Dewi Pujiati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Meminimalisir  Buta Alquran di Jenjang Sekolah Dasar

Meminimalisir Buta Alquran di Jenjang Sekolah Dasar

Meminimalisir Buta Alquran di Jenjang Sekolah Dasar

Tahun 2018 adalah tahun kelima bagi saya menjadi walikelas enam. Tepatnya di SDN Kalijaga Permai. Mengelola kelas bawah pun pernah dijalani. Menjadi pengajar di kelas tujuh, kelas delapan dan sembilan SMP pun menjadi bagian dari perjalanan karir sebagai seorang guru tatkala masih berstatus sebagai honorer.

Sudah menjadi kelaziman tufoksi (tugas pokok dan fungsi) seorang guru, pada saat tahun ajaran baru kita akan berjibaku menyiapkan segala rancangan tata kelola dan segala keperluan administarasi kelas sesuai surat tugas mengajar yang dipercayakan kepala sekolah. Rancangan tata kelola kelas diantaranya meliputi setting ruangan dan kesepakatan aturan kelas. Administrasi kelas meliputi buku kerja guru satu sampai dengan empat. Program kelas meliputi segala kegiatan yang akan dilalui bersama untuk tercapainya kompetensi dasar yang telah ditentukan dan dijadikan barometer proses pembentukan perilaku maupun hasil penguasaan dari pengetahuan peserta didik.

Beberapa catatan kekurangan dan keberhasilan di tahun pelajaran yang sudah dilalui menjadi bahan perbaikan di tahun ajaran yang sekarang dijalani. Pun begitu dengan tahun ini, beberapa fakta kelemahan yang terpotret dan akan berulang terjadi sudah harus dicarikan jalan keluarnya. Salah satunya adalah fakta bahwa masih ditemukan siswa-siswi kelas enam yang belum bisa melafal huruf arab alias belum bisa mengaji Alquran.. Hal tersebut terdeteksi tatkala literasi baca Alquran dilaksanakan di kelas. Saya menyadari betul bahwa kemampuan dasar baca alquran bukan semata tanggungjawab guru mata pelajaran agama. Walau bukan sekolah Islam terpadu, kemampuan membaca Alqur’an dengan baik adalah salah satu prasyarat kompetensi yang harus dikuasai bagi standar kelulusan siswa yang dan perlu mendapat perhatian khusus.

Tergerak oleh tanggungjawab kedinasan dan moral. Saya memcoba menuliskan pengalaman pribadi terkait mengentaskan kemampuan literasi Alquran , khususnya di kelas enam sekolah dasar.

Di awal tahun pelajaran, khususnya di minggu pertama penyisiran kemampuan baca Alquran dilakukan. Satu demi satu siswa diminta membaca salah satu ayat yang diacak random dari satu Surat Alquran yang dibaca pada saat itu . Akhirnya didapati sepuluh siswa dari tiga puluh tujuh siswa yang masih perlu bimbingan lebih untuk membaca Alquran. Tingkatan permasalahan membaca Alquran dari sepuluh siswa pun beragam. Sekitar empat orang hanya memerlukan pembiasaan agar semakin lancar dalam menyambung bunyi huruf. Dan lima siswa yang kemampuan dasarnya belum tergarap di kelas sebelumnya. Yakni belum lulus Iqro alias belum sampai ke baca Juz ama dan Alquran, walau sudah duduk di kelas enam.

Data para siswa tersebut, saya teruskan kepada guru mata pelajaran Agama Islam untuk mendapat penanganan serius. Dari hasil pengalaman empat tahun berturut-turut mencoba menyisir kemampuan membaca Alquran, guru bidang Pendidikan Agama Islam merasa terbantu dengan data yang diberikan oleh wali kelas sebagai bahan cros cek dan team work.

Lalu apakah hanya sampai di situ? Jawabannya tidak. Data tersebut, dijadikan dasar dan bahan untuk komunikasi dengan orang tua mereka. Pemanggilan secara tertulis ataupun lisan dilakukan. Pada mulanya beberapa orang tua kaget dengan pemanggilan oleh guru. Anggapan mereka biasanya ada permasalahan kenakalan yang dilakukan putra-putrinya. Namun setelah permasalahan pokok disampaikan dengan pendekatan dari hati ke hati, mereka rata-rata merasa berterimakasih. Ibaratnya dokter, gejala cepat terdeteksi dan mendapat penanganan penyembuhan, sebelum menjadi penyebab penyakit serius di masa datang. Pemanggilan orangtua dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kesepakatan kerjasama dalam memaksimalkan usaha memperbaiki kemampuan baca alquran putra putrinya.

Faktanya jumlah siswa yang perlu penanganan khusus dalam membaca Alquran tidak sebanding dengan jumlah pengajar dan waktu yang disediakan sekolah. Oleh sebab itu, sekolah menyarankan selain mengikuti ekskul BTQ di sekolah, orang tua pun diharapkan mencarikan solusi belajar mengaji di rumah yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing keluarga.

Target waktu pun saya sampaikan kepada para orang tua. Mereka disarankan untuk membantu progress kemampuan membaca Alquran sampai dengan bulan Desember dalam tahun pelajaran berjalan. Mengapa ada target waktu? Hal tersebut terkait dengan jadwal belajar di kelas enam pada saat semester genap akan dipenuhi dengan memperbanyak dril latihan mata pelajaran ujian sekolah utama. Waktu mereka kan sangat tersita ketika di semester genap. Selain itu untuk mengejar target pencapaian nilai maksimal praktek baca tulis Alquran yang ada sertifikatnya. Oleh sebab itu, target waktu untuk progres kemampuan membaca Alquran perlu disampaikan pada orang tua siswa dari awal.

Pemantauan berkala tetap dapat dilakukan wali kelas tatkala berlangsungnya pembiasaan baca Alquran sebanyak sepuluh ayat di awal pelajaran sebagai bagian rule class/aturan yang telah disepakati. Dari pola tersebut, terdapat peningkatan yang cukup signifikan di kemampuan membaca Alquran mereka. Apabila pola tersebut dilakukan secara kesinambungan dari jenjang guru kelas sebelumnya ( baca bukan mengambil tufoksi guru mapel Pendidikan Agama Islam), mungkin permasalahan membaca Alquran yang muncul di kelas akhir jenjang SD bisa diminimalisir.

Dewi Pujiati (pengajar di SDN Kalijaga Permai)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa upaya yg dilakukan demi memperjuangkan Islam dan mencerdaskan anak didik dg mencintai firmanNya

24 Sep
Balas



search

New Post