Hari itu adalah hari yang sangat menegangkan. Hati berdebar,tangan dingin bak es. Tibalah waktu eksekusi. Semua orang tegang dan bertanya-tanya apakah yang akan terjadi. Semula orang yang ada disitu merasa akan ada kejadian yang tidak menyenangkan. Ternyata benar. Seorang pimpinan rapat mengatakan bahwasannya dia menerima selentingan yang tidak enak di dengar. Dan pimpinan itu tertuju pada Nita. Dia merasa ada suatu pembicaraan tentang dirinya yang tidak baik. Benar saja. Dia sudah menjadi pembicaraan banyak orang. Seorang yang dianggap orang paling tua dan dianggap orang tua malah berakhlak tak baik. Sebut saja inisial nya P. P yang bercerita kesana kemari ke orang-orang merasa Terzolimi. Sungguh luar biasa aktingnya. Seolah-olah P mrnjadi korban sehingga dia sakit. Memang manusia itu pintar memutar balik kan fakta. Disini sebenarnya korbannyadalah Nita. Dia di pojokan. Tapi syukurnya dia tidak gentar. Dia pun akhirnya menceritakan kejadiannya. Kenapa ada status wa. Alasan kenapa itu terjadi karena si P menggibah menjelek-jelekkan dirinya yang sebenarnya itu TDK benar. Tapi apakah pimpinan itu percaya. Allahualam. Nita merasa masih ada Allah yang tahu segalanya. Lidah tidak bertulang. Maka akan dituntut di akhirat.