#Hari ke 450#

By Dewi Ratih

Ketika Permainan Peran Dilakukan

“Ibuk berlagak seperti orang yang lebih pintar dari ketua dan patahkan atau tolak semua ide dari ketua “

Itu kira kira peran yang diberikan narasumber untukku dan salah seorang rekanku pada salah satu kegiatan pelatihan koperasi pada hari ketiga Rabu (,22/9). Peserta dibagi atas tiga kelompok dan masing masing kelompok ditugaskan untuk membuat sebuah bangunan koperasi. Peserta diberi peralatan yang sama seperti karton dan beberapa alat tulis serta alat pemotong dan juga perekat.Bangunan koperasi akan dibuat menggunakan karton dengan bantuan gunting, pisau dan lem. Sedangkan tipe bangunan yang dibuat harus kuat, indah dan innovative.

Setiap kelompok berjuang membuat gedung koperasi . Ada sekitar 8-9 peserta dalam setiap kelompok yang dipimpin oleh seorang ketua. Setiap anggota dalam kelompok diberikan peranan tersendiri dan peran tersebut tidak diketahui peserta lainnya . Masing masing di berikan kartu peranan yang harus mereka jalankan selama proses pembangunan gedung koperasi yang dipimpin oleh ketua.

Ketika proses pembuatan gedung koperasi dimulai dan ketua bertindak mengarahkan anggota dengan ide idenya, akupun mulai menjalankan peranan menentang apapaun yang disampaikan ketua dan berlagak seolah olah menjadi orang pintar dan mengetahui segalanya. Ada lagi anggota yang bersikap tidak mau tahu dengan apa yang sedang dibuat. Peranan lainnya yaitu bersikap sebagai pengacau dan merusak apa yang sudah dibuat peserta lainnya. Ketua dengan salah seorang anggotanya terus berjuang menyelesaikan proyek bangunan di bawah gangguan dan intimidasi anggota lainnya.

Walaupun sebelumnya kami belum begitu saling kenal mengenal satu sama lain, dengan adanya kegiatan ini tercipta suasana hangat dan keakraban, apalagi ketika harus menjalankan peranan yang membuat suasana begitu riuh dan membuat semua peserta dalam kelompok terlibat dalam komunikasi yang hangat.

Kegiatan pelatihan yang telah berlalu selama dua hari dan belum menciptakan keakraban antar peserta, maka pada kegiatan hari ketiga / hari terakhir ini berhasil menyatukan dan melebur jarak diantara peserta. Aku sendiri sangat menyukai perananku yang bertindak sebagai orang sok pintar dan selalu mematahkan ide orang lain ( tapi dalam keseharian mudah mudahan aku terhindar dari sifat seperti ini ). Anggap saja , aku sedang bernostalgia melakukan hobbyku bermain peran yang pernah kulakukan beberapa tahun silam ketika selepas masa kuliah dulu.

Tujuan dari kegiatan ini sebenarnya adalah untuk menggambarkan situasi riil yang sering terjadi di lapangan ketika anggota koperasi dengan pengurus koperasi tidak saling bersinergi satu sama lain dalam menjalankan sebuah usaha. Ketika anggota merasa ikut bertanggung jawab dengan koperasinya dan begitu juga ketua atau pengurus lainnya mampu menjalankan tugasnya masing masing, maka koperasi akan berkembang dengan baik. Sebaliknya jika anggota dan pengurus tidak bersatu dan saling menjatuhkan satu sama lain, maka koperasi pasti tidak akan berkembang dengan baik dan pada akhirnya akan mati.

Semoga berakhirnya kegiatan pelatihan koperasi hari ini tidak memutuskan jalinan silaturrahmi antara peserta yang telah dibina selama tiga hari ini. Diharapkan dengan hubungan silaturrahmi ini, bisa memberi masukan bagi masing masing peserta pelatihan untuk perbaikan koperasi di tempatnya masing masing. Amiin.

#

Padang, 22 September 2021