Dewi Erawati Pomalingo

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MANJAKAN LIDAHMU DENGAN KALEDO

MANJAKAN LIDAHMU DENGAN KALEDO

Banyak orang berpikir bahwa berwisata itu hanya mengunjungi tempat-tempat yang indah saja, misalnya di sebuah danau, laut, puncak gunung, kebun binatang dan lain-lain. padahal tidak demikian, berwisata kuliner juga bisa dilakukan. Dengan wisata kuliner kita bisa memanjakan lidah kita dan orang-orang tersayang. Selain memanjakan lidah, kita juga bisa merasakan jenis makanan yang mungkin selama ini belum kita rasakan. Asupan gizi yang tidak setiap hari kita bisa penuhi karena keadaan, kita bisa memenuhinya sekali-sekali agar tubuh kita tetap sehat, dan tentu sudah pasti kita bahagia lahir dan batin.

Penulis ingin mengajak para pembaca yang belum mengetahui jenis kuliner yang ada di Sulawesi Tengah. Menu ini belum sefamiliar kuliner-kuliner yang sudah tidak asing lagi bagi kita yang ada di setiap daerah seperti pecel, bakso, gado-gado yang berasal dari Jawa.

Kaledo adalah salah satu menu istimewa yang perlu kita ketahui dan kita rasakan. Menu ini berasal dari Provinsi Sulawesi Tengah. Kaledo memiliki cita rasa sedikit asam, tetapi tetap gurih dan menyegarkan. Sangat enak. Kaledo saat ini menjadi makanan idola atau menu favorit masyarakat Sulawesi Tengah. Baik di acara hajatan maupun menjadi menu santapan keluarga yang selalu terhidang.

Kaledo merupakan singkatan dari kata “kaki lembu donggala” . Sesuai namanya, kaledo terbuat dari bahan dasar kaki lembu (kaki sapi) yang di dalamnya terdapat sumsum tulang. Kadang orang menambahkan dengan tulang iganya. Sumsum yang ada di bagian tengah kaki lembu sangat bermanfaat bagi tubuh kita bila dikonsumsi.

Kaledo sejenis sup. Proses pembuatannya direbus agak lama agar daging yang menempel di tulang teksturnya empuk, sumsum tulang juga mudah disedot atau diseruput. Menu ini cocok dimakan atau dipasangkan dengan ubi kayu yang direbus. Bisa dibayangkan bagaimana segarnya saat kita menikmati menu ini walaupun bahan yang digunakan sangatlah sederhana. Bumbu yang digunakan juga tidak terlalu banyak. Hanya asam jawa mentah, Lombok hijau, garam (Resepnya bisa dibuka di beberapa web atau artikel-artikel).

Tentu pembaca penasarankan bagaimana cara menyantapnya? Bagi yang suka pedas, setelah terhidang di mangkuk, silakan menambahkan cabai yang sudah diulek, dan menambahkan jeruk nipis agar lebih terasa segar. Bagi pencipta manis, silakan tambahkan kecap. Jangan lupa, taburkan di sedikit bawang goreng (lebih unik dan enak lagi jika menggunakan bawang goreng khas Palu).

Pasti pembaca juga ada yang bertanya, cocok di makan kapan kaledo ini? Melihat dari uraian di atas, tentu kita bisa langsung menjawab pertanyaan itu. Kaledo bisa dinikmati setiap saat. Pagi akan terasa enak dan bisa mengeluarkan keringat karena dikonsumsi saat asapnya masih mengepul alias panas-panas, Siang juga lebih bagus karena bisa menyegarkan tubuh kita. Malam hari pun lebih maknyuuus jika mengkonsumsinya sebagai pengusir dingin.

Saatnya para pembaca mengetahui, di mana kita bisa menemukan kaledo ini. Kaledo banyak di jual di warung makan pinggir jalan, di tengah kota ataupun di pinggiran kota. Baik itu rumah kecil ataupun rumah makan besar. Harganya juga sangat terjangkau, tidak mahal. Ada yang menjual dengan harga mulai Rp35.000,00 sampai dengan Rp60.000 per mangkuk. Tergantung porsinya. Banyak loh rumah makan kaledo yang bisa dikunjungi. Salah satunya adalah Makan Kaledo Abadi yang berlokasi di jalan Diponegoro, Palu Barat, Sulawesi Tengah dan masih banyak rumah makan kaledo yang lain.

Di zaman digital ini, jika pembaca merasa malas untuk keluar kamar, keluar rumah, atau keluar dari penginapan, bisa memesan kaledo lewat ojek-ojek online. Tidak perlu repor-repot untuk mendapatkan makanan ini. Hal ini pun sering penulis lakukan, untuk memanjakan lidah.

Jika anda sudah merasakan enak dan segarnya kaledo, percayalah anda akan terus mencarinya, atau bahkan berusaha membuatnya sendiri untuk memanjakan lidah anda dan keluarga. Bagi masyarakat Palu sendiri, mereka sering mengunjungi rumah makan kaledo, sebab kaledo membuat lidah kita ketagihan. Yuuk kulineran ke Palu untuk merasakan kaledo untuk membuktikan sendiri ya biar tidak penasaran. Enak, segar!

Kaledo, kuliner sulteng

PROFIL PENULIS

Dewi Erawati Pomalingo adalah seorang guru SMP Negeri 1 Lore Utara, Kabupaten Poso yang lahir pada tanggal 27 Oktober 1971. Memiliki Putra 2 orang. Menyelesaikan study di Universitas Tadulako, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Tahun 1996.

Dapat diikuti jejaknya di media sosial dengan nama FB dan IG Dewipomalingo dan email [email protected].

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya keren

17 Jul
Balas

Trima kasih bu @ Rismalasari

17 Jul

Trima kasih bu @ Rismalasari

17 Jul

Mantap, semoga lolos...

17 Jul
Balas

Aamiin.Trima kasih bu

17 Jul



search

New Post