Karateka Cilik

#TantanganGurusiana

Tantangan hari ke-21

Hari Minggu lalu bertepatan dengan tanggal 9 Februari 2020, diadakan ujian kenaikan sabuk bagi karateka. Ujian kenaikan sabuk diadakan di kantor Kanwil Bea Cukai Meral Karimun. Ujian kenaikan sabuk ini diadakan oleh perguruan INKAI (Institut Karate-do Indonesia).

Sebagian besar karateka yang mengikuti ujian kenaikan sabuk berusia sekolah dasar. Mereka adalah karateka cilik. Sebenarnya bukan kenaikan sabuk yang menjadi fokus utama, tetapi kedisiplinan diri. Dimulai dari latihan yang dilakukan secara rutin, pakaian yang serba seragam, serta diajarkan juga bagaimana bersikap dengan sesama karateka dengan berbagai warna sabuk. Kedisiplinan seperti ini tertuang dalam sumpah karate yang senantiasa diucapkan dan harus bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sumpah karate tersebut berbunyi :

1. Sanggup memelihara kepribadian

2. Sanggup patuh pada kejujuran

3. Sanggup mempertinggi prestasi

4. Sanggup menjaga sopan santun

5. Sanggup menguasai diri.

Sejak kecil para karateka cilik diajarkan nilai karakter yang baik. Mereka harus jujur, sopan dan mampu menguasai diri. Mereka sudah pasti dibekali ilmu bela diri, namun harus mampu menguasai diri tanpa menggunakan ilmu sembarangan. Bagi anak usia sekolah dasar, hal ini tentu sulit. Disinilah letak tantangannya. Para karateka cilik harus mampu menguasai diri.

Di zaman yang serba rawan seperti saat ini, anak-anak memang perlu dibekali ilmu bela diri. Tujuannya bukan untuk berkelahi. Setidaknya mereka bisa melindungi diri sendiri dalam kondisi darurat. Anak-anak usia sekolah dasar juga masih dalam tahap tumbuh kembang. Mereka juga harus bergerak aktif. Mengikuti karate merupakan salah satu upaya memaksimalkan tumbuh kembang mereka. Untuk jangka panjangnya, diharapkan mereka dapat menorehkan prestasi yang membanggakan.