Surabaya, awal tahun 2019 diwarnai dengan hura-hura. Hampir semua chanel TV menayangkan pesta menyambut tahun baru dengan meriah. Tepat di titik nol kembang api mewarnai angkasa dengan berbagai macam warna dan pola yang begitu indah. Teriakan dan tepuk tangan meriuhkan suasana. Ritual semacam ini tidak hanya dilakukan di Indonesia, hampir semua negara melakukan hal yang sama.

Selamat tinggal tahun 2018. Satu Januari 2019 menjadi awal dimulainya tahun ini, menjadi suatu keharusan untuk menjadi lebih baik dari kemarin. Jika hari ini sama dengan kemarin maka kita termasuk orang yang merugi. Pastinya kita tidak mau menjadi orang yang merugi kan?. Lalu bagaimana caranya? Banyak pilihan untuk melakukan perubahan tentunya. Salah satu caranya berubah menjadi lebih baik.

Buku karangan FX Afat Adinata dan Kevin Wu yang berjudul Berubah atau Punah sangat menarik untuk memberikan gambaran bagaimana melalukan suatu perubahan. Di zaman sekarang pertumbuhan teknologi begitu cepat. Apabila kita stag dapat dipastikan akan punah. Tak luput perkembangan dibidang pendidikan juga bertumbuh melesat. Dapat dilihat dari media pembelajaran yang awalnya hanya buku cetak kini membanjir buku-buku digital. Perubahan mengalir begitu deras, dibutuhkan kemampuan diri untuk beradaptasi yang luar biasa untuk menghindari kepunahan.

Buku yang menawarkan berubah atau punah itu menggolongkan orang menjadi tiga tipe golongan dalam menghadapi perubahan, yang pertama change maker yang termasuk tipe ini dijelaskan di sana orang yang terus melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Membuat ide-ide baru terus bergerak maju. Menciptakan tantangan baru untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Tipe yang kedua change adapter usaha seseorang untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi terhadap perubahan untuk dapat bertahan hidup menjadi lebih baik. Tipe yang ketiga adalah change quiter yang termasuk tipe ini adalah orang-orang yang tidak sanggup menghadapi perubahan dan memilih untuk menyerah.

Saat ini kita sebagai guru atau pengajar berada di tipe yang mana? Jika kita tidak melakukan perubahan maka kita akan tergilas oleh sistem. Ketika zaman kita belajar dahulu contoh yang diberikan oleh guru atau dosen kita sudah tidak lagi sesuai dengan kondisi sekarang yang kita hadapi. Siswa yang kita hadapi saat ini adalah generasi milenium. Maka satu-satunya jalan untuk dapat bertumbuh adalah dengan melakukan perubahan.

Lalu kaitan antara Berubah atau Punah dengan MediaGuru Indonesia dimananya? MGI menawarkan sebuah pilihan, yaitu guru harus berubah. Awalnya guru hanya sebagai pengajar, pengguna, atau penikmat buku. Kini organisasi yang dipimpin oleh Muhammad Ihsan itu melahirkan banyak guru penulis yang mampu membawa dirinya pada prestasi yang lebih baik. Gebrakan yang luar biasa, MGI sangat paham apa yang dibutuhkan guru saat ini.

Gerakan literasi yang digaungkan sangat mewabah. Tidak hanya guru yang digodog untuk menjadi seoarang penulis dengan gerakan sagusabu (satu guru satu buku). Baru- baru ini tepatnya tanggal 27 sd 29 Desember 2018 MediaGuru Indonesia meluncurkan program seleksi TOT (Training Of Trainer) sasisabu (satu siswa satu buku). Pelaksanaan kegiatan dilakukan di gedung krakatau P4TK IPS dan PKn Batu Malang.

Disambut baik oleh guru-guru yang tersebar di berbagai daerah. Tercatat 55 perserta yang lolos seleksi administrasi dari ratusan pendaftar yang berasal dari sembilan propinsi di Indonesia. Yang dapat hadir di sana 54 perserta karena yang satu berhalangan hadir. Semua yang hadir dalam acara tersebut pasti memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengoptimalkan kemampuan diri. Menginginkan suatu perubahan untuk menjadi lebih baik, agar dapat memberikan kontribusi pada negeri tercinta ini.

Tidak hanya itu saja usaha MediaGuru Indonesia untuk melakukan suatu perubahan. MGI tidak mau ketinggalan zaman. Usahanya untuk dapat tetap bertahan melawan bertumbuhnya teknologi. MGI melakukan terobosan dengan cara menerbitkan buku karya guru dan siswa dalam bentuk digital. Buku digital tersebut dapat diberoleh melalui toko buku MediaGuru Digital. Aplikasi dapat diunduh dengan mudah melalui smart phone. Itu artinya orang-orang MediaGuru Indonesia berada di tipe change maker menurut buku yang ditulis oleh FX Afat Adinata dan Kevin Wu tersebut di atas. Selamat dan sukses untuk MGI telah berkarya untuk melakukan perubahan yang luar biasa, semoga tetap jaya. Aamiin.

***Penulis adalah alumni sasisabu 2018 Batu Malang.