dewi yuningsih

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Hari yang Dinanti Si Sulung
Belajar Jiwa Entrepreneur Sejak Dini

Hari yang Dinanti Si Sulung

Jumat ini (27/10) terasa istimewa bagi sulungku yang duduk di kelas empat di salah satu SDIT di Kabupaten Cirebon. Pasalnya hari ini adalah hari yang dia tunggu sejak awal bulan lalu. Market day, inilah moment yg ditunggu bila (panggilan sehari2 untuk sulungku). Jumat ini adalah giliran kelas tiga dan kelas empat untuk menjual hasil olahan rumahnya di sekolah. Kegiatan ini, rutin dilakukan di sekolah bila pada jeda semester untuk melatih jiwa enterpreneur sejak dini. Dengan membekali jiwa enterpreneur sejak dini melalui pembiasaan diharapkan siswa lulusan sekolah tersebut bisa mandiri dan kreatif mencari peluang usaha untuk masa depan selain itu melatih keberanian dan keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.

Bila selalu semangat jika market day tiba. Sebab dia bisa menjual makanan kesukaannya yg biasa dibuat bundanya. Sejak satu minggu sebelumnya, bila sudah pesan padaku untuk membuat makanan untuk dijual pada kegiatan market day. "Bun, nanti jumat bila market day, nanti bunda buat coklat stik, pudot (dibaca puding sedot) dan es gabus pelangi ya." pintanya. Akupun langsung mengiyakannya. "Iya kak, nanti bunda beli bahan-bahannya dulu". " oh iya, kakak mau buat berapa buah masing-masing kuenya?" tanyaku. "Masing-masing 20 aja bunda, soalnya temen kakak juga jualan semua, jadi takut ga habis" jawabnya. Sungguh jawaban yang tak pernah terpikirkan olehku. Bila sudah bisa mengambil keputusan dengan pertimbangan yang matang untuk sebuah usaha sederhana. Ini mungkin karena pengalamannya mengikuti market day dari kelas satu.

Kakak Bila (biasa panggilaku pada putri sulungku) sering mengingatkanku untuk membeli bahan kue yang akan dibuat. Dalam perjalanan ke sekolah pada hari kamis kemarin, dia mengingatkanku kembali, "Bunda, jangan lupa ya hari ini beli bahan-bahan kue buat besok" ujarnya. "Ok kak, nanti pulang kerja bunda beli" jawabku sembari mengacungkan jempol padanya.

Sepulang kerja, demi memenuhi janji pada putri sulungku, akupun mengunjungi toko bahan kue yang berada di sekitar tempat kerjaku. "Ayah, sebelum pulang kita beli bahan kue dulu untuk kakak jualan besok" begitu ucapku langsung pada suamiku saat membuka mobil. "Untung hari ini dijemput si Ayah, jd bisa lebih praktis ke tokonya" (gumamku dalam hati). "Oke" jawab suamiku singkat. Akhirnya kami tiba di toko kue dan membeli semua bahan yang di butuhkan.

Setelah belanja, kami langsung menjemput Kakak Bila di sekolahnya. Ditengah perjalanan pulang terjadi negosiasi antara ibu dan anak (Hehehe berasa sedang Rapat besar). "Bun, ini apa?" tanya Bila pada sekeresek belanjaan yang ada di jok tengah. "Oh itu belanjaan buat bahan kue besok kak". " Bunda sudah beli susu, botol, sedotan, jelly, agar-agar, gula, pewarna, coklat dan stik es krim" jelasku. "Wah, asyik jadi malam kita buat pudot, ciklat stik, sama es gabus pelangi ya bun?" tanya kaka bila untuk memastikan kembali kue yang akan dibuat untuk kegiatan besok. "Iya kak, tapi ada syaratnya nanti malam setelah shalat magrib dan mengaji kakak langsung siapkan buku buat sekolah besok dan kerjakan PR dulu ya, setelah itu kita buat kuenya" usahaku bernegosiasi dengan Bila yang biasanya sering minta main dulu setelah mengaji. "Iya Bunda" jawabnya sambil menganggukan kepala.

Akhirnya kami tiba di rumah. Tak lama kemudian, adzan Magrib berkumandang, Bila langsung ke mushala untuk shalat dan mengaji. Setelah pulang, dia langsung menepati janji yang sudah disepakati. Selesai merapikan buku dan mengerjakan PR Bila langsung menghampiriku. "Bun, ayo katanya mau buat kue" pintanya. "Sebentar lagi ya kak, bunda nyuci baju piring dan baju dulu". Jawabku sambil mempersiapkan bahan kue yang akan diolah. Maklum kami tak punya pembantu jadi pekerjaan demi pekerjaan rasanya tak pernah habis. Tapi demi semangat kakak berjualan semua aku lakukan dengan cepat. Pekerjaan rumah beres meski lelah dengan wajah yang sedikit mata panda efek tidur malam terus karena adik Bila yang setiap malam ngajak begadang terus. Sedari tadi Bila sudah siap menunggu untuk membuat kue sambil makan malam. " Bila yuk kita mulai buat kuenya"ajakku sambil mendekati bila. "Iya bunda" jawabnya, sambil langsung berdiri dan membawa bahan kue ke dapur". Dari belakanh Bila ikut juga berjalan dede Nta (panggilan sayangku pada putri bungsuku) "Mama, dedw mau bantuin boleh?" pintanya. Putriku yang berusia tiga tahun ini memang memanggilku Mama, berbeda dengan Bila.

