Belasungkawa

Oleh: Dewi Rochmana

*

PUNCU KEDIRi, Mediaguru- Pagi hari, Senin, (26/09/22), ketika kami siap melaksanakan upacara bendera, beberapa siswa tergopoh-gopoh menemui saya. Dengan raut wajah sendu mereka menyampaikan kabar duka. Ibu dari salah satu siswa di mana saya menjadi wali kelas telah dipanggil Allah kemarin. Saya kuatkan mereka dan saya mengajak untuk berbelasungkawa sepulang sekolah.

Mengajarkan kepada para siswa untuk saling menguatkan ketika ada musibah diantara kita. Lewat OSIS menyampaikan ke kelas-kelas untuk mendoakan almarhum/almarhumah sekaligus memberi perhatian seikhlasnya untuk di berikan kepada keluarga yang ditinggalkan. Melatih berempati baik secara moril maupun materi, sangat diperlukan untuk pendidikan siswa, agar kelak mereka dapat menjadi warga yang dapat saling tolong menolong.

Sepulang sekolah, dengan tidak memanjakan mereka untuk ijin ketika masih pelajaran segera pergi berta'ziah. Saya sebagai wali kelas ditemani guru agama bersama siswa satu kelas dan perwakilan OSIS langsung ke rumah duka. Lokasi sekolah kami pinggiran, dan berangkat sudah pukul 16:00, jadi harus cepat-cepat agar tidak kemalaman di jalan.

Sampai di rumah duka, bapak guru agama, Moh. Sholihan, memberi pemahaman kepada siswa yang hadir akan tugas anak kepada orang tua yang telah berpulang. Lebih lanjut beliau menjelaskan hal-hal yang masih dapat menolong seseorang ketika sudah meninggal. Setelah menyampaikan pengantar, pak Sholihah, begitu kami memanggil, mengajak berdoa bersama untuk almarhumah.

Selesei berdoa bersama, saya dan pak Moh.Sholihan pamit terlebih dahulu karena sudah menjelang petang, sementara anak-anak masih ingin bercengkerama sebentar lagi. Semoga dengan pembelajaran secara langsung ke masyarakat, siswa semakin faham bagaimana caranya berta'ziah. Datang dengan melakukan doa bersama jika memungkinkan, setidaknya bagaimana adab ketika mendengan seseorang meninggal dunia.(dew)