Layangan Gapangan
Sehabis salat Isya, saya duduk di ruang tamu. Sambil memikirkan persiapan untuk zoom meeting besok pada pukul 07.30. Suasana sedikit sepi karena suami sedang arisan RT. Hanya ada Jameela yang fokus menonton film. Sesekali terdengar suara angin yang bergesek dengan daun jati.Lamat-lamat terdengar juga suara ngeeeng... Ngeeeeng.... rrr.. rrrr...
Saya tajamkan pendengaran. Bukan suara motor. Ini adalah suara layangan gapangan. Layangan gapangan adalah layang-layang yang memiliki ukuran sangat besar dan berbunyi jika mengudara. Ada beberapa yang diberi lampu kecil sehingga terlihat kelip-kelip ketika malam hari.
Tetiba, saya teringat pada masa muda. Setiap musim layangan, teman saya selalu membuat layangan gapangan. Suatu saat, layangannya "ngebrok" atau jatuh karena tidak ada angin. Layangannya ini menimpa pawon ibu saya. Pawon adalah sebutan untuk dapur yang digunakan untuk masak dengan menggunakan kayu bakar. Sambil terengah-engah, teman saya pun meminta maaf karena telah merusak beberapa genting pawon ibu. Ibu saya pun memaafkan karena dulu hiburan kami hanyalah semacam itu, menaikkan layangan. Sambil berterima kasih, dia pun berjalan cepat seraya mengedipkan sebelah matanya pada saya.
***
Ponorogo, 15 Juli 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aduh, yang dikedipin serasa runtuh ga hatinya? Ahaha....
Pengalaman yang berkesan tentang layangan, Hehe... jadi ingat masa kanak2, terseret layangan waktu disuruh saudara untuk memegan tali layangan. Sehat dan sukses selalu Bu Dewi
Hahaha... Brrarti gapangannya terlalu besar Pak atau Bapak yang terlalu kurus. Aamiin. Terima kasih doanya Pak.