sudah meresap menjadi bagian hidup siswa dan seluruh warga sekolah.

VI. SUMBERDAYA PENDUKUNG

SMA kami mempunyai sumberdaya pendukung yang baik untuk kesuksesan pelaksanaan program ini, antara lain:

a. SDM (Sumber Daya Manusia) dengan jumlah banyak dan mempunyai cukup komitmen untuk mencapai karakter-karakter yang baik melalui pengoptimalan GLS

b. Sarana –prasarana yang cukup baik di tiap kelas, misalnya : sekolah sudah menyediakan rak untuk pojok baca kelas sebagai wadah buku sumbangan siswa.

c. Sekolah kami mempunyai lahan yang luas sekitar 4,3 Ha. Lahan yang sangat luas tersebut mendukung berbagai kegiatan yang akan dilakukan.

SIMPULAN

Dengan pelaksanaan program: LASKAR AKSARA: Ayo membaca-Ayo Berkarya! siswa dan warga sekolah akan lebih tertarik untuk mengoptimalkan GLS sebagai sarana pendidikan karakter. Dengan program karakter –karakter yang akan berkembang antara lain: gemar membaca, disiplin, bertanggungjawab, religius, kreatif, komunikatif –berani tampil, menghargai prestasi dan cinta lingkungan.

Membentuk Karakter bukan perkerjaan sehari dua hari jadi. Semoga bermanfaat.

Salam,

Misis Dewi @ saungbelajaraisyah.blogspot.com

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap dan hebat Bu.

21 Feb
Balas

Terimakasi, Bu Khoiriyah

21 Feb



search

New Post