Akhirnya kami bertiga mulai menyulap bahan kue menjadi pudot dan stik coklat. Waktu semakin malam, jadi kami putuskan untuk tidak membuat es gabus pelangi. Setelah semua kue siap, semua kue dimasukan ke lemari pendingin agar lebih nikmat jika dihidangkan besok. Semuanya sudah beres, kamipun beranjak untuk beristirahat. "Kak, besok bangun pagi ya, karena kita harus siapin wadah buat bawa kue dan kita berangkat naik motor" pesanku sebelum Bila tidur. "Memang Ayah kemana?" tanyanya sambil sedikit merengutkan wajah manisnya. "Ayah, malam ini pergi ke Yogyakarta, ayah harus berangkat kuliah lagi" jelasku memenuhi rasa ingin tahunya akan alasan naik motor besok pagi. Suamiku sedang bolak-balik ke Yogyakarta untuk mendapatkan pemgesahan dari proposal tugas karya ilmiah pada jenjang yang sedang dia tempuh. Jadi setiap suamiku ke Yogyakarta, aku dan bila harus pergi ke sekolah dan tempat kerjaku dengan kuda besi (baca motor) menempuh jarak puluhan kilometer.

Suara adzan shubuh berkumandang, aku langsung membangunkan dua putriku yang sedang terlelap tidur. "Kakak, dede ayo bangun shalat shubuh, mandi dan siap-siap ke sekolah" ucapku sambil menggoyangkan badan kakak dan dede agar mereka segera bangun. Kakak dan dede sepertinya masih mengantuk karena tidur lebih malam dari biasanya. "Kak, ayo bangun hari market day , nanti kakak telat" ucapku lagi agat Bila segera bangun. Memdengar kata market day akhirnya Bila langsung bangun, begitupula dengan adiknya. Mereka . langsung mandi, shalat, dan bersiap berangkat sekolah. Kalau dede Nta ga sekolah, dede Nta kutitipkan pada ibuku yang sedari subuh sudah berjualan di pasar.

Di atas roda besi tiba-tiba Bila berkata "Bunda, kayanya pudot ga akan laku soalnya maha tapi coklat stik bisa laku banyak soalnya 1000. Gimana kalo harga pudot 2000 aja bun?" pintanya setelah mendengar penjelasan harga jual pudot sebesar 3000 dan coklat stik 1000. "Kakak kalau 2000 ga punya untung karena bahannya semua susu dan botolnya mahal, kakak bayangkan susu kotak aja yang kecilkan harganya 3000 teman kakak bisa beli. Berdoa dan kakak bujuk temennya pudotnya enak, insya Allah laku" jelasku sambil memotivasinya untuk pandai merayu para calon pembeli. Setibanya di sekolah, kami langsung menuju tempat kegiatan market day yaitu di lapangan luar sekolah. Lalu bilapun mulai menyusun kue dagangan yang kami buat bersama semalam. "Kak, bunda kerja duli ya. Kakak selamat berjualan ya, oya yuk foto dulu sama temannya kakak buat kenang-kenangan." pintaku sebelum pergi meninggalkannya. Crek...crek... Benerapa sudah berhasil diabadikan sayapun pergi ke tempat kerja.

Hari semakin siang, tak sabar ingin mengetahui bagaimana kegiatan Bila di sekolah hari ini. Tidak sabar mendengar ceritanya mengenai kegiatan market day ini. Akhirnya kuputuskan untuk menanyakannya kegiatan bila pada mama mertuaku via whattshap. Sebab sepulang sekolah Bila pasti singgah di rumah omahnya sambil menunggu bundanya jemput. Dan.... WOW kata Mama mertua bilang semua dagangan bila habis. Alhamdulillah (ucapku dalam hati). Yang terbayang dari benak ini adalah sosok Bila si pendiam kini sudah mulai bisa berinteraksi dan pandai berkomunikasi dengan orang lain melalui kegiatan market day. Sebuah kegiatan yang jarang ditemui di sekolah negeri. Semoga, kegiatan ini dapat juga diterapkan di sekolah negeri. Berdasarkan pengalama yangku rasakan sendiri melalui kegiatan ini siswa lebih dekat dengan orang tua, menjadi mandiri, kreatif, pandai berinteraksi dan berkomunikasi. Bahkan banyak manfaat lainnya dalam menumbuhkan jiwa enterpreneur sejak dini melalui kegiatan market day.

#penasarandengerceritakakak

#ditulissaatjedashalatjumat

#mengobatipenasaransebelumdengarceritalangsung

#jadibelajarnulisdulu

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah jadi deh 1 judul kecil bu hehe..

29 Oct
Balas

hebat buuu...jadi ingat cucu yang juga ada kegiatan market day disekolahnya,nene nya ini gak pernah bantu cuma terima laporannya aja

27 Oct
Balas

Woooww. Penuh inspiratif bu...

25 Nov
Balas



search

New Post