Saat Melewati Jalan yang Sama ...
Kokok ayam terdengar bersahutan. Aku terbangun, dan langsung teringat bahwa minggu ini ada amanah khusus yang harus aku laksanakan. Aku segera bangkit dan berwudhu, lalu menyambar mukena. Aku nyalakan obor, dan segera melangkah tergesa. Jalanan yang kulewati adalah jalan setapak, lalu melewati sebuah mushalla dan pemukiman penduduk, serta sebuah areal “parak batuang” sepanjang kurang lebih 50 meter dan akhirnya sampai dikeramaian rumah penduduk. Melewati semacam lorong parak batuang ini terasa sangat mencekam. Kanan dan kirinya adalah rumpun bamboo yang rimbun. Jalan dengan lebar sekitar 1.5 m ini adalah jalan yang kulewati setiap hari, tetapi kali ini terasa berbeda. Aku melangkah dengan cepat, tetapi ujung lorong tak kunjung kutemui. Aku sedikit bergidik, jantungku berdetak lebih kencang tatkala hembusan angin membuat rimbunnya daun bamboo bergerak dan kelopak batang bamboo jatuh tak jauh dari posisiku. Aku ambil langkah seribu, tetapi rasanya kakiku bergerak sangat lambat. Akhirnya aku sampai diujung lorong dan segera mematikan obor, lalu menyimpannya di suatu tempat.
Peredaran darahku mulai normal kembali, ketika melewati perumahan penduduk. Kemudian melewati jalan aspal yang menurun, lalu belok ke kanan. Alhamdulillah, aku sampai dengan selamat. Namun, aku temukan kesunyian yang tak biasa di halaman masjid itu. Tak terlihat ada seorang jamaah pun disana. Bahkan lampu di ruang masjid pun belum menyala. Aku segera duduk di pelataran masjid dan beristighfar. Selang beberapa menit, barulah aku menyadari bahwa aku datang lebih awal dari biasanya. Waktu sholat shubuh masih dua puluh menit lagi, berarti aku tadi terbangun sekitar pukul 4 lewat. Aku hanya bisa mengira, karena di rumahku tidak ada jam dinding. Hari ini aku datang sangat awal untuk menjadi pelaksana kegiatan didikan subuh yang diadakan setiap minggu pagi. Allahu Akbar. (Memory at 1984). Salam literasi! Limbanang 17 Juli 2020.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap uni
Super duper..rajin..akunya YAA
Mantap wi
Tq sahabat semua...