Rapuh
Tagur 050
Rapuh
Orang tua itu berjalan tertatih
Ayunan tongkat seirama dengan langkahnya
Sesekali berhenti berjalan
Berharap tujuan telah sampai
Namun harapan belum terkabul
Tongkat kembali diayun, seiring langkah yang tertatih
Tangannya sesekali melambai
Orang lalu lalang dengan prmikirannya sendiri
Orang tua bergumam lirih
"Mana anakku"...
Tangannya menggigil memegang tongkat
Tongkat dipegang juga bergoyang
Bayangan anak berpendar dimata tuanya
Tubuhvtua dan rapuh terduduk di bawah pohon
Orang banyak mulai berkerumun
Semua tampak sama oleh orang tua
Bibirnya kembali berucap
Mana anakku, kembalikan dia"..
Tubuh rapuhnya bergetar memanggil sang anak
Yang entah ada dimana...😔😪
Padang, 19 Feb. 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Salam literasi
Makasih bunda sudah hadir di halamanku
Sedihnyaaa baca puisiii Ibu
Salam literasi Lia
Ibuk follow ya..
Puisi yang rancak bana. Salam puisi selalu Buk Dewi
Makasih Pak. Salam literasi
Good salam literasi
semoga ditemukan anak2nya...
Salam literasi Pak. Izin follow ya.
Kereeen puisinya bu dewi, sukses selalu