Diana Wahyuni

Paroxsym, Introvert, and Coffeeholic...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hamil

Hamil

"Aku tahu mengapa perempuan bisa hamil," ucap Si Sulungku, gadis berusia 12 tahun. Dia baru saja duduk di kelas satu esempe.

"Kenapa?" tanyaku.

"Pertemuan sperma dan sel ovum lalu terjadi pembuahan" jawabnya.

"Bagaimana sperma dan ovum bertemu?" tanyaku lagi.

"Jika seorang lelaki dan seorang perempuan menikah. Di luar itu, berzina namanya."

Tatkala sebayanya, aku masih sibuk bermain kelereng dan layangan. Zaman dulu, organ reproduksi baru dipelajari saat sekolah menengah. Sementara, saat ini organ reproduksi dan pertumbuhan manusia sudah dipelajari sejak kelas 6 sekolah dasar.

"Jadi Bun, apa yang dilakukan orang dewasa agar sperma dan sel ovum bertemu?" tanya Sulungku lagi.

Lidahku tercekat. Harus hati-hati memberikan jawaban padanya.

"Tidak semua orang dewasa dapat mempertemukan sperma dan sel ovum," jelasku.

"Iya Bun. Aku mengerti. Hanya orang dewasa yang telah menikah. Yang aku tanyakan, caranya. Aku ingin tahu."

Aku terdiam sejenak. Berpikir keras menjawab pertanyaannya. Jika aku hindari, pertanyaan itu akan terus ada di kepalanya. Bukan tidak mungkin ia akan mencari jawabannya pada orang lain.

"Suami istri punya cara khusus untuk mengekspresikan cintanya. Termasuk pertemuan sperma dan sel ovum tadi. Hubungan yang terjadi bersifat sangat privasi dan dilakukan secara tertutup."

"Jika begitu Bunda, jangan jelaskan padaku. Sebab, sifatnya sangat privasi. Bagaimana mungkin bisa dijelaskan sementara ada batasannya. Jika Bunda jelaskan, artinya Bunda melanggar kerahasiaan suami istri."

Aku menghela nafas lega. Tanpa harus dijelaskan ia sudah mengerti bahwa kadangkala tidak semua pertanyaan harus dijawab.

Begitu cepat masa berlalu. Terkadang, orangtua dikagetkan dengan perubahan-perubahan dalam pendidikan. Anak-anak bertumbuh dan berkembang sesuai zamannya. Hal yang kita anggap tabu di masa lalu, sekarang tidak dipersoalkan dan menjadi topik bebas untuk diperbincangkan.

Maka itu, perlu kehati-hatian dalam mendidik mereka. Salah mendidik, bisa berakibat fatal pada tumbuh kembangnya. Mereka serupa mutiara. Perlu waktu lama dan kesabaran ekstra untuk mendapatkan mutiara yang indah, berkilau, dan berharga.

~lembayungmerahsenja

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Super sekali bunda

26 Aug
Balas

Terima kasih Bun.

26 Aug

Saya pernah juga mendapat pertanyaan dari anak, Ma, perempuan nakal itu apa? Hehehe

27 Aug
Balas

Haha. Dengar dari mana ya itu.

27 Aug

Kereeen, sex education.. Jawaban yg bernas, jd contekan kalo ntar anak saya bertanya

26 Aug
Balas

Terima kasih Bapak

26 Aug

Jawaban yang luar biasa, salam kenal Bu...:)

27 Aug
Balas

Terima kasih Bu. Salam kenal juga.

27 Aug



search

New Post