Bekasi, 28 April 2018 adalah waktu yang saya tunggu – tunggu sejak lama. Saya ingin mengikuti pelatihan menulis sagusabu. Namun belum ada kesempatan, karena tempat pelaksanaan dan waktunya kurang pas. Memang untuk mendapatkan suatu ilmu pengetahuan membutuhkan pengorbanan, tetapi jika harus meninggalkan keluarga maka harus berfikir dua kali. Saya harus mengucapkan terima kasih kepada Komunitas Guru Penulis Bekasi Raya ( KGPBR ) yang sudah memfasilitasi kita semua. Guru – guru yang ingin mengembangkan dan menghasilkan karya lewat sebuah tulisan dapat terwujud.

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari. Waktu yang singkat mampu melahirkan karya besar berupa buku yang tidak akan pernah dilupakan oleh siapapun. Dengan menulis kita akan dikenang oleh orang, bahkan kita dapat dikenal oleh siapa saja yang membaca buku kita. Buku merupakan warisan yang tak ternilai harganya, sampai kapanpun juga.

Nara sumber dalam pelatihan sagusabu ini sangat inspiratif. Beliau dapat membuat peserta, khususnya saya mengeluarkan ide-ide yang selama ini terpendam dalam pikiran. Mas Eko, merupakan nama panggilan yang selalu disebut oleh siapa saja yang pernah mengikuti pelatihan Sagusabu. Semua guru yang mengikuti pelatihan sagusabu pasti mengenalnya. Karena gaya dan karakternya yang khas membuat kita semua tidak pernah melupakannya.

Tugas menulis yang dipaksakan oleh nara sumber dengan hitungan waktu, mampu membuat otak kita berfikir keras. Cara seperti ini ternyata menjadikan semua peserta sagusabu terpecut hati dan pikirannya. Mereka menumpahkan semua isi otaknya yang terpendam bahkan mungkin telah mengerak menjadi muncul kembali. Mengalir deras ide-ide kita tanpa henti untuk segera ditulis menjadi buku. Pengalaman ini tidak pernah di dapatkan oleh siapapun yang tidak mengikuti kegiatan sagusabu.

Kita menjadi sangat mudah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh mas Eko. Padahal kalau diamati tugas itu tidak akan bisa dilakukan jika kita tidak mengikuti pelatihan ini. Beruntunglah kita dapat menulis ide-ide di kepala dengan lancar tanpa hambatan sehingga menghasilkan karya tulisan yang manis dan dapat dinikmati oleh siapa saja. Selesai menulis langsung dapat dipublikasikan melalui gurusiana.(Dewi)

Bekasi, 28 April 2018 adalah waktu yang saya tunggu – tunggu sejak lama. Saya ingin mengikuti pelatihan menulis sagusabu. Namun belum ada kesempatan, karena tempat pelaksanaan dan waktunya kurang pas. Memang untuk mendapatkan suatu ilmu pengetahuan membutuhkan pengorbanan, tetapi jika harus meninggalkan keluarga maka harus berfikir dua kali. Saya harus mengucapkan terima kasih kepada Komunitas Guru Penulis Bekasi Raya ( KGPBR ) yang sudah memfasilitasi kita semua. Guru – guru yang ingin mengembangkan dan menghasilkan karya lewat sebuah tulisan dapat terwujud.

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari. Waktu yang singkat mampu melahirkan karya besar berupa buku yang tidak akan pernah dilupakan oleh siapapun. Dengan menulis kita akan dikenang oleh orang, bahkan kita dapat dikenal oleh siapa saja yang membaca buku kita. Buku merupakan warisan yang tak ternilai harganya, sampai kapanpun juga.

Nara sumber dalam pelatihan sagusabu ini sangat inspiratif. Beliau dapat membuat peserta, khususnya saya mengeluarkan ide-ide yang selama ini terpendam dalam pikiran. Mas Eko, merupakan nama panggilan yang selalu disebut oleh siapa saja yang pernah mengikuti pelatihan Sagusabu. Semua guru yang mengikuti pelatihan sagusabu pasti mengenalnya. Karena gaya dan karakternya yang khas membuat kita semua tidak pernah melupakannya.

Tugas menulis yang dipaksakan oleh nara sumber dengan hitungan waktu, mampu membuat otak kita berfikir keras. Cara seperti ini ternyata menjadikan semua peserta sagusabu terpecut hati dan pikirannya. Mereka menumpahkan semua isi otaknya yang terpendam bahkan mungkin telah mengerak menjadi muncul kembali. Mengalir deras ide-ide kita tanpa henti untuk segera ditulis menjadi buku. Pengalaman ini tidak pernah di dapatkan oleh siapapun yang tidak mengikuti kegiatan sagusabu.

Kita menjadi sangat mudah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh mas Eko. Padahal kalau diamati tugas itu tidak akan bisa dilakukan jika kita tidak mengikuti pelatihan ini. Beruntunglah kita dapat menulis ide-ide di kepala dengan lancar tanpa hambatan sehingga menghasilkan karya tulisan yang manis dan dapat dinikmati oleh siapa saja. Selesai menulis langsung dapat dipublikasikan melalui gurusiana.(Dewi)