Rintik Gerimis Pagelaran Literasi Bioteknologi
Pukul dua dinihari tak ada satu pun bintang yang berkedip. Kupanjatkan do’a semoga hujan hari esok tertunda khusus untuk pagelaran literasi hari ini. Jum’at 25 Januari 2019, momen mendebarkan dirasakan demikian hebat dibandingkan pagelaran literasi sebelumnya. Mengapa? Menjelang Imlek, langit mendung bergelayut di langit-langit kota Karawang termasuk di sekolah kami. Semua kru pagelaran bidang properti, kostum dan presentasi reviu materi literasi sains Bioteknologi konvensional bekerja keras dua minggu terakhir di bulan Januari. Di awal bulan tahun baru ini telah disibukkan dengan pengisian formulir pengajuan KIA sebagai program pemerintah yang sudah bergulir ke sekolah kami. Persiapan Ujian Praktek kelas IX, persiapan program pemantapan UN yang kian mendekat juga tugas-tugas rutin di sekolah. Hal itu tidak menyurutkan niat untuk tetap melaksanakan pagelaran literasi. Dan ternyata sungguh menyita energi.
Pukul lima dinihari, perjalanan menuju sekolah ditemani payung. Terdengar rintik gerimis di atas payung yang mengembang, saling bersahutan, bertalu-talu mempercepat detak jantungku setiap detiknya, berkejaran dengan waktu. Pukul lima lewat tiga puluh menit, menjejakkan kaki di gerbang sekolah, masih gelap karena mendung. Terlihat rintik gerimis pada genangan air di lapangan, sisa hujan semalam. Matahari belum mengintip kami pagi ini.
Ketika awan hitam bergeser sedikit demi sedikit, membuka langit menjadi terang seketika itu kami menyiapkan sound system, dan properti pagelaran di lapangan basket sekolah. Ada senyum yang mengembang di wajah mereka. Salut dan takjub kepada semua kru. Tiga puluh menit pertama, kru pemateri telah mempresentasikan tiga materi produk bioteknologi konvensional. Dengan dilengkapi improvisasi setting tempat pagelaran adalah di pasar pagi yang berisi festival food produk bioteknologi konvensional, meliputi Roti, Tapai, Tahu, Tempe, Kecap, yogurt, dan keju mereka berakting dan memainkan perannya dengan baik. Sebelumnya di kelas masing masing, telah dipelajari materi pokok IPA kelas IX tentang Bioteknologi dan melakukan kegiatan praktek membuat produk bioteknologi. Dan kunjungan observasi pada home industry yang bergelut di bidang pembuatan roti, tahu, tempe, kecap dalam skala kecil dan besar. Sebelumnya pula, Kru melakukan casting sebagai penjual tukang sate Madura, Penjual Tapai singkong Antusiasme terpancar dari wajah mereka walaupun menjelang presentasi satu produk bioteknologi berupa keju, sekolah kami diguyur hujan. Namun pemateri tetap melangsungkan presentasi. Gelegar suara pemateri mengalahkan suara hujan rintik pagi ini. Purna sudah ketujuh siswa pemateri mempresentasikan hasil reviu, dan pemahamannya pada pagelaran literasi bioteknologi di hadapan masyarakat sekolah.
Seluruh siswa berkumpul di lapangan. Duduk lesehan beralaskan kursi goyang.
Siswa pemateri mempresentasikan tentang produk bioteknologi konvensional, meliputi: asal usul produk, pencetus produk dari negara mana, konsep bioteknologi konvensional dan proses pembuatan produk-produk bioteknologi hingga manfaat pengolahan pasca dihasilkan produk menjadi produk makanan lebih menjual dari produk bioteknologi itu sendiri dan pengemasan produk hingga dapat dijual di supermarket sebagai local food sexy (makanan sehat, enak dan berkelanjutan) untuk keberlangsungan keseimbangan di alam semesta.
Pemateri Pertama mempresentasikan tentang produk bioteknologi konvensional berupa Kecap
Siswa berakting sebagai penjual Sate dengan kostum daerah Madura. Produk Kuliner Indonesia berupa Sate Madura memanfaatkan Kecap untuk menambah cita rasa makanan
Pemateri kedua mempresentasikan produk bioteknologi konvensional khas Indonesia berupa Tempe dan membawa Tempe Mendoan sebagai produk makanan olahan dari tempe yang lebih menjual
Pemateri ketiga tentang Tapai singkong dan diolah menjadi colenak di minggu sebelum pagelaran hari ini
Pemateri berkostum Jepang mempresentasikan tentang Tahu. Mengapa konstum Jepang, karena negara itu telah berinovasi menproduksi tahu lebih halus dari produk tahu sebelumnya
Setalah Gadis berkostum Jepang dilanjutkan dengan presentasi tentang produk bioteknologi berupa Roti. Pemateri ada dua orang.
Pemateri yang mempresentasikan produk bioteknologi konvensional berupa roti adalah kelas IX K
Pemateri ini mempresentasikan produk Yogurt
Pemateri ini adalah mempresentasikan Keju. Mereka tak gentar dengan gerimis yang kian turun membasahi lapangan basket.
Casting, sebagai penjual roti bakar, Tapai dan Tahu ..
Walaupun gerimis, kru telah menyediakan payung supaya presentasi tetap berjalan
Kru dokumnetasi
Kru OSIS yang menghangatkan suasana gerimis
Menunggu menit presentasi
Sepiring Tahu menambah semaraknya perut lapar di pagi yang mendung
Kru pemateri berkostum Korea yang mempresentasikan jenis Kecap Asin yang diproduksi oleh Korea
Kru casting penjual makanan hasil produk bioteknologi konvensional
Kru Pemateri dan dokumentasi
:)
:)
Terima kasih untuk semua kru dan OSIS yang memeriahkan dan membantu selama proses pagelaran dari awal hingga akhir presentasi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pembelajaran ini akan sll dikenang sepanjang masa. Superrrr,bu Dewi.... Barakallah
Terima kasih :)
Mantaaaap Mbak Dewi...sukses selalu..barakallah
Aaminn..
Kreatif sekali... Keren
Terima kasih, Mbakk Mey. Apa Kabar?
MantuL Bu Dewii....Kreative..
Terima kasih, Hayuuuu semangat semangat....
Mantaaaapz.... Ini namanya pembelajaran bermakna (meaning full) Ausubel. Kereeenz.... Semoga jd motivasi & inspirasi kita semua, aamiin.
Ahhh.. jadi mengingatkan masa kuliah yaa.... :)
Ahhh.. jadi mengingatkan masa kuliah yaa.... :) Terima kasih
Top markotop bu De
Ayo buat skenario nya..., Terima kasih
TOP Bu Dewi, bisa jadi inspirasi di sekolah kami
Matur nuwun Ibuuuu...
Barakallaahu fiik Semoga tambah sukses Bu Dewi pejuang literasi terhebat ... Semoga tambah maju ke depannya ...aamiin
Aamiin, Terima kasih