Dewi Ratih

Dewi Ratih, Guru Bahasa Inggris di MTsN 6 Kota Padang, buku perdana d Media Guru berjudul, ”Sayang, Ku Ikhlaskan Kau Pergi” .Menulis menjadi sebuah ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kaya Yang sebenarnya, Hari ke 443

Kaya Yang sebenarnya, Hari ke 443

#Hari ke 443#

By. Dewi Ratih

Kaya Yang sebenarnya

Kaya adalah sesuatu yang sering  diburu oleh sebahagian besar orang. Kaya artinya mempunyai harta yang berlimpah. Tidak bisa dipungkiri, hampir setiap orang memiliki keinginan untuk menjadi kaya. Sehingga orang rela melakukan pekerjaan apapun untuk mendapatkan kekayaan . Terkadang malah tidak memikirkan lagi apakah sumber kekayaanya itu halal atau haram. Demi mendapatkan yang namanya harta sebagai salah satu lambang kekayaan , seseorang juga rela rela saja untuk menghabisi nyawa teman, kerabat, saudara bahkan orang tuanya.

Kaya sering diartikan sebagai sebuah kondisi dimana seseorang memiliki harta dan uang yang banyak. Rumah dan mobil yang  mewah dan yang pasti lebih dari satu. Setiap anggota keluarga masing masing memiliki sebuah kendaraan yang berbeda. Orang yang tidak memiliki harta dan kekayaan yang berlimpah terkadang merasa iri, kenapa mereka tidak memiliki kekayaan seperti yang dipunyai oleh tetangga , teman atau kerabatnya.

Kita tidak seharusnya merasa iri dengan kekayaan yang dimiliki oleh orang lain,karena sebenarnya setiap orang bisa menjadi kaya. Kaya tidak selalu diukur dengan harta dan kekayaan yang berlimpah . Harta dan uang hanyalah merupakan lambang kekayaan, tapi belum tentu dengan keberadaan uang dan harta yang banyak akan mampu membuat seseorang merasa senang. Karena sifat manusia itu adalah tidak pernah merasa puas. Ketika sudah mendapatkan sebuah rumah atau mobil, seseorang akan berusaha untuk memiliki mobil dan rumah kedua dan begitu seterusnya.Mereka akan tetap bekerja siang dan malam untuk menambah pundi pundi kekayaan , sehingga waktu 24 jam terkadang terasa masih kurang atau tidak cukup..

Berikut ada sebuah hadist dari abu Hurairah, nabi Muhammad SAW berkata:

 ” Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia . Namun kaya ( Ghina )adalah hati yang selalu merasa cukup “( HR. Bukhari dan Muslim ).

Berdasarkan hadist di atas, bisa kita simpulkan bahwa semua orang bisa merasa kaya walaupun dia tidak mempunyai harta kekayaan yang berlimpah, Karena kekayaan menurut Nabi Muhammad SAW tidak diukur dengan banyaknya kemewahan tapi kaya yang sebenarnya adalah hati yang selalu merasa cukup dan tidak menginginkan kemewahan dunia lainnya. Merasa cukup dengan sebuah rumah kecil untuk melindungi keluarganya dari terik panas dan lebatnya hujan. Merasa cukup dengan sepiring nasi dan lauk sederhana. Merasa cukup dengan rezki yang diberikan Allah subhanahu wataala.

Ketika kita mampu meredam keinginan untuk memiliki kemewahan yang melimpah serta merasa cukup dengan harta yang dimiliki dan tidak punya keinginan lagi untuk mengejar dan mencari uang yang banyak, itu artinya kita sudah menjadi orang  Kaya yang sebenarnya. Karena orang yang sudah kaya tidak akan  menginginkan  harta dan kemewahan lagi. Kaya yang sebenarnya adalah merasa cukup dengan semua rezki yang diberikan oleh Allah.

#

Padang, 14 Sepetember 2021

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia . Namun kaya ( Ghina )adalah hati yang selalu merasa cukup. baarakallaahu fiik ibu Dewi Ratih

15 Sep
Balas



search

New Post