Apa salahku? Itulah kata yang terlontar dari mulut ayah dari anakku, dikarenakan dalam sepekan ini anak yang paling bungsu, selalu ingin digendong olehnya, dan aku hanya bisa tersenyum dan berbicara dalam hati.

Andaikan saja kamu tahu imamku....

Sepekan ini tidaklah berat dibandingkan dengan 9bulan aku mengandungnya.

Andaikan kamu tahu imamku. ..

Apakah tidak ingat disaat dia butuh belaian dalam kandungan, butuh support dan kehangatan, yang dia dengar hanyalah suara ibunya, yang dia rasakan hnyalah elusan lembut ibunya.

Andaikan kamu bisa mengerti,wahai imamku

Rasa pegalmu saat menggendong dia, tiada bandingannya dengan sakitnya seorang istri saat melahirkan.

Andaikan kamu tahu imamku....

Dia ingin mendengarkan bisikan lembutmu saat dia ingin tidur, itu karena dia tidak sempat mendengarkan suaramu disaat dia lahir ke dunia.

Andaikan kamu tahu suamiku

Ini adalah bukti kalau dia tidak merasakan sosok kehadiranmu disaat dia butuh kasih sayangmu.

Aku hanya bisa berbicara di dalam hati dan flashback teringat ketika aku harus menahan rasa sesaknya di dada saat usia kandungan 8bulan dan masih mondar mandir naik kereta, aku jd teringat ketika harus menahan lelah saat aku harus menyelesaikan study s2 ku,hatiku jadi baper disaat aku berjuang di RSI Unisma dan tiada keluarha satupun.... Hatiku menjerit.... Jiwaku menangis.... Apalagi bayi yanh mau aku lahirkan.... Aku hanya bisa mendengar doa darimu lewat telpon, aku hanya bisa memperlihatkn dia lewat vc 12jam pasca melahirkan. Janganlah kamu tanyakan salahku wahai imamku.... Tapi tanya pada diri sendiri, ini adalah bukti kecintaan sang pencipta dengan mendekatkanmu pada anakmu. ..