DEWI WARIYENTI,S.Pd

Alhamdulillah, dengan izin Allah aku bergabung di media guru Indonesia setelah mengikuti MWC IX. Disini aku belajar tentang banyak hal, ibaratnya ini rumah kedu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bergeser Perlahan ...

Bergeser Perlahan ...

Ditengah temaramnya cahaya lampu semprong, kami makan dengan lahapnya. Menunya sangat istimewa. Beberapa ekor Ikan karasak ditusuk dengan lidi, kemudian dipanggang dengan bara api. Baunya menusuk hingga ke halaman, hingga orang yang sedang lewat tahu persis menu kami. Sambalnya cabe merah plus sedikit minyak dan bawang. Sayurnya batang talas khusus, ditumis dengan sedikit cabe. Hmm…kami sekeluarga duduk melingkar pada tikar dan makan dengan lahap. Tidak ada yang bersuara selama santap malam. Hanya suara jangkrik yang mengiringi suapan nasi hingga piring kami bersih tanpa sisa. Tak ada nasi remah. Setelah semua selesai, empat bersaudara bahu membahu membereskan piring. Setelah itu ruang makan tadi berubah fungsi menjadi ruang belajar. Anak sulung dan dua adiknya membuka buku pelajaran, sedangkan si bungsu mendengarkan dongeng cerita si kancil yang disampaikan oleh Bapak. Emak duduk kembali di tempat sholat untuk menunggu seruan azan Isya.

Sahabat, kita barusan berkelana ke awal tahun 80-an. Semua kenangan tersebut tersimpan rapi dalam memory. Kejadian tersebut sangat langka di zaman now. Aku ingin mengajak sahabat semua melihat sebuah sisi positif dari petualangan kita tadi, yaitu Power of Focus. Ayah, ibu dan anak semuanya focus dengan tupoksi masing-masing. Ketika makan, setiap suap adalah nikmat yang tak ternilai harganya, walaupun dengan menu sangat sederhana. Qalbu senantiasa bertasbih dan memuji kepada-Nya. Betapa nasi yang dimasak dengan bara api menjadi begitu manisnya terasa di lidah. Sambal, lauk dan talas bersatu menciptakan rasa yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Tiada duanya. Jarang sekali terdengar sendok yang berkelahi sama piring, hingga mengeluarkan suara keras. Suasananya begitu adem.

Hari ini, terkadang kita sarapan dengan buru-buru. Tak sempat sarapan bersama karena takut telat. Makan siang tidak bisa di jadwal yang sama. Makan malam? Yes…! Kesempatan untuk bersama, namun tak bisa focus 100%. Why? Kadangkala makannya sambil nonton tv. Dilain waktu, ada pesan yang masuk lewat whattshap, sehingga kita tak sabar untuk membacanya. Bahkan sedang memasakpun masih bisa mengintip gadget. Situasi yang sangat kontras, tetapi itulah zaman now. Semua bergeser perlahan, tanpa kita sadari, kita sudah berada di lingkaran tatanan yang jauuh berbeda dibandingkan dengan zaman kanak-kanak kita. Kita tak akan pernah kembali ke masa itu, tetapi setidaknya nilai-nilai positif itu jangan sampai hilang seratus persen, Sepakat??? Limbanang 16 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sepakat...keren

17 Jul
Balas

Sepakat uni

17 Jul
Balas

Maantaap..betul

17 Jul
Balas

Mksh UNVA.. UNZA n WENS...

17 Jul
Balas

Mksh UNVA.. UNZA n WENS...

17 Jul
Balas



search

New Post